Senin, 23 Mei 2011

maryati sutopo 7, uji kompetensi

Ujian Kompetensi 111
I. Pilihan Ganda
Bacalah wacana berikut!
Ruang kelas kami luas dan menyenangkan. Ukurannya 6 x
8 m. Penerangan listrik di dalam kelas dapat digunakan pada
waktu mendung dan malam hari. Lantainya terbuat dari
keramik berwarna putih. Ruangan dalam kelas itu dicat
warna hijau telur bebek. Meja dan kursinya terbuat dari kayu
dan diplitur. Ruangan itu sangat tenang dan sejuk karena
jauh dari jalan raya.
1. Paragraf tersebut merupakan pengembangan dari sebuah
topik ....
a. Ruang kelasku luas dan menyenangkan.
b. Ruanganku jauh dari jalan.
c. Ruang kelasku berlantai keramik.
d. Fasilitas ruangan kelasku.
2. Kalimat utama paragraf tersebut terletak ....
a. di awal paragraf
b. di akhir paragraf
c. di awal dan akhir paragraf
d. menyebar ke seluruh paragraf
3. Sampai di sini dulu suratku Zal. Lain kali kusambung lagi.
Salam buat teman-teman di sini.
Penggalan surat tersebut merupakan bagian
a. salam pembuka c. paragraf penutup
b. paragraf isi d. salam penutup
4. Penulisan alamat yang tepat adalah ....
a. sahabatku c. Sahabatku,
Riana Masri Riana Masri
Di Balikpapan Di Balikpapan
b. Sahabatku d. Sahabatku
Riana Masri Riana Masri
Di Solo Di balikpapan
5. Penempatan jeda yang benar adalah ....
a. Kami / siswa SMP 1 / berjanji //
b. Kami / siswa / SMP 1 / berjanji //
c. Kami siswa / SMP 1 / berjanji //
d. Kami siswa SMP 1 / berjanji //
Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII 112
6. Pelafalan yang benar adalah ....
a. biologi dilafalkan biologi
b. bbc dilafalkan bebese
c. MTQ dilafalkn emtekyu
d. manager dilafalkan manejer
7. Kalimat berikut yang merupakan kalimat efektif adalah ....
a. Kedua daripada orang itu adalah adikku.
b. Kenalkan saya punya nama.
c. Dilarang tidak boleh melewati jalan ini.
d. Aku belajar di ruang kelas.
8. Wartawan : “Selamat atas keberhasilan anda!”
Sang juara : “Terima kasih.”
Wartawan : “Bagaimana perasaan anda saat ini?”
Sang juara : “......”
Isian yang tepat untuk melengkapi dialog tersebut
adalah ....
a. “Ah, biasa-biasa saja!” c. “Bahagia dan bersyukur.”
b. “Yah, senang sekali!” d. “Tentu saja bangga dong!”
9. Penulisan kalimat langsung berikut ini paling tepat
adalah ....
a. Dito berkata, “Ibu sudah berangkat ke kantor.”
b. Dito berkata, “ibu sudah berangkat ke kantor.”
c. Dito berkata, “Ibu sudah berangkat ke Kantor.”
d. Dito berkata: Ibu sudah berangkat ke kantor.”
10. Kakek mengatakan bahwa beliau perlu istirahat.
Kalimat tersebut jika diubah dalam bentuk kalimat langsung
menjadi ....
a. Kakak berkata, “Beliau perlu istirahat.”
b. Kakek berkata, “Dia perlu istirahat.”
c. Kakek berkata, “Saya perlu istirahat.”
d. Kakek berkata, “Saya harus istirahat.”
11. Sambil menyelam minum air.
Kalimat tersebut termasuk ....
a. ungkapan c. majas
b. peribahasa d. gaya bahasa
12. Penulisan kata sandang ini benar, kecuali ....
a. Sang Jenderal sedang menghadap Presiden.
b. Si Ratu kecantikan dikagumi banyak orang.
c. Hang Merduwati berjalan berlahan-lahan.
d. Para prajurit berlatih di lapangan terbuka.
Ujian Kompetensi 113
13.
Memo
Kepada : Bagian personalia
Dari : Direktur keuangan
Laporkan keadaan pegawai per 1 Juli 2007
Dyakso Nugroho
Isi memo tersebut tentang ....
a. teguran bagi pegawai
b. laporan keadaan pegawai
c. penerimaan pegawai
d. pegawai yang keluar
14. Penerima memo adalah ....
a. pegawai seluruhnya c. direktur personalia
b. kepala personalia d. direktur personalia
15. Dengan siapa ini saya bicara?
Kalimat tersebut tidak efektif, seharusnya ....
a. “Yang bicara ini siapa, ya?”
b. “Berbicaranya dengan siapa ini?”
c. “Saya berbicara dengan siapa?”
d. “Ini saya berbicara dengan siapa?”
16. Kalimat berikut kalimat perintah negatif adalah ....
a. “Bermainlah di taman itu saja!”
b. “Jangan memetik bunga di taman itu!”
c. “Boleh melihat-lihat bunganya saja!”
d. “Tolong petikkan bunga untukku!”
17. Kalimat yang menggunakan kata kerja transitif adalah ....
a. Rani memainkan piano dengan bagus.
b. Adik bermain bola di lapangan.
c. Dito menendang bola itu tinggi-tinggi.
d. Kaki mulai membengkak.
18. Nama lengkapnya W.S. Rendra, lahir di Solo tanggal 7 November
1935. Kegiatan seninya menulis sajak, cerpen,
drama, kritik, dan esai dalam berbagai majalah antara lain
Kisah, Budaya, Basis, dan lain-lain. Selain itu, beliau mahir
membaca puisi, bermain drama, dan pernah menjadi
sutradara film.
Kegiatan seni yang digelutinya ....
a. menulis sajak c. menulis esai
b. menulis drama d. menulis skenario film
Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII 114
19. Hal yang pantas diteladani dari tokoh tersebut ....
a. kegiatan di kota Solo
b. kegiatan bermain film
c. kemahirannya di bidang seni
d. kemahirannya menulis
20. Berikut ini yang merupakan pengalaman menyenangkan,
adalah ....
a. Aku mendapat nilai merah di rapor.
b. Aku ketinggalan kereta.
c. Aku mendapat juara 1 matematika.
d. Aku kehilangan sahabat lama.
21. Alat peraga berikut digunakan untuk cerita Malin Kundang,
kecuali ....
a. kapal-kapalan c. telepon-teleponan
b. boneka-bonekaan d. gambar lautan
22. Di dalam segala kulihat tanda
Ya, manusia baru pasti menjelma
Bangsa baru tengah ditempa
Makna kata ditempa pada puisi tersebut adalah ....
a. dibangun c. digalang
b. direkayasa d. dibuat
23. Seperti sepasang gupala, Anas dan Anwar berdiri di sisi kiri
kanan gerbang sekolah. Sementara Tejo berdiri tak acuh di
antara keduanya. Di balik wajah tidak peduli itu, sebuah
ancaman menyeringai kepada siapa saja yang lewat.
Latar atau seting kutipan di atas adalah ....
a. di depan pintu gerbang c. di dalam sekolahan
b. di halaman sekolah d. di dalam kelas
24. Solo kala bulan purnama
syahdu temaram
membangkitkan sukma
menebarkan pesona
Puisi tersebut menggambarkan suasana ....
a. terharu c. suka
b. gembira d. merah
Ujian Kompetensi 115
25. Bahasa yang santun dan efektif dalam bertelepon adalah...
a. “Hallo, Saya mau bicara sama Pak Amir, dong.”
b. “Hallo, Selamat malam.
Saya Pak Surya. Tadi saya sudah janji mau nelpon Pak
Amir. Kalau sekarang Pak Amirnya ada nggak ya? kalau
ada saya mau bicara. Bisa nggak?
c. “Hallo. Pak Amir ada disitu?”
d. “Hallo. Ini Pak Surya. Bolehkah saya bicara dengan Pak
Amir.?”
26. Dahulu kala, di sebuah desa tinggallah suami istri. Meskipun
mereka miskin, tetapi hidupnya sangat rukun. Pada malam
Natal itu mereka hanya memandang salju yang turun terus.
Dingin dan lembap.
Peristiwa itu terjadi ....
a. di awal bulan Desember
b. di pertengahan bulan Desember
c. di akhir bulan Desember
d. menjelang bulan Desember
27. Kancil berlari kencang. Ia takut menyeberangi sungai itu.
“Wahai, buaya sahabatku! Tolonglah seberangkan aku
sampai di sana! Kamu nanti akan aku beri hadiah.”
Relevansi kutipan tersebut dengan situasi sekarang,
kecuali ....
a. orang yang memberi pertolongan dengan meminta
imbalan
b. orang yang meminta pertolongan dengan pamrih
c. orang yang tulus memberi pertolongan
d. orang yang besar hati karena mau menolong
28. Hal yang perlu diamati ketika teman berbicara adalah ....
a. penampilan c. kelancaran
b. keruntuhan d. kesesuaian teman
29. Sebuah lok hitam
Meluncur sendirian
Makna kata lok hitam adalah ....
a. pemimpin yang jahat
b. pemimpin yang berkulit hitam
c. pemimpin stasiun yang hitam
d. pemimpin kereta api hitam
Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII 116
30. Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Penempatan jeda yang benar adalah ....
a. Aku / masih / menyebut/ nama-Mu //
b. Aku masih / menyebut/ nama-Mu //
c. Aku masih menyebut/ nama-Mu //
d. Aku / masih menyebut/ nama-Mu //
II. Uraian
1. a. Buatlah 2 kalimat berita positif!
b. Buatlah 2 kalimat berita negatif!
2. Buatlah buku harian berdasarkan uraian berikut ini!
Waktu : liburan kenaikan kelas
Tempat : tempat wisata
Peristiwa : berkenalan dengan teman lama di kota kecil
dulu
3. Buatlah surat pribadi yang kalian tujukan kepada sahabatmu.
Isi surat menggambarkan kalian sudah kerasan tinggal di
kota yang baru. Sekarang kalian sedang mengikuti kegiatan
drama di sekolah.
4. Buatlah kalimat bermakna denotasi dan konotasi dengan
menggunakan kata berikut.
No Kata Makna Denotasi Makna Konotasi
1. bunga
2. tangan
3. taman
4. mata
5. Buatlah kalimat dengan menggunakan majas berikut!
a. Personifikasi
b. Hiperbola
c. Metafora
6. Buatlah sebuah percakapan melalui telepon! Isi pembicaraan
tentang pembuatan laporan ke Panti Asuhan
Ujian Kompetensi 117
7. Ubahlah tabel berikut menjadi bentuk diagram batang!
Data Pengunjung Museum
Bulan SD SMP SMA Mahasiswa Umum
Juni 113 140 71 38 115
Juli 140 130 52 40 110
Agustus 150 150 70 50 200
September 120 130 56 68 211
Oktober 110 140 83 71 240
8. Buatlah pengumuman dengan data sebagai berikut!
Ditujukan : teman-teman sekolah
Isi : senam pagi
Hari/Tgl : Jumat, 28 September 2007
Waktu : pukul 07.30
9. Buatlah pesan singkat dengan situasi berikut ini!
Kamu akan mengajak temanmu menengok gurumu nanti
sore. Teringat temanmu tidak ada di rumah.
10. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembacaan puisi
a. irama, volume suara, dan konotasi
b. denotasi, konotasi, dan artikulasi
c. mimik, kinesik, dan volume suara
d. artikulasi, penjedaan, dan kompetensi
11. Lanjutkan pantun berikut ini!
Asam pauh dari seberang
Dimuat orang dalam pedati
...........................................
...........................................
12. Bacalah Kutipan cerpen berikut!
Telegram senja yang kuterima, cukup membuat aku
berpikir dengan berbagai kemungkinan. Bunyi telegram
cukup padat, singkat, dan memancing bermacam-macam
tafsiran tentang keluarga yang jauh, “Pulanglah! Kakek mau
bertemu, titik.”
Pada akhir keputusanku, aku mau pulang dengan jalan
darat, memakai kendaraan umum bus secara estafet. Kukira
Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII 118
itu jalan paling singkat yang harus kutempuh. Kalau aku
memilih jalan udara, di samping uang tak cukup, juga ada
persoalan lain berupa risiko yang harus aku hadapi. Risiko,
apakah ada tempat kosong untuk besok berangkat atau
kapan jadwal penerbangan yang tepat. Soalnya kota tempat
tinggalku cukup kecil, tapi disinggahi oleh penerbangan
domestik yang seminggu entah berapa kali. Aku sudah
memperhitungkan jika estafet berjalan beres, berarti dalam
dua hari bisa sampai. Jika ada yang tak beres, mungkin entah
sesudah beberapa hari baru tiba. Akan tetapi, aku berharap
semuanya beres.
Memang keinginan untuk cepat mengetahui masalah,
menggebu-gebu dalam benakku. Akan tetapi, aku juga harus
memperhitungkan segi ekonomi. Maklumlah, aku belum
berpenghasilan dan kiriman dari rumah selalu saja pas-pasan.
Tak ada kemungkinan untuk menabung, menyisakan uang.
Apa boleh buat, aku belajar pasrah setelah usaha maksimal
kutempuh tak berhasil.
12. Tentukan temanya!
13. Tentukan watak tokoh tersebut!
14. Tentukan latar/settingnya!
15. Tentukan sudut pandangnya!
16. Tentukan amanatnya!
17. Buatlah puisi sederhana yang sumber temanya diambil dari
pengalamanmu!
Gadis Desa
Siul pagi betapa manis
Mengusap pipi gadis
Tentukan majas yang digunakan dalam puisi tersebut!
18.
Karangan Bunga
Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu
Ujian Kompetensi 119
Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
Siang tadi
Taufik Ismail
19. Tentukan makna denotasi dan makna konotasi puisi
“Karangan Bunga”
20. Ceritakan isi puisi tersebut dalam bentuk prosa!
Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII 120
GLOSARIUM
amanat pesan atau ujaran yang ingin disampaikan pengarang
antonim berasal dari kata ‘anti’ berarti lawan dan ‘anima’ yang
berarti nama
bahasa ekspresif bahasa yang mampu mengungkapkan
keadaan, maksud, gagasan atau perasaan secara tepat
berita rakyat dongeng yang bercirikan cerita populer dikalangan
rakyat umum
cerpen cerita pendek yang waktu pembacaannya singkat,
alurnya sederhana, penggambaran tokoh-tokohnya terbatas
dongeng cerita yang berisi hal-hal yang tidak masuk akal (cerita
yang direka-reka)
fabel dongeng yang bercirikan cerita yang tokoh-tokohnya
dalam cerita berupa binatang yang perilakunya seperti
manusia
kalimat efektif kalimat yang mengungkapkan gagasan secara
logis (masuk akal), menggunakan kata-kata yang hemat, dan
tidak menimbulkan makna ganda
kalimat langsung kalimat yang dikutip secara langsung, diampit
oleh tanda petik (“ ..... “)
kalimat tak langsung kalimat yang menirukan ucapan dari
pembicara secara tidak langsung sehingga menyebabkan
perubahan pada kata ganti
karangan narasi karangan yang mengungkapkan suatu
kejadian berdasar urutan waktu yang tepat
kinesik Ekspresi tubuh berupa gerakan yang mendukung isi
puisi atau prosa
latar/setting tempat, waktu, dan suasana yang melingkupi
terjadinya peristiwa dalam cerita
legenda dongeng yang bercirikan cerita yang berhubungan
dengan terjadinya suatu tempat
membaca cepat kegiatan membaca secara cepat disertai dengan
pemahaman isi bacaan
memo/memorandum bentuk komunikasi yang berisi saran,
arahan, atau penerangan untuk orang lai yang ditulis secara
ringkas
memindai suatu teknik membaca untuk mendapatkan informasi
tanpa membaca yang lain. Jadi, langsung ke informasi atau
fakta yang dicari
Ujian Kompetensi 121
merefleksikan puisi mengungkapkan isi puisi dalam bentuk
prosa
mimik perubahan raut muka yang terlihat ketika membacakan
puisi, prosa, atau bermain drama
mite dongeng yang bercirikan cerita memiliki hubungan dengan
roh-roh halus
narasumber orang/ahli yang dimintai keterangan atau informasi
pantun bentuk puisi Indonesia (melayu), tiap bait (kuplet)
biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b,a-b), tiap
larik biasanya terdiri dari empat kata. Baris pertama dan baris
kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) dan baris ketiga
dan keempat merupakan isi
pengumuman proses, cara, dan pembuatan pengumuman
puisi karya sastra dengan bahasa yang padat makna serta diberi
irama dengan bunyi yang padu
pima pengulangan bunyi bahasa yang berselang, baik di dalam
larik sajak maupun pada akhir larik sajak yang berdekatan
sinonim berasal dari kata ‘sin’ yang berarti sama dan ‘anim’ atau
‘anuma’ yang berarti nama
surat resmi surat yang dikirimkan oleh perseorangan atau
kantor pemerintah/swasta kepada perseorangan atau kantor
pemerintah/swasta yang isinya menyangkut masalah
kedinasan
tabel daftar berisi ikhtisar sejumlah (besar) data informasi,
biasanya berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun secara
bersistem, urut ke bawah dalam lajur dan deret tertentu
dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah
disimak
tema pokok pembicaraan yang mendasari cerita
wawancara tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan
untuk dimintai keterangan atau pendapat mengenai suatu hal,
untuk dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau
ditayangkan pada layar televisi
Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII 122
INDEKS
A
alur 34
alur 45, 73
amanat 7, 45
artikulasi 41, 74
B
bestur 34
biografi 56
bukuh 42
D
deskripsi 81
diagram 77, 78
dongeng 7
drama 54
E
efektif 78, 70, 79
ekspresi 51
ekpresif 7
etika 58
F
fakta 67
festival 4
fiksi 7, 59
frasa 11
H
harmonis 13
I
idola 56, 57
intonasi 34
irama 51, 74
J
jeda 11, 74
K
kinesik 52
kompetisi 1
konotasi 14, 33
konsonan 51
L
lafal 34, 39, 41, 63
latar 45, 7
legenda 17
logis 73, 59
M
makna 13
memindai 37
mimik 34, 51, 63, 74
N
narasi 47, 70
nara sumber 55
norma 58
O
olimpiade 1
P
padu 13
paragraf 2
penokohan 45, 46, 54
prosa 52
R
realitas 73
rumpun 42
S
sains 2
Ujian Kompetensi 123
T
Tabel 76, 78
Tafsiran 89
Telegram 89
Tema 45
Tempo 8
Tokoh 56, 73
Transitif 85
W
Wawancara 50
Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII 124
Ariadinata, Joni. 2006. Aku Bisa Menulis Cerpen. Jakarta: Gema
Insani.
Badan dan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia SMP/
MTS. Jakarta.
Chaer, Abdul. 2000. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta:
Rineka Cipta.
Damono, Sapardi Djoko. 2001. Penggerak Boneka. Terjemahan
The Master Puppe�er oleh Khaterine Paterion. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
Effendi, S. 2002. Bimbingan Aprenan Puisi. Jakarta: Pustaka.
Ensiklopedi Populer Anak. 2000. Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van
Hoeve.
Harian Kompas th. 2007, th. 2008.
Harian Suara Merdeka th. 2007. th. 2008.
Harian Suara Merdeka Yunior th. 2007.
Harian Pikiran Rakyat.
Mira W. 2002. Dari Jendela SMP. Jakarta: Gramedia.
Noer, Arifin C. 2006. AA. ii-UU. Sebuah Naskah Sandiwara.
Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti.
Nurdin, Ashary. 2003. Kupu-kupu di Bantimurung. Jakarta:
Yayasan Obor Intan.
R. Hamdani, Benny. 2004. Gara-gara Nama. Bandung: PT. Mizan.
Sri Hartatik, Atik. 2006. Album Cerita Dunia. Surabaya: Indah.
Srisanti, Listiana. 2002. Harry Po�er dan Kamar Rahasia Cetakan
ke-15. Terjemahan Harry Po�er and The Chamber of Secrets
oleh J. K. Rowling. Jakarta: Gramedia.
Utomo, T. Wedy. 2002. Gesang Tetap Gesang. Semarang: Aneka
Ilmu.
Wiyanto, Asul. 2005. Kesusastraan Sekolah. Jakarta: Gramedia.
_______ 2004. Menulis Paragraf. Jakarta: Gramedia.
240 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII

maryati sutopo 7, bab 9

103 Pelajaran 9 Kemanusiaan
9 KEMANUSIAAN
A. Menemukan Informasi secara Tepat
Dari Tabel /Diagram
Aspek Membaca
Standar Kompetensi
11. Memahami wacana tulis melalui kegiatan membaca intensif dan
membaca memindai.
Kompetensi Dasar
11.3.Menemukan informasi secara cepat dari tabel/diagram yang
dibaca.
Tabel memuat banyak informasi. Kemampuan memahami
suatu tabel tidak semudah membaca teks bacaan yang bukan
berupa tabel. Ada beberapa langkah yang diperlukan dalam
membaca tabel.
1. Membaca judul tabel tersebut.
2. Menentukan informasi yang ada dalam tabel tersebut.
3. Mengumpulkan dan menghubungkan informasi dari
kanan, kiri, atas, bawah, dan samping isi tabel tersebut.
4. Menyimpulkan informasi tersebut.
Perhatikan dengan saksama tabel berikut ini!
Tabel Kunjungan Wisata Tahun 2004 - 2006
175.680
315.716
230.415
105.715
No.
1.
2.
3.
4.
Jakarta
Bali
Yogyakarta
Manado
Nama Daerah
Jumlah Pengunjung
Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006
189.380
186.714
175.652
101.210
186.714
431.632
225.760
117411
103 Pelajaran 1 Sains dan Budaya
104 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
Tabel tersebut dapat diubah dalam bentuk diagram seperti
berikut ini.
I. Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Pada tahun berapakah kunjungan wisata ke Jakarta
menurun?
2. Daerah manakah yang mendapat kunjungan wisata paling
banyak?
3. Berapa jumlah wisatawan yang hadir ke Indonesia pada
tahun 2004?
4. Daerah manakah yang jumlah pengunjung wisatanya selalu
meningkat dari tahun ke tahun?
5. Lebih banyak manakah jumlah pengunjung daerah Jakarta
dan Yogyakarta selama tahun 2004 sampai dengan 2006?
II. Berikan komentarmu mengenai pernyataan berikut ini!
50
10
150
200
250
300
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
Th. 2004 Th. 2005 Th. 2006 123
123
123
123 12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
12345
Jakarta
Bali
Yogyakarta
Manado
No.
1.
2.
3.
Jumlah wisatawan ke daerah Manado selalu
meningkat.
Jumlah wisatawan ke Yogyakarta tahun 2005
menurun.
Daerah Bali merupakan daerah kunjungan wisata
terbanyak.
Pernyataan S Alasan B
105 Pelajaran 9 Kemanusiaan
III. Lakukanlah kegiatan berikut!
1. Carilah informasi mengenai jumlah siswa yang berkunjung
ke perpustakaan selama tahun 2005, 2006, dan 2007!
2. Buatlah dalam bentuk tabel!
3. Buat pula dalam bentuk diagram!
4. Buatlah 3 pertanyaan mengenai isi tabel tersebut!
5. Buatlah 3 pernyataan mengenai isi tabel tersebut!
6. Kumpulkan dan mintalah penilaian dari gurumu!
Saat ini telepon bukan hal yang asing lagi. Alat ini
memperpendek jarak komunikasi. Jarak yang terbentang jauh,
rasanya bukan masalah lagi. Namun, dalam bertelepon tetap
harus mengingat kesantunannya. Sebaiknya juga menggunakan
kalimat yang efektif.
Coba peragakanlah dialog saat bertelepon berikut!
Penelepon:
Agung Nugraha
Penerima:
Ibu Rusminar
B. Bertelepon
Aspek Berbicara
Standar Kompetensi
10. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan pengalaman
melalui kegiatan menanggapi cerita dan bertelepon.
Kompetensi Dasar:
10.2.Bertelepon dengan kalimat yang efektif dan bahasa yang
santun.
106 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
Ibu Rusminar : “Ya, hallo, disini Ibu Rusminar.”
Agung Nugraha : “Maaf, Bu, boleh mengganggu
sebentar?”
Ibu Rusminar : “Ya, ada apa?”
Agung Nugraha : “Begini, Bu. Teman-teman kelas VII A
berencana menengok Bapak Ridwan.
Di rumah sakit mana beliau dirwat, Bu?”
Ibu Rusminar : “Oh, baik sekali. Bapak Ridwan dirawat
di rumah sakit ‘Kasih Ibu’. Ruang
Anggrek No. 18.A.”
Agung Nugraha : “Terima kasih, Bu dan selamat siang!”
Ibu Rusminar : “Selamat siang!”
Berikut ini contoh bahasa yang santun dan kurang santun
1. Bahasa yang kurang santun
a. Gini Bu Guru, aku kan udah bilang nggak bisa ngerjakan
tugas ibu, gimana kalau ibu ngajari aku dulu?
b. Ibu malah sudah lupa, gitu aja kok lupa? Ingat dong
bu? saya kan bekas murid ibu.
2. Bahasa yang santun
a. Begini Bu, Saya belum bisa mengerjakan tugas Ibu.
Apakah ibu dapat membimbing saya lebih dulu?
b. Maaf, apakah ibu masih mengenal saya?
Berikut ini contoh pemakaian bahasa yang efektif dan tidak
efektif.
1. Kalimat tidak efektif
a. Roti ini terbuat daripada tepung, margarin, ovelet?
b. Tolong kenalkan istri saya punya nama Damayanti.
2. Kalimat efektif
a. Apakah roti ini terbuat dari tepung, margarin, dan
ovelet?
b. Perkenalkan istri saya bernama Damayanti.
1. Ubahlah kalimat berikut menjadi santun dan efektif!
a. Situ ada nomornya nggak pak? Kalo ada aku minta ya
pak? Habis, kalau mau tanya tugas yang nggak jelas kan
nggak bisa pak?
107 Pelajaran 9 Kemanusiaan
Aspek Menulis
Standar Kompetensi
16. Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan
menulis kreatif puisi.
Kompetensi Dasar
16.2.Menulis kreatif puisi berkenaan dengan peristiwa yang pernah
dialami.
b. Maaf kalau anda ingin lewat sebaiknya masuknya keluar
dari pintu sebelah yang kanan aja. Jangan lupa lho bu.
2. Lakukan kegiatan bertelepon secara berpasangan!
Sebaiknya tidak menggunakan teks. Pilih salah satu dari
tema percakapan berikut ini!
a. Penelepon : Rizka
Penerima : Rani
Tujuan : Mengajak belajar bersama
b. Penelepon : Bapak Ahmat Zulidar
Penerima : Zulfa, putra Bapak Ahmat Zulidar
Tujuan : Menanyakan keadaan putranya yang
sedang mengikuti OSN (Olimpiade
Sains Nasional)
c. Penelepon : Ibu Latifa
Penerima : Ibu Marina
Tujuan : Mengajak menenggok ke rumah sakit
Pada pelajaran yang lalu, kalian telah belajar menulis puisi
tentang keindahan alam. Kali ini kalian akan belajar menulis
puisi berkenaan dengan peristiwa yang pernah dialami. Bahan
menulis puisi berikut ini, gagasannya berasal dari pengalaman.
Perhatikan contoh berikut ini!
1. Saat itu aku akan berangkat sekolah. Seperti biasanya, aku
berjalan kaki karena jarak sekolahku dan rumah tidak
terlalu jauh. Jalan yang kulalui ramai sekali, semua
C. Menulis Puisi
108 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
Bacalah deskripsi berikut ini!
2. Aku menghambur ke luar kelas. Ingin cepat-cepat sampai
di rumah. Aku ingin menunjukkan hasil ulanganku pada
ibuku. Aku ingin ibuku bangga terhadapku. Ternyata kerja
kerasku selama ini tak sia-sia. Aku dapat nilai matematika
dengan sempurna. Aku bangga ketika teman-teman
memberi julukan padaku profesor kalkulus.
Jika diubah dalam bentuk puisi!
Seandainya Aku Cepat Berlari
Seandainya aku cepat berlari
Nenek itu tak kan terjatuh
Nenek itu tak kan tersakiti
Aku menyesali kelambananku
Nek, maafkan aku
Tak bisa menolongmu!
kendaraan melewati jalan ini. Bus, mobil pribadi, angkutan
umum, sepeda motor, ataupun sepeda biasa. Semua jadi
satu. Dan yang paling ramai, ketika harus melewati
perempatan itu. Kalau semua tidak mau mengalah,
kemacetan tak akan terhindari lagi.
Sampai suatu saat ketika aku berjalan, kulihat dari
kejauhan seorang nenek akan menyeberangi jalan itu.
Kulihat nenek itu sudah maju setengah jalan tetapi tibatiba
berhenti dan mundur ke belakang ... Dan dari
belakang sebuah mobil menyerempet nenek itu. Kulihat
nenek itu terjatuh dan kendaraan terhenti, lalu orangorang
mulai mengerumuni tempat itu. (sumber: Penulis)
Sumber: Penulis
Sumber: Penulis
109 Pelajaran 9 Kemanusiaan
Berdasarkan deskripsi tersebut, lanjutkan puisi berikut ini!
Profesor Kalkulus
Itulan julukanku
Ketika aku ....
..............................................
..............................................
..............................................
..............................................
..............................................
Ternyata mudah bukan menulis puisi itu. Pengalaman adalah
guru yang terbaik, dan pengalaman banyak sekali, bukan? Nah,
tulislah pengalamanmu dalam bentuk puisi!
1. Tentukan sebuah pengalamanmu, lalu deskripsikanlah!
Selanjutnya, ubahlah menjadi sebuah puisi!
Deskripsi pengalaman ketika kalian berulang tahun.
Ulang Tahunku
Hari itu aku bangun pagi seperti biasa. Aku membantu
ibuku telebih dahulu. Kurapikan tempat tidur, menyapu lantai,
dan mengisi bak mandi ................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
110 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
2. Setelah kalian mendiskripsikan dalam bentuk prosa, lalu
tulislah dalam bentuk puisi!
Ulang Tahunku
Ku sambut mentari pagi
Ada yang istimewa kali ini
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
Oleh: ...................................
3. Tulis kembali di kertas dan berilah hiasan!
4. Tempelkan di dinding sekolahmu atau di kamarmu!
Ternyata bangga, bukan?
Kalian telah jadi penyair.

maryati sutopo 7, bab 8

9 2 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
8 KEHIDUPAN
A. Menemukan Gagasan Utama
Aspek Membaca
Standar Kompetensi
11. Memahami wacana tulis melalui kegiatan membaca intensif dan
membaca memindai.
Kompetensi Dasar
11.2.Menemukan gagasan utama dalam teks yang dibaca.
Kegiatan membaca mendatangkan banyak manfaat.
Membaca membuka cakrawala dunia. Demikian ungkapan
yang sering kita dengar. Tahukah kalian yang dimaksud
ungkapan tersebut? Memahami teks bacaan berarti mampu
menentukan gagasan utamanya.
Perhatikan contoh berikut ini!
Solo merupakan kota yang dijuluki
kota batik. Hampir semua orang mengenal
batik. Bahkan Presiden Afrika Selatan,
Nelson Mandela pun sangat suka memakai
batik. Batik banyak ditemukan di kota ini.
Dari produk rumahan sampai produk
pabrikan terkenal. Motif batik sangat
beragam, ada udan liris, kawung, sidomukti,
parang kembang, parang klitik, dan banyak
lagi. Jika Anda menginginkan batik, datang
saja ke kota ini. Anda dapat langsung
menuju Pasar Klewer, pusat penjualan batik
yang terkenal itu. (Sumber Penulis)
92 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
93 Pelajaran 8 Kehidupan
Bagaimana cara menemukan gagasan utama? Caranya
mudah, yaitu dengan mencari pokok permasalahan yang
dituangkan dalam paragraf tersebut.
Sebelum kalian berlatih lebih lanjut dalam menemukan
gagasan utama, pahamilah hal-hal berikut ini terlebih dahulu.
1. Paragraf
Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam
sebuah karangan. Dalam paragraf terkandung satu gagasan
yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut.
Setiap paragraf terdiri dari kalimat utama/kalimat topik dan
kalimat penjelas.
2. Syarat-syarat pembentukan paragraf
a. Kesatuan
Setiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok.
Fungsi paragraf adalah mengembangkan gagasan pokok
tersebut. Kalimat dalam paragraf tersebut harus
mendukung gagasan pokok.
b. Kepaduan
Syarat kedua pengembangan paragraf ialah kepaduan
atau koherensi. Satu paragraf dibangun oleh kalimat
yang mempunyai hubungan timbal balik.
c. Kelengkapan
Salah satu syarat yang juga penting adalah kelengkapan.
Satu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimatkalimat
penjelas yang cukup untuk menunjang
kejelasan kalimat utama.
Solo dijuluki kota batik.
Gagasan Utama Gagasan Penjelas
- Semua orang mengenal batik.
- Produk rumahan atau pabrik terkenal.
- Macam-macam motif batik.
- Pusat penjualan di Pasar Klewer.
Pahamilah contoh berikut ini!
Sejak tahun 1930-an, Bali sudah dikenal dunia luar. Saat itu, orang asing
datang pertama ke pusat perkampungan kesenian di Ubud. Di antara mereka,
ada seniman lukis yang menetap beberapa saat guna mendapatkan inspirasi
untuk berkarya. Ada pula yang berada di sana berbulan-bulan, bahkan
bertahun-tahun. Sebagai ungkapan rasa kagum, mereka menuangkan
94 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
keunikan Bali ke dalam tulisan atau karya lukis. Hasil karya
tersebut disebarluaskan ke mancanegara. (Suara Merdeka)
Dari paragraf tersebut dapat kita temukan sebagai berikut.
1. Bacalah teks berikut ini dengan saksama!
Tanda untuk Lindungi Batik Indonesia
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Andi Mattalatta,
meluncurkan tanda batik atau batik mark “Batik Indonesia” saat
pembukaan Gelar Batik Nusantara yang diselenggarakan Yayasan
Batik Indonesia di Jakarta Convention Center, Rabu (19/9).
Dalam acara yang dibuka Ny. Ani Yudhoyono tersebut,
Andi menyebutkan, pemberian tanda batik dimaksudkan
untuk melestarikan batik Indonesia dan melindunginya secara
hukum dari pemanfaatan oleh pihak lain di dalam maupun
luar negeri, memperkenalkan identitas batik Indonesia ke
pasar dunia, serta meningkatkan kepercayaan dan apresiasi
masyarakat terhadap batik Indonesia.
Tanda batik ini digagas bersama antara Departemen
Perindustiran, Dephuk dan HAM, Yayasan Batik Indonesia,
para pengusaha, dan seniman batik. Langkah ini merupakan
upaya untuk melindungi batik Indonesia di tengah persaingan
pasar global, antara lain dari negara tetangga Malaysia yang
gencar mempromosikan batik sebagai warisan budaya negara
itu.
Walaupun batik sebagai teknik membentuk ragam hias
dengan menggunakan printing warna dari malam bukan asli
Indonesia, Indonesia adalah negara yang paling maju
mengembangkannya.
Bali sudah dikenal dunia
luar
Gagasan Utama Gagasan Penjelas
1. Orang asing pertama kali datang di Ubud.
2. Ada yang menetap sebentar.
3. Ada yang menetap bertahun-tahun.
4. Rasa kagum dituangkan dalam seni.
5. Hasil disebarluaskan di mancanegara.
No.
1.
95 Pelajaran 8 Kehidupan
Tanda batik ini akan diberikan untuk batik tulis, batik cap,
dan kombinasi keduanya. Sertifikat tanda batik akan
dikeluarkan Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) di
Yogyakarta setelah melalui pengujian.
Dirjen Industri Kecil dan Menengah, Sakri Widhianto,
kepada Kompas mengatakan biaya pengujian untuk
mendapatkan tanda batik ini Rp750.000 per kriteia. Di luar
itu, ada biaya untuk pengambilan contoh karena contoh harus
diambil petugas BBKB untuk memastikan proses pembuatan
batik.
Menurut Sakri, tanda batik itu hanya diberikan kepada
pengusaha batik yang memiliki merek. Tujuannya, memastikan
pengusaha akan bertanggung jawab terhadap kualitas batiknya
dan dapat melindungi diri bila batiknya ditiru pelaku industri
lain.
Dirjen mengakui, tugas berikut adalah sosialisasi kepada
para pengusaha batik dan memastikan prosedur
mendapatkan tanda penanda tersebut tidak birokratis.
Industri batik tulis, cap, dan kombinasi keduanya bernilai
Rp2,3 triliun dengan nilai ekspor per tahun 110 juta dollar AS
dan dikerjakan oleh 48.000 unit usaha di berbagai provinsi di
tanah air.
Sumber: Kompas, 20 September 2007
2. Tentukan gagasan utama dan gagasan penjelasnya!
3. Setelah kalian menentukan gagasan utama dan gagasan
penjelasnya, tukarkanlah hasil pekerjaanmu dengan teman
No.
1.
2.
3.
4
Paragraf Gagasan Utama Gagasan Penjelas
1.
2.
3.
4
..............................................
..............................................
..............................................
..............................................
..............................................
..............................................
..............................................
..............................................
.........................................
.........................................
.........................................
.........................................
.........................................
.........................................
.........................................
.........................................
96 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
B. Menulis Pesan Singkat
Aspek Menulis
Standar Kompetensi
12. Mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan pesan
singkat.
Kompetensi Dasar
12.2.Menulis pesan singkat sesuai dengan isi dengan menggunakan
kalimat efektif dan bahasa yang santun.
Pesan singkat merupakan pesan yang ditulis seseorang kepada
orang lain secara singkat. Walaupun singkat tetapi tetap harus
jelas maksud pesan tersebut. Pesan dapat bersifat resmi dan tidak
resmi. Pesan resmi biasanya dibuat oleh seseorang yang
kedudukannya lebih tinggi kepada orang yang kedudukan/
jabatannya lebih rendah dalam suatu instansi. Adapun pesan tidak
resmi dibuat oleh seseorang secara pribadi dalam keadaan tidak
resmi. Misalnya, kalian menulis pesan kepada teman tentang suatu
hal atau seorang ayah berpesan tentang suatu hal kepada anaknya.
Menulis pesan sebaiknya memerhatikan hal-hal berikut ini.
a. Bahasa yang digunakan singkat, jelas dan santun.
b. Pesan dapat berupa saran, arahan atau penjelasan.
c. Pesan dapat digunakan untuk keperluan dinas, pribadi,
perdagangan atau bisnis.
Berikut ini contoh pesan resmi.
SMP 1 Karang Sayung
Jl. Raya Negara No. 33 Kota Batu
12 September 2007
Kepada : Bapak Ramelan
Dari : Bendahara Sekolah
Hal : Laporan keuangan
Harap segera membuat laporan pertanggungjawaban
keuangan kegiatan Jambore Tingkat Kabupaten, paling
lambat 20 September 2007.
Tertanda
Zaenal, S.Pd.
97 Pelajaran 8 Kehidupan
No.
1.
2.
3.
Unsur Memo Resmi Tidak Resmi
1. Susunlah sebuah pesan tidak resmi dengan keterangan berikut
ini!
Pada hari Selasa kamu datang ke rumah temanmu untuk
meminjam buku biologi. Ternyata temanmu sedang pergi.
2. Susunlah sebuah pesan resmi dengan keterangan berikut ini!
a. Pesan ditujukan kepada ketua OSIS.
b. Pesan ditulis oleh Pembina OSIS.
c. Isi pesan perintah melatih anggota OSIS yang baru
sebagai petugas upacara bendera.
Berdasarkan kedua tugas yang telah kalian buat, berilah
penilaian dengan memberi tanda (v) format penilaian berikut ini!
Kelengkapan
a. kepala surat
b. judul
c. penerima memo
d. pemberi memo
e. hal
f. isi memo
g. tanggal pembuatan
h. pengirim
Bahasa yang digunakan
Kejelasan isi
Contoh pesan tidak resmi.
12 Mei 2007
Dari: Vivi
Untuk : Heni
Pesan : Hen, latihan menari tidak jadi karena pelatihnya
sedang sakit.
Tertanda
Vivi
Dari kedua contoh tersebut, dapatkah kalian menentukan
perbedaannya? Misalnya dari bentuk dan bahasanya.
Diskusikanlah dengan teman-temanmu!
98 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
Dalam pelajaran lalu telah dijelaskan bahwa cerpen
merupakan cerita pendek yang bersifat rekaan tetapi logis atau
masuk akal. Supaya logis maka cerpen dibangun dari beberapa
unsur yaitu plot (alur), tokoh, suasana, latar (setting), sudut
pandang, dan gaya pengarang dalam bercerita.
Pada pelajaran kali ini, kalian akan belajar tentang hubungan
latar cerpen dan realitas sosial. Artinya, latar atau setting itu
merupakan gambaran keadaan sosial yang terjadi pada waktu itu.
Perhatikan contoh berikut ini!
C. Hubungan Latar Cerpen dengan Realitas
Sosial
Aspek Membaca
Standar Kompetensi
14. Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan cerpen.
Kompetensi Dasar
14.2.Menjelaskan hubungan latar suatu cerpen dengan realisasi
sosial.
Busku Sayang, Busku yang Malang
Bus kota merupakan alat transportasi utama bagiku, sebab
hanya itulah kendaraan satu-satunya yang melewati
sekolahku. Pagi itu, seperti biasa aku berjuang setengah mati
untuk berebut masuk ke dalamnya. Sudah bukan hal yang
asing lagi kalau masuk bus baju rapi, keluar bus jadi lecek.
Kepalaku sudah biasa beradu dengan benda lain, entah kaca
jendela, besi pegangan, tas bawaan, atau kepala orang lain.
(Sumber:Penulis)
99 Pelajaran 8 Kehidupan
Dari contoh tersebut dapat dicermati latar/setting yang ada.
Latar /setting yang ada dikaitkan dengan keadaan sosial pada
waktu itu bahwa masyarakat kecil/masyarakat yang status
ekonominya kurang mampu lebih banyak menggunakan
angkutan umum. Salah satu angkutan umum itu adalah bus
kota. Ternyata naik bus kota memerlukan perjuangan tersendiri.
Hal itu merupakan gambaran sosial yang dihadapi oleh
masyarakat kelas bawah.
Hubungan latar cerpen tersebut dengan keadaan sosial adalah
........................................................................................................
Karena Menyontek
Pada pelajaran Bu Retno, aku tidak konsentrasi, sama sekali.
Oh Tuhan aku menyesal ... mengapa aku lakukan perbuatan curang
itu. Itu pun juga salahku karena tidak belajar sebelumnya. Karena
itu, aku terpaksa menyontek, aku tak ingin mendapatkan nilai di
bawah 5.
Ah ... bodohnya aku ... kini ... aku jadi malah tidak tenang
mendapatkan nilai 9. Aku memberanikan diri minta izin ke belakang
untuk mencuci muka agar tidak terlihat sembab mataku.
Keluar dari WC, Aji sudah berdiri di depan pintu WC.
“Ji ... kamu sedang apa di sini?” tanyaku.
“Menyusul kamu Sha, kamu nggak apa-apa kan?” dia balik
bertanya.
“Aku baik-baik saja, sebaliknya kamu balik saja dulu ke kelas,
aku masih ingin di sini.”
“Nggak ah ... kayaknya kamu lagi ada masalah, cerita dulu
dong!”
“Sungguh, aku nggak apa-apa kok,” jawabku meyakinkan dia
bahwa aku baik-baik saja.
“Habis dapat nilai 9 kok sedih, kamu nggak suka ya ... kita tukar
saja, aku cuma dapat 5,” sindirnya.
“Idih ... siapa-siapa yang sedih, sok tahu kamu! Aku nggak apaapa
kok,” aku mencoba untuk bersandiwara.
Sepertinya Aji benar-benar tahu kalau aku menyontek saat
ulangan ekonomi.
Karya: Lia Isvarieha
(Sumber:Kupu-Kupu di Bantimurung)
100 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
Hubungan latar cerpen tersebut dengan keadaan sosial adalah
..............................................................................................................................
Hubungan latar cerpen tersebut dengan keadaan sosial adalah
.............................................................................................................................
Doa Sang Ibu
Pada keesokan harinya Baren pergi ke pasar Senen, karena ia melihat
aktivitas masyarakat Jakarta di pasar ini sangat ramai sekali tidak seperti pasar
di kampungku batin Baren dalam hatinya.
Kemudian, ibu separuh baya melintas di depan Baren, tanpa disadari oleh
ibu tersebut dompet yang didekapnya jatuh. Segera saja Baren memungutnya
dan tanpa pikir panjang ia segea memanggil ibu tersebut.
“Bu ... Bu ...”
Kemudian ibu tersebut menoleh, “Ada apa, Dik?”
“Ini Bu ... tadi sewaktu ibu berjalan dompet ibu terjatuh lalu saya ambil
dan langsung memberikannya pada ibu.”
“Wah ... terima kasih sekali Dik.”
“Oh ya .. nama kamu siapa Dik,” tanya ibu tersebut.
“Baren Bu,” jawabnya.
Kemudian ibu tersebut mengeluarkan dua lembar lima ribuan.
“Nah Baren karena kamu telah menolong ibu ... ini terima untuk beli jajanan ...”
“Ooh ... nggak apa-apa Bu ... saya ikhlas kok.”
“Nggak apa-apa Dik Baren ...”
“Jangan Bu,” lalu Baren berlari meninggalkan ibu itu.
“Wah ... baik benar anak itu, jarang ada orang jujur seperti dia di zaman
sekarang ini,” ujar ibu itu.
Karya: Irzam Chaniogo Doddy
Meminta Maaf
“Syukurlah kalau kamu sudah datang. Emak hanya ingin minta maaf
atas segala perbuatan Emak yang kau anggap salah. Nduk. Selama ini Emak
merasa tidak pantas untuk menjadi ibumu. Sebenarnya Emak haus akan kasih
sayangmu. Nduk, tapi bila kamu memang tidak menghendaki kehadiran Emak,
ya tidak apa-apa,” sunyi sekejap.
“Emak sudah memaafkan segala perbuatanmu pada Emak. Dan, Emak
tidak menyalahkan kamu, Nduk, karena itu hanyalah luapan amarah semata.
Emak hanya minta agar kamu enggak mengulanginya lagi. Rukun-rukunlah
kamu dengan adikmu,” jelas Emak.
“Sudahlah Mak. Emak harus istirahat yang cukup,” ucapku sambil
mengelusnya lembut.
Kulihat wajah Emak yang penuh derita. Namun, di sana kutemui guratgurat
kasih sayang dan kelegaan. (sumber: Suara merdeka ,juni 2007)
(Sumber :Kupu-Kupu di Bantimurung terbitan Obor Mas)
101 Pelajaran 8 Kehidupan
.................................................................................................
Membacakan sebuah puisi akan terasa indah dan merdu
didengar jika memerhatikan hal-hal berikut ini.
1. Irama
2. Volume suara
3. Mimik
4. Kinesik
5. Artikulasi
6. Penjedaan
Mintalah salah seorang temanmu untuk membacakan puisi
berikut ini dan tanggapilah berdasarkan hal-hal di atas.
Doa
Kepada Pemeluk Teguh
Tuhanku
Dalam termanggu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Cahaya-Mu panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Dipintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
(Deru Campur Debu, 1966)
Karya :Chairil Anwar
D. Menanggapi Cara Pembacaan Puisi
Aspek Mendengarkan
Standar Kompetensi
13. Memahami pembacaan puisi.
Kompetensi Dasar
13.1 .Menanggapi cara pembacaan puisi.
102 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Apakah iramanya tepat?
Apakah volume suara sesuai tema?
Apakah mimik mendukung tema puisi?
Apakah kinesik mendukung penghayatan puisi?
Apakah artikulasinya tepat?
Apakah penjedaannya tepat?
Uraian Ya Tidak
Menurut pendapat saya: pembacaan puisi oleh teman saya tersebut ........
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
Bagaimana menanggapi pembacaan puisi?
Perhatikan contoh berikut ini!
Nama pembaca puisi: ...........................................
Tanggapan: Menurut pendapat saya pembacaan puisi oleh
teman saya tersebut baik hanya perubahan
mimik mukanya belum terlihat jelas, juga
pelafalannya masih kurang jelas.
Penanggap
Ruri
1. Bacalah puisi tersebut secara bergiliran!
2. Siswa yang tidak mendapat tugas membaca puisi, berlatih
lah menanggapi dengan mengisi rubrik berikut ini.
Judul Puisi: ....................................................................................
Nama Pembaca Puisi: ....................................................................
Kriteria:
5 - 6 jawaban ya = Bagus
3 - 4 jawaban ya = Cukup
1 - 2 jawaban ya = Kurang

maryati sutopo 7, bab 8

maryati sutopo 7, bab 7

75 Pelajaran 7 Tokoh
7 TOKOH
A. Biografi
Aspek: Membaca
Standar Kompetensi
11. Memahami wacana tulis melalui kegiatan membaca intensif dan
membaca memindai.
Kompetensi Dasar
11.1.Mengungkapkan hal-hal yang dapat diteladani dari buku biografi
yang dibaca secara intensif.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika membaca buku
biografi adalah sebagai berikut.
1. Membaca biografi tokoh tersebut dengan saksama.
2. Menyarikan riwayat hidup tokoh.
Setelah membaca riwayat hidup tokoh tersebut, maka dapat
kita sarikan riwayatnya.
3. Menyimpulkan keistimewaan tokoh.
Seseorang disebut tokoh karena mempunyai kelebihan,
keunggulan, atau keistimewaan.
4. Mengungkapkan hal-hal yang dapat diteladani.
Seorang tokoh dalam perjalanan hidupnya pasti sangat
menarik. Berdasarkan keistimewaan dan cara hidupnya
tersebut, kalian dapat meneladaninya. Berikut ini contoh halhal
yang dapat diteladani dari seseorang tokoh.
1.
Alasan
Kesederhanaan akan
membuat hidup
tenang.
No.
Hidupnya selalu sederhana.
Hal-Hal yang Menarik
75 Pelajaran 1 Sains dan Budaya
76 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
Gesang,
Sang Maestro yang Bersahaja
“Si Piatu,
datang menangis
ingatkan nasibnya,
nasibnya yang sangatlah malangnya.
Oh, dia Si Piatu,
susah tak bertemu ayah dan bundanya,
untuk selama-lamanya ...”
1 Oktober 2004
Ini Usianya Genap 87 Tahun
SEANDAINYA bocah lelaki bernama Sutadi tidak menderita
sakit-sakitan, bisa jadi jagat musik Indonesia tak pernah memiliki
seorang maestro keroncong yang karyanya dikenal di berbagai
belahan dunia. Dialah Gesang, komponis kondang lagu
“Bengawan Solo”, yang 1 Oktober 2004 ini tepat menginjak usia
87 tahun.
Barangkali memang sudah suratan takdir. Ayahanda Sutadi
yang bernama Martodihardjo, akhirnya mengganti nama anak
lelaki paling bontot itu dengan Gesang. Sepotong nama yang
sangat bermakna, yakni hidup dan membawa si pemiliknya
sampai usia 87 tahun. Selama itu pula, Gesang mengabdikan
hidup di jagat seni musik keroncong dengan karya-karya
bermutu.
Kisah hidup Gesang yang semasa kecilnya berada di
lingkungan juragan batik Kampung Kemlayan, kini di usianya
yang kian renta dan sering sakit-sakitan, jiwa seni Gesang tetap
seperti semasa mudanya. Kendati jalannya tertatih-tatih dan
gerakan seniman tua itu juga semakin lamban, dia masih cukup
bergairah jika diundang ke pentas musik keroncong. Postur
tubuhnya yang tetap tegap, juga menyiratkan betapa semangat
hidup Gesang seperti tak pernah surut.
Darah seni yang mengalir di tubuh Gesang, sudah lama
menggelegak sejak masa kanak-kanaknya. Bahkan, tatkala anakanak
sebayanya (termasuk kakak kandungnya yang dipanggil
Mas Yazid) menggemari olahraga keras seperti sepakbola, Gesang
kecil lebih senang bersenandung, dalam bahasa Jawa disebut
rengeng-rengeng. Dari kebiasaan rengeng-rengeng sambil
berimajinasi itulah, pada gilirannya Gesang melahirkan karyakarya
lagu berirama keroncong yang liriknya sederhana namun
mengena.
77 Pelajaran 7 Tokoh
Pertama kali Gesang menggubah lagu adalah pada tahun
1934. Ketika usianya belum genap 20 tahun. Gesang telah
menghasilkan lagu yang dia beri judul “Si Piatu”.
Sebuah rumah bertipe-36 di Pelumnas-Palur, Karanganyar,
Solo, barangkali adalah satu-satunya harta benda paling berharga
yang dimiliki Gesang. Rumah pemberian Gubernur Jawa Tengah
Soepardjo Rustam itu, baru diperoleh saat Gesang mencapai usia
62 tahun. Selain itu, ada juga simpanan uang di bank yang
berasal dari para donatur, seperti Yayasan Gesang yang
menghimpun dana dari Jepang atau dari royalti lagu “Bengawan
Solo” yang dikumpulkan Rinto Harahap dan lain-lain.
Namun dana abadi itu hanya bisa digunakan Gesang dari
bunganya untuk biaya hidup di hari tuanya. Itupun sebagian
pernah digasak penjambret. Kejadiannya sewaktu Gesang pulang
dari bank membawa uang sebanyak Rp 5 juta untuk persiapan
Lebaran. Kehilangan itu dia ikhlaskan karena Gesang tak ingin
masalah itu menjadi beban.
Gesang yang lahir dari keluarga pengusaha batik, memang
telah menjatuhkan pilihan menekuni jagad seni musik
keroncong. Tekadnya hidup di jalur seni musik keroncong yang
diakui sebagai khas Indonesia itu, tampak tatkala dia menolak
pemberian mendiang ayahnya, berupa toko batik.
Gesang yang hanya menyelesaikan pendidikan kelas lima
Sekolah Rakyat Ongko Loro, termasuk seniman berbakat alam
yang sulit dicari tandingannya. Itu pula sebabnya, komponis
Gesang menyimpan sederet penghargaan dari berbagai lembaga.
Piagam penghargaan yang diterima dari dalam negeri, seperti
dari wali kota, gubernur, Dephankam, Deppen dan yang
tertinggi penghargaan hadiah seni dari Presiden RI. Gesang juga
mendapat penghargaan dari Oisca International untuk karyanya
sebagai pencipta lagu “Bengawan Solo”.
Perjalanan hidup Gesang sepanjang 87 tahun memang begitu
panjang. Berbagai kota di tanah air telah dia kunjungi dan kotakota
di mancanegara pun, seperti Singapura, Jepang, Suriname,
dan lain-lain pernah dia datangi. Semua itu tiada lain untuk
mengumandangkan lagunya yang legendaris, “Bengawan Solo”.
Di usianya yang ke-87 sekarang ini, komponis Gesang adalah
sebuah aset yang sangat berharga di tanah air. Dalam
kerentanannya, Gesang tidak lagi seperti semasa mudanya. Di
hari-hari tuanya, Gesang yang memiliki hobi memelihara burung
kicauan tidak lagi dapat mencari belalang di ladang-ladang untuk
78 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
Tokoh idola biasanya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1 Banyak dikagumi masyarakat.
2. Ahli di bidangnya.
3. Mempunyai prestasi yang menonjol.
4. Dapat menjadi panutan/teladan.
1. Identitas tokoh dan keunggulannya
Setelah membaca teks yang berisi seorang tokoh idola, maka
dapatlah disebutkan identitas dan keunggulannya.
B. Menceritakan Tokoh Idola
Aspek: Berbicara
Standar Kompetensi:
10. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan pengalaman
melalui kegiatan menanggapi cerita dan bertelepon.
Kompetensi Dasar:
10.1. Menceritakan tokoh idola dengan mengemukakan identitas dan
keunggulan tokoh serta alasan mengidolakannya dengan pilihan
kata yang benar.
burung piaraannya. Sepeda motor kesayangannya Honda bebek
C-70 yang dahulu begitu setia menemani perjalanan komponis
tua itu, kini juga menjalani masa pensiun.
Bahkan, rumahnya yang terletak di Jln. Nusa Indah No. 40
Perumnas-Palur yang semula dihuni maestro keroncong itu, kini
sehari-hari sunyi. Pemiliknya, Gesang yang kian renta terpaksa
menumpang di rumah keponakannya di Solo. Kita doakan saja,
semoga Gesang dengan karyanya yang mengharumkan nama
Indonesia mendapat karunia panjang usia, sehat, dan sejahtera.
Selamat Ulang Tahun ke-87 Sang Maestro.
http:/www.pikiran-rakyat.com/cetak/1004/01/0107.htm
79 Pelajaran 7 Tokoh
Chrisye
Anak kedua dari tiga bersaudara yang memiliki nama
lengkap Chrismansyah Rahardi ini dilahirkan di Jakarta,
16 September 1949. Ia mulai aktif merintis karier
musiknya di tahun 1968 saat bergabung sebagai basis
dalam formasi Sabda Nada. Tahun 1968 - 1969 ia tergabung
dalam Gipsy Band bersama Zulham Nasution, Keenan
Nasution, Gauri Nasution, Onan, dan Tami. Bersama
kelompok Gipsy Band inilah Chrisye yang kala itu jadi
vokalis sekaligus basis sempat tercatat sebagai band
penghibur di sebuah restoran Indonesia di New York.
Sayangnya Gipsy pun tak dapat bertahan lama. Tahun
1970, bersama Gipsy Band pula, Chrisye sempat manggung
di TIM Jakarta yang menghadirkan bintang tamu
almarhum Mus Mualim.
Sekitar tahun 1977, Chrisye baru memulai karir
solonya. Nampaknya bintang keberuntungan sedang
bersinar terang karena dalam waktu singkat namanya
langsung meroket sebagai vokalis andal saat
menembangkan lagu karya James F. Sundah yang berjudul
Lilin-Lilin Kecil. Di saat yang sama ia juga memenangkan
ajang “Lomba Karya Cipta Lagu Remaja Prambors”
(LCLR). Hebatnya lagi, sepanjang kurun era 1980-an
hingga memasuki tahun 2000 nama Chrisye tak pernah
tenggelam. Hampir semua album yang dilirisnya disambut
baik di industri musik Indonesia.
Penghargaan:
Dalam beberapa dekade itu Chrisye sudah menyabet
beragam pencapaian internasional seperti menjuarai ajang
Enka Song Festival yang diadakan oleh Fuji T.V., Tokyo,
Jepang serta menjadi Vidio Klip Pertama Indonesia yang
ditayangkan di MTV Hongkong lewat klip Pergilah Kasih.
Selain segudang prestasi musik Chrisye juga ternyata punya
talenta lain, karena ia ternyata pernah tercatat bermain
dalam beberapa film layar lebar seperti “Seindah
Rembulan” (1981) dan menjadi bintang tamu di “Gita Cinta
dari SMA” (1981).
Lima (5) dari delapan belas (18) album solo yang telah
dirilis Chrisye berhasil mendapatkan penghargaan musik
paling bergengsi di Indonesia yang diadakan oleh
80 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
Kerjakan tugas berikut ini, kemudian buatlah menjadi kliping!
1. 1. Identitas
........................................................
2. Keunggulan
........................................................
3. Alasan mengidolakannya
........................................................
2. 1. Identitas
........................................................
2. Keunggulan
........................................................
3. Alasan mengidolakannya
........................................................
perusahaan pabrik pita kaset, HDX dan BASF. Diantaranya
album Aku Cinta Dia, Hip Hip Hura, Kisah Cintaku, dan
Pergilah Kasih. Sebuah tembang diciptakan Chrisye yang
berjudul Lagu Cinta, yang dibawakan oleh Vina
Panduwinata berhasil mendapat penghargaan sebagai lagu
terbaik oleh BASF.
Selain tercatat sebagai penyanyi pop yang sukses,
Chrisye juga tercatat sebagai pencipta lagu. Ada lebih dari
80 lagu ciptaan Chrisye. Mengingat begitu banyak dan
sudah lama, Chrisye tak lagi dapat mengingatnya. Beberapa
lagu ciptaan Chrisye yang menjadi hit dibawakan oleh
antara lain. Vina Panduwinata, Tika Bisono, Andi M.
Matalatta, dan Utha Likumahua.
http:/www.amild.com/web/v4/biografi.
2. Alasan mengidolakannya
Seseorang menjadi tokoh idola dikarenakan alasan tertentu.
Contohnya, kepandaian memainkan gitar, kelihaiannya bermain
bulu tangkis sehingga menjadi juara dunia berkali-kali, dan
sebagainya.
Taufik Hidayat
Iwan Fals.
81 Pelajaran 7 Tokoh
3. 1. Identitas
........................................................
2. Keunggulan
........................................................
3. Alasan mengidolakannya
........................................................
Merefleksikan puisi berarti mengungkapkan isi puisi ke
dalam bentuk prosa. Untuk memudahkan hal itu, perlu
menentukan makna denotasi dan makna konotasinya.
Contoh:
Bacalah puisi berikut ini!
Dengan Puisi, Aku
Dengan puisi aku bernyanyi
Sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta
Berbatas cakrawala
Dengan puisi aku mengenang
Keabadian yang akan datang
C. Merefleksi Isi Puisi
Aspek: Mendengarkan
Standar Kompetensi:
13. Memahami pembacaan puisi.
Kompetensi Dasar:
13.2. Merefleksi isi puisi yang dibacakan.
Chris Jhon.
No.
1.
2.
Putih
Hitam
Kata Makna Denotasi Jawaban
warna putih/terang
warna hitam/gelap
kesucian, kejujuran,
kebaikan
kejahatan, kebusukan,
keburukan, misterius
82 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
Dengan puisi aku menangis
Jarum waktu bila kejam mengiris
Dengan puisi aku mengetuk
Nafas zaman yang busuk
Dengan puisi aku berdoa
Perkenankanlah kiranya
(Taufik Ismail)
Setelah kalian mencermati, menentukan makna konotasi
dan denotasinya, maka makna seluruh isi puisi tersebut sebagai
berikut.
Penyair berharap dengan puisinya ia ingin bernyanyi
sampai lanjut usia. Dengan puisi, ia juga ingin menyayangi
sekitarnya. Dengan puisi pula ia ingin merenungkan
kehidupan yang telah dilaluinya dan kehidupan yang akan
datang. Penyair juga mengutuk keadaan masyarakat yang
telah rusak, jauh dari norma dan etika. Tetapi penulis tetap
berdoa agar semua berubah ke arah yang lebih baik.
1. Baca puisi berikut ini dengan saksama!
2. Tentukan makna denotasi dan konotasinya!
3. Refleksikan isi puisi tersebut!
4. Diskusikanlah hasil refleksimu dengan kawanmu!
Bulan
Bulan sahabatku, mengapa engkau kelihatan muram?
Adakah keresahan dalam dadamu yang datangnya tiba-tiba.
Katakanlah, barangkali saya dapat menolongmu.
Bulan sahabatku, mungkinkah engkau marah karena pagi
tadi di sekolah nilai ulanganku mendapat angka lima. Kalau
begitu maafkanlah, itu memang kesalahanku.
Bulan sahabatku, lihatlah matamu berkaca-kaca! Karena
dari tadi engkau cemberut saja. Baiklah saya berjanji akan
belajar lebih giat lagi karena ingin melihat engkau tersenyum
kembali.
(Sherly Malinton)
83 Pelajaran 7 Tokoh
Sebelum kalian membaca cerpen berikut ini, tahu kah
kalian yang dimaksud dengan cerpen? Cerpen atau cerita
pendek merupakan cerita rekaan atau fiksi. Walaupun bukan
cerita sebenarnya, tetapi logis (masuk akal) dalam kehidupan
sebenarnya.
Bacalah cerpen berikut i ni!
Wajah di Balik Jendela
Odi tengah menyelesaikan tugas menggambarnya ketika
merasa ada yang tak beres di kamarnya. Ia segera meletakkan
pensil gambarnya dan mengamati keadaan kamar. Semua
seperti biasanya. Tetapi, ketika Odi melihat ke jendela kamar,
ia baru sadar, kaca nako belum tertutup sempurna. Angin
yang bertiup masuk itulah yang membuat perasaannya tak
tenteram.
Sambil merapatkan kaca nako, Odi mengamati keadaan
di luar. Ia merasa heran melihat daun palem yang tumbuh
belum seberapa tinggi itu bergoyang.
“Tidak mungkin digoyang angin. Ah, pasti ada kucing yang
lewat tadi,” pikir Odi menenteramkan hati.
Odi kembali ke meja belajar, meneruskan pekerjaannya
yang belum tuntas. Tetapi beberapa menit kemudian, ia merasa
ingin menoleh sekali lagi ke jendela kamar.
Odi berpekik kaget. Secara spontan, ia langsung
menghamburkan langkahnya keluar kamar menuju kamar
bang Agus di sebelah kamarnya.
“Ada apa dengan kamu, Di?” tanya bang Agus ketika
melihat Odi yang tiba-tiba masuk ke kamarnya dengan wajah
pucat pasi.
“Ada hantu ... ah, atau mungkin ...” Odi gugup.
D. Membaca Cerpen
Aspek: Berbicara
Standar Kompetensi:
14. Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan cerpen.
Kompetensi Dasar:
14.1.Menanggapi cara pembacaan suatu cerpen.
84 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
“Di mana?”
“Di balik jendela kamar. Aku baru saja
melihatnya,” jawab Odi.
Bang Agus langsung menuju kamar Odi,
diikuti Odi di belakang. Ia segera menuju jendela
dan mengamati keadaan di luar. Sepi dan tidak
ada benda apa pun yang aneh.
“Sebenarnya, apa yang kamu lihat tadi, Di?”
tanya Bang Agus sekali lagi.
“Ada muka yang menempel di kaca jendela ini. Tetapi, aku
tidak begitu jelas melihatnya. Sepertinya, ia memakai mantel
bertopi yang ia tutupkan ke kepalanya,” Odi mencoba
mengingat apa yang dilihatnya.
Bang Agus mendengus, “Buktinya di luar tidak ada apaapa.
Sudahlah, kamu pasti lagi ngelamun yang tidak-tidak
barusan,” ujar Bang Agus.
Odi ingin protes. Tetapi, dipikir-pikir percuma saja. Bang
Agus pasti akan tetap mengiranya mengada-ada.
“Tirai jendelanya ditutup saja. Terus, pintu kamarnya
dibuka. Nanti, kalau kamu lihat yang aneh-aneh lagi, teriak
saja,” kata Bang Agus sambil meninggalkan Odi sendirian.
Odi menurut apa yang dipesan kakaknya. Kemudian, ia
berusaha melupakan kejadian yang baru dialaminya dan
meneruskan pekerjaannya.
Setelah tugas sekolahnya selesai, seperti biasa, Odi
merapikan kamarnya dahulu. Beberapa mainan yang
tergeletak di lantai, dikembalikan ke tempatnya. dua hari yang
lalu, Odi baru saja merayakan pesta ulang tahunnya. Banyak
hadiah mainan, buku, dan benda pajangan diterimanya, yang
kini memenuhi kamarnya.
Ketika kantuk mulai menyerang, Odi langsung merebahkan
diri di tempat tidurnya. Matanya tak mau sedikit pun melirik
ke jendela kamar. Ia ingin segera menceritakan semuanya
kepada Ibek, temannya yang senang memecahkan kejadiankejadian
aneh.
Esok harinya, ketika bertemu Ibek di sekolah, Odi langsung
menceritakan tentang wajah di balik jendela semalam.
Saat istirahat tiba, Ibek mulai beraksi menanyakan temanteman
sekelas seputar kado yang diberikan mereka pada ulang
tahun Odi. Tetapi, jawabannya tidak memberikan hal yang
berarti bagi Ibek.
85 Pelajaran 7 Tokoh
Malamnya, Ibek sengaja belajar bersama di rumah Odi.
Sesekali, mereka memandang ke jendela. Tetapi, yang mereka
harapkan tidak muncul juga.
“Rupanya, hantu itu takut terhadapku,” bisik Ibek. Tak berapa
lama kemudian, ia pamit pulang meninggalkan rumah Odi.
Sepeninggal Ibek, Odi kembali gelisah. Apalagi, Ibek
berpesan agar tirai jendela kamarnya dibiarkan terbuka.
Sementara, Odi pura-pura mencari kesibukan di meja
belajarnya. Akhirnya, ia tidak bisa menahan keinginan untuk
menoleh ke jendela kamarnya.
“Wajah itu lagi!” Odi langsung berteriak.
Ia lari keluar kamar menuju kamar Bang Agus. Buru-buru,
diseretnya Bang Agus keluar rumah. Di halaman rumah, tepat
di depan kamar Odi, terlihat Ibek tengah bergumul seru
mencekal seorang anak sebayanya yang terus meronta.
“Hentikan! Dia itu Husen. Aku mengenalnya,” seru Bang
Agus kemudian.
Ibek melepaskan cekalanya. Husen langsung berlari
menghampiri Bang Agus. Ibek dan Odi sama-sama ternganga
ketika melihat Husen sibuk menggerak-gerakkan tangannya
dan anggota tubuh lainnya di depan Bang Agus. Anak itu
rupanya tak dapat bicara.
“Beberapa hari yang lalu, aku membeli patung kayu yang
dijual Husen di pasar untuk kado ulang tahun Odi. Rupanya
Husen ingin meminjam sebentar patung kayu itu, tetapi sulit
menemui aku. Makanya, dua malam ini, ia terus melihat
kamarmu untuk memastikan patung kayu itu masih ada.
Sekarang, coba kamu ambilkan patung itu,” pinta Bang Agus.
Odi berlari ke kamar dan kembali dengan patung kayu
berbentuk kuda di tangannya. Begitu Husen diserahi patung
itu, ia buru-buru merogoh bagian dasar patung. Ada rongga
kecil di sana. Dan, dari dalamnya ia mengambil sebentuk cincin.
“Itu cincin peninggalan ibunya,” jelas Bang Agus setelah
Husen mengembalikan patung kuda kepada Odi. Bang Agus
segera meminta mereka saling bersalaman, berkenalan, dan
saling memaafkan. Tak lama kemudian, Husen langsung
pulang, disusul Ibek yang bajunya sedikit terkoyak.
“Malam itu, Odi tidur nyenyak tanpa dibayangi ketakutan.
Besok, ia ingin Bang Agus mengajarkan bahasa isyarat agar ia
juga dapat bicara dengan teman barunya itu.
Karya: Benny Ramdani
Diubah seperlunya
86 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
Membaca sebuah cerpen berbeda dengan membaca berita.
Dalam membaca cerpen, hal-hal yang harus diperhatikan adalah
1. vokal atau pengucapan,
2. gerak dan mimik,
3. komunikatif,
Supaya lebih jelas, cobalah kalian pahami uraian berikut ini!
a. Vokal atau pengucapan
Vokal atau pengucapan yang tepat akan membuat
pendengar merasa senang untuk mendengar atau menyimak
isi cerpen tersebut. Bila vokal atau pengucapan kurang jelas,
pendengar akan merasa tidak senang, bahkan merasa bosan.
Selain itu juga perlu memerhatikan intonasi dan
pemenggalan yang dimaksud pemenggalan adalah
mengucapkan satuan-satuan atau kelompok-kelompok kata.
b. Gerak dan mimik
Gerak dalam membaca cerpen kadang diperlukan, kadang tidak.
Gerakan dan mimik (perubahan raut muka) yang ditampilkan
pembaca cerpen bukanlah gerakan yang diciptakan sendiri. Oleh
sebab itu, pembacalah yang harus mengikuti isi cerpen tersebut.
c. Komunikatif
Pembacaan cerpen bertujuan agar pendengar dapat memahami
isi cerpen tersebut sekaligus menikmatinya. Untuk itu, pembaca
cerpen harus mampu berkomunikasi dengan pendengar. Akan
terlihat aneh apabila pembaca cerpen sibuk sendiri. Ia harus
kontak dengan penonton. Hal ini dapat dilakukan dengan
sekali-kali melihat kepada penonton. Untuk dapat melakukan
hal itu dengan baik, sebaiknya pembaca cerpen membaca
terlebih dahulu cerpen tersebut sebelum tampil. Dengan
begiitu, pembaca tidak lupa bagian-bagian yang dibacanya
ketika ia melakukan kontak dengan penonton.
1. Bacalah cerpen tersebut dengan berkelompok!
2. Setiap kelompok memilih salah satu teman untuk
membacanya!
3. Anggota kelompok yang lain memberi tanggapan
dengan format berikut ini!
87 Pelajaran 7 Tokoh
Nama Pembaca Cerpen: .............................................................
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Vokal/pengucapan
Intonasi
Pemenggalan kata
Gerak tubuh
Mimik
Penampilan
Uraian Tanggapan
Vokal/pengucapan kurang
begitu jelas
................................................
................................................
................................................
................................................
................................................
Membaca cerita memang mengasyikkan, bukan?
Pernahkah kalian membaca cerita berjudul “Sepatu Kaca”,
boneka yang panjang hidungnya “Pinokio”, kehebatan sihir
“Harry Porter”? Nah, cerita tersebut bukan cerita asli Indonesia
tetapi berasal dari negara lain. Cerita tersebut telah diterjemahkan
dalam bahasa Indonesia sehingga disebut cerita terjemahan.
Berikut ini cerita yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Menurut pendapat saya: cara pembacaan cerpen tersebut
...............................................................................................
Alasan: ..................................................................................
E. Realitas Kehidupan Anak dalam Cerita
Aspek: Mendengarkan
Standar Kompetensi:
15. Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi dan buku
cerita anak.
Kompetensi Dasar:
15.1. Menemukan realitas kehidupan anak yang terefleksi dalam buku
cerita anak baik asli maupun terjemahan.
88 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
KUDA KAYU
Putra Raja Amsterdam menghadap ayahnya. Ia lulus dari
sekolah dan nilai-nilai rapornya amat bagus. Raja amat puas
dan ingin memberi hadiah. “Nah, apa yang kamu minta?”
tanya Baginda. “Apa saja akan kupenuhi, sejauh aku mampu.”
Pangeran, berkata, “Ayahanda, hamba amat suka teater dan
drama. Hamba mohon sebuah gedung teater. Juga mohon
sudilah Ayahanda menyelenggarakan sayembara bagi para
pemain sandiwara dan para seniman.”
Permintaan itu dikabulkan. Gedung kesenian segera
dibangun. Sayembara dengan hadiah-hadiah menggiurkan
juga segera diumumkan. Peserta di urutan kelima adalah
seorang lelaki dengan menenteng kuda kayu. Para penonton
mengira bahwa ia adalah pemimpin rombongan sebab ia
muncul sendiri. “Mana yang lain?” tanya Raja.
“Hamba sendirian saja. Ya, hanya dengan kuda kayu ini”,
sembah orang itu.
Raja mengernyitkan dahi dan tertarik setelah orang aneh
itu mengatakan bisa terbang dengan naik kuda kayunya.
“Wah, bagus!” sahut Raja. “Aku ingin lihat buktinya.
Orang itu naik kuda kayunya. Ia tiba-tiba melesat ke udara
menuju ke selatan. Setengah jam kemudian, ia sudah muncul
kembali di hadapan baginda. Dan memenuhi pesan baginda
ia juga membawa pokok pohon palem. Pohon palem ini hanya
tumbuh di selatan kerajaan. Melihat itu sang Pangeran berseru
“Ayahanda, saya mohon, belikan kuda itu buat saya.”
“Akan saya coba,” Sahut Baginda. “Apakah ia mau
menjualnya?”
Orang itu diundang ke istana. Ia datang. Kuda kayunya itu
ia tinggalkan di luar, di depan pintu. Baginda mengamat-amati
89 Pelajaran 7 Tokoh
kuda kayu itu. Ia tanyakan kepada sang pemilik. Apakah ia
mau menjual kuda kayu itu? Dan berapa harganya?
“Mohon ampun, Baginda,” sahut orang itu. “Hamba tidak
akan menjual kuda ini. Hidup saya bergantung darinya. Ia
memberi nafkah hamba seumur hidup.”
“O, gampang!” sahut Raja mantap. “Nafkahmu seumur
hidup kutanggung!”
“Jika demikian kehendak Baginda, hamba menurut,” ujar
orang itu.
Tak berapa lama Pangeran sudah menaiki kuda kayu itu.
Untunglah Pangeran bisa mengendalikan kuda itu. Kuda itu
pun makin lambat terbangnya dan makin turun mendekati
bumi kembali. Akhirnya, pada sore hari mereka mendarat di
istana milik Raja Parel. Gerbangnya dijaga prajurit. Dari
seragamnya pangeran tahu ia berada di sitana Raja Parel. Ia
menyelinap masuk saat penjaga lengah. Dua kamar serba
berlapis emas ia lewati, kosong. Lalu ia sampai ke kamar ketiga.
Ia melihat seorang puteri sedang tidur di ranjangnya.Putri itu
ayu sekali. Pangeran terkesima menatap paras yang molek
itu. Tiba-tiba sang Putri terbangun. Ia kaget melihat pangeran
berwajah tampan dalam kamarnya. “Saya putra Raja
Amsterdam,” kata Pangeran memperkenalkan diri. Pangeran
menceritakan ia bisa sampai ke tempat itu gara-gara kuda
kayu. Sang Puteri bingung. Ia tertarik pada pangeran tetapi
hubungan Amsterdam dan Parel kurang baik. Namun
demikian ia nekad menghadap ayahnya, memperkenalkan
sang Pangeran. “Terhadap dia aku tidak apa-apa,” kata
Baginda, “Urusanku dengan ayahnya!” Pangeran diterima baik
sebagai tamu. Bahkan Baginda mengizinkan Putri pergi ke
Amsterdam bersama Pangeran.
Sang Pangeran mengirim surat kepada ayahandanya. Ia
memberitahukan bahwa dirinya tidak kurang suatu apa dan
menjadi tamu terhormat Raja Parel. Ia juga menceritakan
akan segera pulang memboyong putri Raja Parel. Akhirnya ia
mohon, agar Baginda sudi menjemputnya di tapal batas
kerajaan. Sri Baginda tentu saja amat gembira mendengar
berita itu. Ia bersyukur bahwa putranya tidak menjumpai
malapetaka. Baginda menjawab berjanji sedia menjemput.
Pangeran dan Putri berangkat. Perjalanan ini makan waktu
lama. Ketika mereka sampai di tapal batas kerajaan, Raja
Amsterdam sudah menunggu. Namun, mereka juga sudah
90 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
ditunggu Raja Yunani. Raja ini sedang mencari istri. Ia
menyodorkan surat dari Raja Parel. Isinya, meminta agar sang
Putri cepat-cepat kembali, mau dijodohkan! Pangeran kecewa
sekali. Ia segera berembuk dengan ayahnya mengenai hal ini.
Tetapi ... saat itu Raja Yunani mencuri kuda itu. Ia segera
terbang menggondol sang Putri.
Pangeran kelabakan. Ia mulai melakukan perjalanan
mencari-cari Sang Putri. Lebih tiga tahun ia berkelana.
Akhirnya, ia sampai di Yunani. Ia menginap di sebuah
penginapan dan menyamar sebagai tabib yang mampu
menyembuhkan segala penyakit. Pemilik penginapan itu
berpikir, “Sampai sekarang tak ada orang yang mampu
menyembuhkan penyakit calon Ratu kita. Jika ia mampu
menyembuhkannya, pasti Raja akan memberiku pangkat
tinggi.” Ia bertanya, apakah ia sanggup menyebuhkannya.
Pangeran bertanya, sejak kapan calon Ratu itu sakit? “Sudah
tiga tahun lalu, saat ia baru saja datang,” jawab pemilik
penginapan.
“Jelas, ia adalah orang yang kucari,” pikir Pangeran. Ia
berkata, “Saya belum pernah gagal menyembuhkan orang.”
Paginya, ia menuju istana. Raja segera mempersilahkannya
masuk kamar sang Putri. Ia minta ditinggalkan sendiri
bersama si sakit. Raja meninggalkan kamar. Putri segera
mengenalinya. “Ssst!” kata Pangeran. “Aku datang
membebaskanmu. Tapi, ikuti saja apa yang kukatakan.”
Selama tiga hari Pangeran berbuat yang aneh-aneh. Lalu ia
memberitahukan Raja bahwa Putri telah sembuh. Raja
menjumpai Putri. Ia senang bahwa calon istrinya sembuh.
Lalu, ia mau memberi hadiah pada sang Pangeran. Pangeran
pun berkata, “Hamba mohon Baginda menyelenggarakana
pertunjukan drama. Ini harus disaksikan segenap bangsawan
dan selruruh rakyat. Nanti sebelum pertunjukan dimulai, saya
akan memperlihatkan kepada khalayak bahwa calon
permaisuri sudah sembuh.” Ia juga minta disediakan sebuah
guci tempat dupa dan diperbolehkan membawa kuda kayu.
Permintaan itu dikabulkan. Pada hari dan jam yang telah
ditentukan duduklah Raja, para bangsawan istana dan rakyat
ke gedung teater. Dengan menggandeng sang Putri, tabib itu
mengitari arena tiga kali. Pada putaran yang terakhir, sang
Putri menyalakan dupa. Mereka terbungkus asap dupa.
Mereka lalu menunggang kuda kayu dan tiba-tiba melesat ...
lenyap ke udara!
91 Pelajaran 7 Tokoh
1. Carilah tokoh cerita terjemahan di perpustakaan sekolah atau
daerah!
2. Diskusikanlah bagian-bagian yang merupakan realitas
kehidupan anak!
Perhatikan contoh berikut ini!
3. Kutiplah bagian tersebut dan kumpulkan dalam bentuk
kliping!
Mereka sampai ke Amsterdam. Tak lama kemudian,
mereka pun kawin. Dengan perkawinan mereka, Kerajaan
Parel bersatu dengan Amsterdam. Mereka memegang takhta
dengan bijaksana. Ia membuat rakyat bahagia dan sejahtera.
Andaikata mereka masih hidup, mungkin mereka masih
memegang takhta.
Sumber: cerita dari Belanda
Karya:L.Murbandono Hs)
No.
1.
2.
Putra Raja Amsterdam
menghadap ayahnya. Ia
lulus dari sekolah dan nilai
rapornya amat bagus dan
Raja amat puas dan ingin
memberinya hadiah.
Orang itu naik kuda
kayunya. Ia tiba-tiba
melesat ke udara menuju
selatan.
Kutipan
Realitas
Kehidupan Anak
Orang tua akan merasa
senang/bahagia apabila
anaknya berhasil.
Pada dasarnya, manusia
ingin terbang. Keinginan
itu terpenuhi dengan
penemuan pesawat yang
bisa terbang.

maryati sutopo 7 bab 6

60 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
6 DAYA KREASI
A. Menulis dengan Singkat Hal-Hal Penting
dalam Wawancara
Aspek: Menulis
Standar Kompetensi:
9. Memahami wacana lisan melalui kegiatan wawancara.
Kompetensi Dasar:
9.2. Menuliskan dengan singkat hal-hal penting yang dikemukakan
narasumber dalam wawancara.
Cermati teks wawancara berikut ini!
Wawancara ini dilakukan antara wartawan dan Han Awal,
seorang arsitek pemugar bangunan tua.
Wartawan : Mengapa Bapak sangat suka bidang arsitektur?
Han Awal : Ya, karena terinspirasi kota kelahiran saya.
Wartawan : Mengapa, Pak?
Han Awal : Karena Malang itu kota yang ideal. Kota yang
nyaman dan memiliki banyak bangunan indah.
60 Pelajaran 1 Sains dan Budaya
61 Pelajaran 6 Daya Kreasi
Wartawan : Setelah lulus SMA, Bapak melanjutkan belajar
ke mana?
Han Awal : Saya ingin belajar arsitektur di ITB, tetapi pada
waktu itu belum ada jurusan arsitekturnya.
Akhirnya, saya ke Belanda, kemudian pindah
ke Jerman?
Wartawan : Sebagai arsitek yang banyak menggeluti
pemugaran bangunan tua, bangunan tua apa
sajakah yang telah Bapak pugar?
Han Awal : Gedung Arsip Nasional, Gereja ‘Katedral’
Jakarta, Gedung Bank Indonesia.
Wartawan : Terima kasih Pak atas waktu dan kesempatan ini.
Selamat bekerja semoga tetap sehat dan sukses.
Sumber: Kompas, 7 September 2007
Dari teks wawancara tersebut, kalian dapat menuliskan hal-hal
penting suatu wawancara.
Perhatikan contoh berikut ini!
1. Bacalah teks wawancara berikut ini!
Wawancara dilakukan antara wartawan cilik dengan seorang
pelukis anak-anak yang produktif.
Wartawan cilik : Nama Kak Pandan bagus sekali, apa
punya makna khusus?
Ratu Pandan Wangi : Iya nama Kakak merupakan hadiah
dari sastrawan besar SH Mintardja. waktu
Karena Malang itu kota yang
ideal, kota yang nyaman dan
memiliki banyak bangunan yang
indah.
Saya ingin belajar arsitektur di
ITB, tetapi pada waktu itu
b e l u m a d a j u r u s a n
arsitekturnya. Akhirnya saya ke
Belanda, kemudian pindah ke
Jerman.
No. Kutipan Hal-Hal Penting
Malang mempunyai banyak bangunan
yang indah.
Belajar arsitektur ke Belanda dan
Jerman.
1.
2.
62 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
itu beliau menulis lakon “Suramnya
Hari Esok” yang berlatar belakang
sejarahMataram Di dalamnya ada tokoh
cantik yang bijaksana bernama Ratu
Pandan Wangi, kebetulan ayah saya
bersahabat dengan Bapak SH Mintardja
sehingga nama tersebut dihadiahkan
kepada Ibu saya ketika saya masih
dalam kandungan .
Wartawan cilik : Apa tema-tema lukisan Kakak?
Ratu Pandan Wangi :Kakak suka sekali dengan tema
kehidupan anak-anak sehari-hari
karena anak-anak itu polos dan selalu
ceria. lukisan Kakak pun pasti
berwarna-warna ceria.
Wartawan cilik : Sejak kapan Kak Pandan suka melukis?
Ratu Pandan Wangi : Kak Pandan mulai suka melukis saat
usia satu tahun. Sebelum TK, Kakak
juga sudah sering menjuarai berbagai
lomba lukis di Yogyakarta.
Wartawan cilik : Apa saja judul lukisan Kakak?
Ratu Pandan Wangi : “Boneka makan Bak Pao”, “AnakKecil
Naik Ayam”, “Kupu-Kupu Melihat
Keindahan Alam”, “Nenek Penuk”,
“Kucing sedang Mengambil Apel”,
“Rumah yang Indah”, “Bunga Cina”,
“Pandan dan Panda sedang di Kebun”,
“Helo Kiti Weni”, dan lain-lain.
Wartawan cilik : Kapan Kakak pertama kali menggelar
pameran tunggal?
Ratu Pandan Wangi : Pertama kali di Gedung Purna Budaya,
Yogyakarta tahun 2000 yang dibuka
oleh tokoh dan pamong Perguruan
Taman Siswa, Ny Isbiyantirin.
Kemudian berturut-turut pameran di
Taman Siswa, Galeri Ruang Tamu, juga
pameran bersama di tempat-tempat
lain.
Wartawan cilik : Selain melukis apa hobi Kak Pandan?
Ratu Pandan Wangi : Kakak suka sekali membaca buku,
setiap hari pasti mampir ke toko buku,
karena dekat dengan sekolah Kakak.
63 Pelajaran 6 Daya Kreasi
Kakak juga suka sekali membuka
internet dan sedang aktif mempelajari
bahasa Inggris dan Jepang.
Wartawan cilik : Buku-buku seperti apa yang suka Kakak
baca?
Ratu Pandan Wangi :Buku Harry Potter karangan JK
Rowling semua sudah Kakak baca,
Bumi yang Subur karangan Pearl S.
Buck. Angsa-Angsa Liar karangan Jung
Chang. Laki-laki Tua dari Laut karangan
Ernest Hemingway. Penari-Penari
Jepang karangan yasunari Kawabata,
dan komik-komik Jepang lainnya
Kakak suka.
Wartawan cilik : Mengapa Kakak sangat suka buku-
buku karya penulis Jepang dan
mempelajari bahasa Jepang?
Ratu Pandan Wangi : Bermula dari membaca buku karya
penulis Jepang, ternyata sangat menarik
untuk dipelajari, baik alamnya, orangorangnya,
adat istiadatnya, semua
sangat menarik untuk disimak.
Wartawan cilik : Apa cita-cita Kakak selain tetap melukis?
Ratu Pandan Wangi : Kakak juga ingin menjadi penulis
internasional, makanya Kakak sekarang
belajar menulis terus, seperti membuat
cerpen-cerpen. Saat ini sudah banyak
terkumpul dan terdokumentasi rapi.
Wartawan cilik : Apa yang ingin Kakak sampaikan pada
anak-anak yang punya hobi atau bakat
menggambar?
Ratu Pandan Wangi : Selagi masih anak-anak kembangkan
bakatmu. Dengan terus berkarya dan
berkreasi hidup ini jadi indah.
Sumber: Suara Merdeka Yunior, 13 Januari 2008
64 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
2. Tentukan hal-hal penting isi wawancara tersebut!
No.
.......................................................
.......................................................
.......................................................
.......................................................
.......................................................
.......................................................
Kutipan Hal-Hal Penting
..............................................................
..............................................................
..............................................................
..............................................................
..............................................................
..............................................................
1.
2.
3.
1. Wawancara: tanya jawab antara dua orang atau lebih.
Kalimat yang digunakan dalam
wawancara merupakan kalimat langsung.
2. Nara sumber: orang/ahli dimintai keterangan atau
informasi.
B. Menarasikan Teks Wawancara
Aspek: Menulis
Standar Kompetensi:
12. Mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan pesan
singkat.
Kompetensi Dasar:
12.1.Mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan memerhatikan
cara penulisan kalimat langsung dan tak langsung.
Setelah kalian memahami materi wawancara, pada
pembelajaran ini kalian akan belajar menarasikan teks
wawancara. Perlu dicermati lagi bahwa wawancara biasanya
65 Pelajaran 6 Daya Kreasi
berupa kalimat langsung. Jika dinarasikan maka kalian harus
mengubah kalimat tersebut menjadi tak langsung.
Masih ingatkah kalian ciri-ciri kalimat langsung dan tak
langsung?
Perhatikan keterangan berikut ini!
Ciri kalimat langsung sebagai berikut.
1. Bertanda petik (“.....”)
2. Intonasi bagian yang dikutip lebih tinggi daripada bagian lain
3. Kata ganti orang pada bagian kalimat yang dikutip tetap.
4. Tidak berkata lugas.
5. Kalimat yang diberi tanda petik bisa berbentuk kalimat
berita, tanya, atau perintah.
Ciri kalimat tak langsung sebagai berikut.
1. Tidak bertanda petik.
2. Intonasi mendatar dan menurun pada bagian akhir kalimat.
3. Kata ganti orang pada bagian kalimat yang dikutip.
4. Berkata lugas misalnya bahwa, sebab, untuk, supaya.
5. Hanya berbentuk kalimat berita.
Contoh:
Perhatikan contoh menarasikan wawancara berikut ini!
Wartawan : “Wah hebat! Adik telah berhasil menjadi juara
pertama Olimpiade Matematika.”
Pelajar : “Terima kasih.”
Wartawan : “Berapa lama Adik mempersiapkannya?
Pelajar : “Yah, kira-kira 1 tahun.”
Teks wawancara tersebut jika diubah menjadi narasi akan
menjadi seperti berikut ini!
Seorang pelajar telah berhasil menjadi juara pertama
Olimpiade Matematika. Persiapan yang dibutuhkan
untuk mengikuti lomba tersebut selama 1 tahun.
No.
1.
2.
Wartawan, “Selamat
siang, Pak Adi!
Pelajar, “Terima kasih!”
Kalimat Langsung Kalimat Tak Langsung
Wartawan itu mengucapkan
selamat siang kepada Pak Adi.
Pelajar itu mengucapkan
terima kasih.
66 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
Ubahlah teks wawancara berikut ini menjadi bentuk narasi!
1. Wartawan : “Bagaimana perasaan Anda setelah berhasil
mendapat piala kategori pemeran utama terbaik?”
Dedy : “Yah, merasa bangga sekaligus bersyukur.
Akhirnya kerja keras ini membuahkan hasil.”
Wartawan : Apakah karena peran yang dimainkan sesuai
dengan karakter Anda?”
Dedy : “Saya kira, seorang aktor harus mampu
memerankan karakter apa aja!”
Wartawan : “Kalau begitu, Anda memang pantas
mendapat piala itu! Selamat, bung Dedy!”
2. Wartawan : “Pak Wali, akhir-akhir ini kota Anda menjadi
sorotan karena program penghijauan yang
begitu gencar.”
Pak Walikota : “Memang, kami ingin kota ini mendapat
julukan kota hijau atau kota seribu pohon.”
Wartawan : “Bagaimana caranya, Pak?”
Pak Walikota : “Dengan menghimbau agar warga senang
menanam dan kami memberi peringatan keras
jika penebangan pohon dilakukan sembarangan.”
Wartawan : “Wah, hebat! Semoga terlaksana, Pak!”
Pak Walikota : “Terima kasih, Dik!”
1. Buatlah/kutiplah wawancara yang dilakukan oleh:
a. Wartawan dan dokter bedah terkenal.
b. Wartawan dengan ahli geologi.
c. Wartawan dengan seniman terkenal.
2. Ubahlah wawancara tersebut dalam bentuk narasi!
Kalimat langsung: kalimat yang dikutip secara langsung dari
pembicara, diapit tanda petik (“...”).
Kalimat tak langsung: kalimat yang menirukan ucapan
dari pembicara secara tidak langsung
sehingga menyebabkan perubahan
pada kata ganti.
67 Pelajaran 6 Daya Kreasi
Perhatikan lalu bacalah puisi berikut ini!
C. Membaca Indah Puisi
Aspek: Membaca
Standar Kompetensi:
15. Memahami wacana sastra memalui kegiatan membaca puisi dan
buku cerita anak.
Kompetensi Dasar:
15.1.Membaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume suara,
mimik, kinesik yang sesuai dengan isi puisi.
Tanah Kelahiran
Seruling di pasir ipis, merdu
antara gundukan pohon pina,
tembang menggema di dua kaki,
Burangrang Tangkuban perahu
Jamrut di pucuk-pucuk,
Jamrut di air tipis menurun.
Membelit tangga di tanah merah
di kenal gadis-gadis dari bukit.
Nyanyikan kentang sudah digali,
kenakan kebaya merah ke pewayangan.
Jamrut di pucuk-pucuk,
Jamrut di hati gadis menurun.
Ramadhan K.H
1. Irama
Penggunaan irama dalam puisi sangat memengaruhi
keindahan puisi tersebut ketika dibacakan. Coba perhatikan
penggunaan irama berikut ini!
68 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
u - u u - u u - / u //
Seruling di pasir ipis merdu
u u - - u - u - u - u ///
antara gundukan pohonan pina
u - u - u / u - u - //
tembang menggema di dua kaki
u - u - u - u - ///
Burangrang Tangkuban Perahu
Pada tanda (u) tekanan melembut, pada tanda ( - ) tekanan
mengeras. Demikianlah, tekanan melembut dan mengeras
berselingan mengikuti pola irama bait puisi itu.
Irama tersebut terdengar menguat karena ada perulangan
bunyi vokal u pada larik pertama, kemudian perulangan bunyi
vokal a - u - i pada larik kedua. Perulangan bunyi konsonan dan
vokal pada puisi tersebut menimbulkan kemerduan.
2. Volume suara
Ketika membaca puisi, volume suara perlu disesuaikan
dengan situasi dan keadaaan. Misalnya, berapa jumlah
pengunjung yang hadir? Adakah pengeras suaranya? Volume
suara sebaiknya tidak terlalu lemah sehingga tidak terdengar
jelas dan juga jangan terlalu keras karena akan memekakkan
telinga.
3. Mimik
Mimik atau ekspresi wajah merupakan perubahan raut muka
yang terlihat ketika membacakan bagian-bagian puisi tersebut.
Ketika membaca bagian puisi Chairil Anwar “Aku Binatang
Jalang” dan “Aku Mau Hidup Seribu Tahun Lagi” tentu akan
berbeda ketika membaca bagian puisi Hartoyo Andang Jaya
”Apakah yang Kupunya Anak-Anakku selain buku-buku dan
sedikit ilmu” mimik atau ekspresi muka ketika membacakan
puisi Chairil Anwar akan terlihat penuh semangat sedang pada
puisi Hartoyo Andang Jaya akan terlihat ekspresi/mimik yang
penuh kepasrahan.
4. Kinesik
Kinesik merupakan ekspresi tubuh berupa gerakan yang
mendukung isi puisi. Ekspresi tubuh ini akan terlihat dengan
tangan mengepal, dada memrbusung, dan sikap menantang
ketika membaca puisi berjudul, “Tantangan” misalnya.
69 Pelajaran 6 Daya Kreasi
Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra. Selain puisi,
bentuk karya sastra yang lain yaitu prosa dan drama. Puisi
mempunyai bahasa yang khas. Bahasa yang digunakan sangat
D. Menulis Puisi
Aspek: Menulis
Standar Kompetensi:
16. Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan
menulis kreatif puisi.
Kompetensi Dasar:
16.1.Menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.
1. Bacalah kembali puisi “Tanah Kelahiran” dengan
memerhatikan irama, volume suara, mimik, dan kinesik
yang sesuai dengan isi puisi!
2. Mintalah teman-teman memberikan penilaian dengan
memberi tanda (v) pada lembar penilaian berikut ini!
Nama Pembaca Puisi: ................................................................
No.
1.
2.
3.
4.
Bagaimanakah iramanya?
Bagaimanakah volume suaranya?
Bagaimanakah mimik mukanya?
Bagaimanakah kinesikannya?
Pokok-Pokok Berita K C B
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
Menurut pendapat saya, pembacaan puisi tersebut B / C / K
karena ........................................................................................
...................................................................................................
70 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
padat makna. Jika dilihat dari bentuknya, maka puisi terasa lebih
ringkas dibanding prosa. Walau ringkas, puisi mampu
mengungkapkan perasaan dan pikiran penyairnya lewat makna
yang terkandung dalam kata-katanya. Hal terpenting yang harus
dilakukan sebagai berikut.
1. Menentukan gagasan
Gagasan dapat diperoleh dari pengalaman, pengamatan daya
khayal, dan hasil pemikiran. Berikut ini contoh gagasan yang
diperoleh dari pengalaman.
Saat itu aku sedang sendirian di rumah. Ibu yang
kutunggu tidak segera pulang. Suasana terasa sepi. Tibatiba
terdengar goncangan keras. Aku kaget sekali. Aku
berteriak dan lari keluar. Ternyata telah terjadi gempa. Dan
aku ternganga. Banyak kerusakan terjadi di sekelilingku.
Dari pengalaman tersebut, kalian dapat menuangkannya dalam
bentuk puisi seperti berikut.
Tanah bergetar
Pohon dan jalanan berserakan
Tubuhku menggigil ketakutan
Dengan sisa keberanian
Kusebut nama-Nya
2. Gagasan dari pengamatan
Setiap pagi, aku selalu melalui kebun bunga tetanggaku. Ada
yang paling menarik dari kebun itu. Bunga kebun yang
berwarna warni. Disudut kebun itu juga ada mawar merah hati.
Prosa di atas jika dituangkan dalam bentuk puisi akan menjadi sebagai
berikut.
Setiap pagi ku jalan kaki
Ku lewati bunga warna warni
Ada satu menarik hati
Mawar merah hati
71 Pelajaran 6 Daya Kreasi
Wawancara adalah percakapan dalam bentuk tanya jawab.
Tujuan wawancara dengan narasumber adalah memeroleh
informasi atau data. Adapun yang dimaksud dengan nara
sumber adalah orang/ahli yang akan dimintai keterangan atau
informasi. Biasanya narasumber yang diwawancarai adalah
E. Menyimpulkan Pikiran, Pendapat, dan
Gagasan dalam Wawancara
Aspek: Mendengarkan
Standar Kompetensi:
9. Memahami wacana lisan melalui kegiatan wawancara.
Kompetensi Dasar:
9.1. Menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan seseorang tokoh/
narasumber yang disampaikan dalam wawancara.
3. Gagasan dari daya khayal
Jika aku nanti tumbuh dewasa, aku ingin jadi ilmuwan yang
ahli di bidang pertambangan. Dengan penemuanku nanti, aku
berharap dapat menutup lubang tanah yang mengeluarkan
lumpur tak terkira. Aku ingin mereka yang rumah dan hartanya
terendam lumpur, tidak merasa sedih lagi.
Dengan ilmuku
Ku sumbat lumpur bencana itu
Hingga warga desaku
dapat mencangkul lagi
1. Buatlah puisi berkenaan dengan keindahan alam!
2. Tuliskan pada kertas dan berilah hiasan!
3. Tempelkan di papan tulis atau dinding kelas!
4. Mintalah teman-teman dikelasmu memilih 5 puisi terbaik
untuk dipasang di mading kelasmu!
72 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
orang yang berprestasi atau orang yang mempunyai keahlian/
keistimewaan tertentu.
1. Bacalah teks wawancara berikut ini!
Wawancara
Wawancara ini dilakukan antara wartawan cilik dan seorang
guru Bahasa Indonesia.
Wartawan: Mengapa Bulan Bahasa dan Sastra kok dipilih
jatuh pada bulan Oktober, Bu?
Bu Maryati: Ya, mungkin karena berhubungan dengan
adanya peringatan Sumpah Pemuda dan
Kongres Bahasa yang dilaksanakan pada bulan
Oktober.
Wartawan: Oh ya, apa makna Sumpah Pemuda bagi ibu?
Bu Maryati: Kita jadikan momen ini untuk lebih mencintai
bahasa Indonesia. Hindari sikap negatif terhadap
bahasa Indonesia.
Wartawan: Apa yang dapat kita petik dari peringatan Hari
Sumpah Pemuda itu, Bu?
Bu Maryati: Kita kembali sadar bahwa apa yang sudah kita
terima dan kita rasakan ini, terutama bahasa
Indonesia, merupakan warisan dari para leluhur
pendiri bangsa ini. Mereka berharap agar bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan untuk
menjaga semangat persatuan dan kesatuan
bangsa, serta keutuhan bangsa dan negara kita
tercinta.
Wartawan: Sekarang ini kita dituntut untuk menguasai
berbagai macam bahasa. Bagaimana menurut
Ibu?
Bu Maryati: Menurut Ibu itu bagus-bagus saja. Tetapi yang
paling penting adalah menguasai bahasa Indonesia
yang baik dan benar dulu. Bagaimana bisa
menguasai bahasa orang lain kalau bahasa kita
sendiri masih kurang baik?
73 Pelajaran 6 Daya Kreasi
Wartawan: Menurut Ibu, bisa nggak bahasa Indonesia
menjadi bahasa Internasional seperti bahasa
Inggris, Perancis, atau Mandarin?
Bu Maryati: Menurut Ibu sih kemungkinannya bisa. Karena
bahasa Indonesia sebenarnya sudah dijadikan
bahasa asing (bahasa kedua) oleh berbagai
negara. Dan dijadikan bahasa Internasional itu
mungkin saja, karena bahasa Indonesia ini
sebagai lingua franca, artinya sejak dulu sudah
mempunyai kemampuan untuk menjadi bahasa
pergaulan dan tidak ada kasta-kasta, jadi lebih
mudah daripada bahasa Inggris.
Wartawan: Ibu kan juga penulis buku pelajaran, bagaimana
awalnya berminat jadi penulis?
Bu Maryati: Awalnya, Ibu menjadi penulis ketika ada
perubahan kurikulum, Saat itu Ibu ingin
menulis buku pelajaran. Alhamdulillah
kesempatan itu ada dan waktunya pun ada dan
tepat.
Wartawan: Sejak kapan Ibu mulai menekuni dunia tulismenulis?
Bu Maryati: Ibu suka menulis sejak SMP. Namun
menemukan tempat untuk menuliskan tulisan
secara produktif baru saat ini setelah menjadi
guru.
Wartawan: Apa sih enaknya jadi guru sekaligus penulis?
Bu Maryati: Enaknya ... kita bisa mengeluarkan ide-ide yang
selama ini hanya bisa kita simpan dalam pikiran
kita.
Wartawan: Buku apa saja yang sudah Ibu tulis?
Bu Maryati: Ya ... baru buku pelajaran Bahasa Indonesia
Kurikulum 2004 dan KTSP, modul-modul, serta
buku-buku pendamping. Selain itu penelitian
tentang tindakan kelas.
(Sumber :Suara Merdeka Yuniar, 27 nov 2007)
74 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Bulan bahasa jatuh pada bulan Oktober karena bertepatan
denggan Konggres Bahasa yang jatuh pada bulan Oktober.
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
............................................................................................
Uraian
1. Lengkapilah simpulan wawancara melalui lembar berikut!