Kamis, 19 Mei 2011

bab9, DEWI, sda.

161 Mengenal Sastra 161
Pelajaran
Mengenal Sastra
9
A Merefleksi Isi Puisi
Tujuan pembelajaran:
Setelah mempelajari materi pada subbab ini, kamu diharapkan dapat mengungkapkan makna atau isi
yang terkandung dalam puisi.
1. Mengenal puisi
Pada pelajaran yang lalu, kamu telah belajar mengenal salah satu bentuk karya
sastra, yaitu pantun. Karya sastra tidak hanya pantun saja tetapi bermacam-macam, di
antaranya gurindam, karmina, drama, dan puisi. Dalam pelajaran ini, kamu akan belajar
dan mengenal puisi.
Meskipun pantun dan puisi sama-sama merupakan karya sastra, namun ada
perbedaan di antara keduanya. Perbedaan tersebut sebagai berikut.
Pantun Puisi
a. Setiap baitnya terdiri atas baris-baris, a. Tidak terkait oleh baris-baris.
misalnya pantun dua baris.
b. Terdapat jumlah suku kata dalam b. Tidak ada batasan jumlah suku kata.
setiap barisnya, yaitu antara delapan
hingga sepuluh.
c. Terdapat dua bagian yaitu sampiran c. Tidak mengenal sampiran, kesedan
isi. luruhan barisnya merupakan isi.
d. Skema rima atau sajak dalam pantun d. Dalam puisi lama juga dikenal rima
adalah a-a-b-b. dan sajak, tetapi dalam perkembangannya
puisi modern lebih menganut asas
kebebasan dalam bersajak.
162 Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs
2. Merefleksi isi puisi
Merefleksi adalah mencerminkan kata atau ucapan seseorang. Merefleksi isi puisi
ialah mencerminkan kata-kata yang terdapat dalam puisi. Dapat diartikan pula memahami
makna puisi.
Makna atau isi puisi seringkali disampaikan secara tersirat dan bukan secara terangterangan.
Terkadang seorang penyair menggunakan kata-kata simbolik atau ungkapan
tertentu dalam menyampaikan isi atau pesan suatu puisi. Hal ini membuat puisi terkadang
sulit untuk dipahami. Akan tetapi, hal tersebut juga menjadikan puisi lebih indah. Bagi
pecinta puisi, keindahan kata-kata dalam puisi dapat memunculkan perasaan atau emosi
tertentu. Namun, puisi tidak harus selalu menggunakan kata-kata yang berbelit-belit.
Dalam memahami makna puisi diperlukan kejelian dan kecermatan dalam membaca
kata-kata dalam puisi. Bahasa yang digunakan seringkali berbeda dengan bahasa seharihari
dengan pemilihan kata yang tepat, tersusun indah serta bermakna kuat.
Perhatikan penggalan puisi berikut! Bacalah dengan sungguh-sungguh dan
diskusikan dengan teman sebangku tentang maksud ungkapannya!
a. Bila cinta memanggilmu, ikutlah dia. Walaupun jalannya terjal penuh liku. Bila
sayapnya merengkuhmu, pasrahlah. Walau pedang di sela sayap itu melukaimu.
(Kahlil Gibran, "Bahasa Cinta")
b. Dalam kesunyian aku meratap, dalam keramaian aku mengeluh. Meratapi jalan
terjal penuh liku. Kabut gelap mengusik jiwa letihku. Sunyi-sepi-aku bosan.
Meskipun terkadang isi puisi diungkapkan secara tersirat oleh pengarangnya, kamu
dapat menduga atau menafsirkan isinya dengan melihat judul puisi.
Bacalah puisi berikut dan pahamilah tiap kata-katanya!
Mentari tajam menyentuh
Menjemput kalbu berpasrah mengeluh
Desah-resah-gelisah terengkuh
Luka mengoyak-rasa pun terbunuh
Mentari membelai angkuh
Sapanya lukiskan kemenangan gaduh
Sorak tawa terderai bergemuruh
Mengiris perih jiwa mengaduh
Mentari enggan menjauh
Memaksa bumi makin melepuh
Lara sanubari tak jua sembuh
Erang hati pilu menyeluruh
Bernadeth "aya" Nasrani
Setelah kamu membacanya, bagaimana pendapatmu tentang isi puisi tersebut?
Dapatkah kamu mengetahui isi atau pesan yang ada? Pemakaian kata-kata dalam puisi
berbeda dengan bahasa sehari-hari, sehingga mungkin kamu mengalami kesulitan dalam
163 Mengenal Sastra 163
merefleksi isinya. Pemilihan dan penyusunan kata terdengar sangat indah.
Pengarang menggunakan suku kata -uh- pada setiap akhir baris sebagai penguat
dalam puisi itu. Meskipun terlihat sulit dipahami, pengarang memberikan penjelasan
maksud puisi pada baris akhir tiap bait. Dalam puisi tersebut, pengarang ingin
menggambarkan tentang perasaan sakit hati yang mendalam dan tidak juga terobati.
Bacalah kembali dua baris terakhir puisi karya Bernadeth "aya" Nasrani dan akan
kamu temukan kalimat yang menjelaskan isi puisi! Kalimat tersebut adalah
Lara sanubari tak jua sembuh
Erang hati pilu menyeluruh
Perhatikan juga puisi berikut!
"Buku"
Memang hanya deretan aksara
Kadang gambar juga
Dan tak bermakna apa-apa
Jika hanya diletakkan di meja
Atau tertata di tempatnya
Tapi jika kita baca
Ia akan memberikan
Semua yang dimilikinya
Karsono H. Saputra (Kumpulan Puisi Anak-Anak)
Berbeda dengan puisi yang pertama, puisi berjudul "Buku" ini jelas sekali
isinya. Puisi tersebut mengatakan bahwa buku akan menjadi berguna apabila dibaca
sebab dengan membaca, kita akan memperoleh pengetahuan yang ada dalam buku
tersebut.
Puisi tidak hanya bersumber dari pengalaman penyair atau orang lain. Puisi
juga dapat berasal dari hasil pengamatan dan pemikiran penyair terhadap suatu
hal. Dapat juga merupakan ungkapan perasaan penyair terhadap seorang atau
sesuatu, misalnya rasa kagum, rasa cinta, rasa sedih, atau yang lainnya. Puisipuisi
berikut merupakan contoh.
Oh, Guruku
pedih dan pedasnya jari
napas yang sesak akibat debu kapur
tak menyerahkan niat luhur
tak meluluhkan niat luhur
maju dan pesatnya ilmu pengetahuan
semua tumbuhkan hasrat mendidik
oh, guruku
kau laksana pelita dalam gulita
jasamu tak terbeli
entah kata apa yang pantas kuucap
sebagai tanda terima kasih
164 Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs
untaian kata indah
halusnya rajutan sutra
tak sebanding, tak cukup
'tuk seorang pahlawan
tanpa tanda jasa sepertimu
Eni Nuraini (Republika, Minggu 20 Maret 1994)
Penjual Sayur…
Aku tahu kau sangat lelah
Bekerja dari pagi sampai petang
Tanpa kenal waktu
Ketika mentari terbenam
Kau tinggalkan pasar
Dengan buah tangan
Kau bawakan untuk anak-anakmu
Penjual sayur…
Dengan senyum ramahmu
Kau penuhi kebutuhan hidupku
Terima kasih … sayurmu
Ryan Puspa (Bobo, No. 47 Tahun XXXIV, 1 Maret 2007)
Puisi dengan judul "Oh, Guruku" dan "Penjual Sayur" merupakan ungkapan
kekaguman penulis terhadap jasa guru dan penjual sayur. Guru sebagai seorang
pendidik digambarkan oleh penyair sebagai seorang pahlawan, yang begitu besar
jasanya bagi maju dan berkembangnya ilmu pengetahuan. Guru merupakan
seorang yang tak pernah menyerah dan tak kenal lelah. Wujud kekaguman penyair
diungkapkan dengan kalimat sebagai berikut.
Kau laksana pelita dalam gulita
Jasamu tak terbeli
Pada puisi "Penjual Sayur", penyair mengungkapkan kekagumannya terhadap
penjual sayur yang bekerja sepanjang hari dan tanpa mengenal waktu. Meskipun
merasa lelah, penjual sayur tetap tersenyum ramah dalam melayani. Kekaguman
dan ungkapan penyair diungkapkan lewat kalimat berikut.
Aku tahu kau sangat lelah
Bekerja dari pagi sampai petang
Tanpa kenal waktu
Dengan senyum ramahmu
Kau penuhi kebutuhan hidupku
Terima kasih … sayurmu
165 Mengenal Sastra 165
Latihan 9.1
1. Bacalah puisi berikut dan refleksikan isinya!
AKU ADA
Ketika aku sedang sedih menyesali masa lampauku
Dan memikirkan masa depan dengan penuh kecemasan,
Tuhan berfirman,
"Nama-Ku adalah AKU ADA"
Ia berhenti sejenak, aku pun menaati ….
Kemudian dengan suara lembut Ia melanjutkan,
"Bila hidupmu hanya memikirkan masa lampau dengan
kesalahan-kesalahan dan penyesalan-penyesalan,
semua itu tidak ada gunanya.
Aku tidak ada di sana
Nama-Ku bukan AKU DULU ADA
Bila hidupmu hanya memikirkan masa depan
dengan segala permasalahan yang tak menentu dan rasa takut,
itu pun sia-sia
Aku tidak ada di sana
Nama-Ku bukan AKU AKAN ADA
Bila sekarang hidupmu memikirkan hal-hal yang terjadi hari ini
Dan percaya kepada-Ku, sungguh indah sekali.
Aku ada di sini
Nama-Ku adalah
AKU ADA
2. Bacalah puisi berikut dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
Rampak gendang cinta bertalu
Menyapa manja seiring luapan obsesi diri
Melintas hari dalam daya tuk coba pahami
Mengisi nadi dalam hasrat tuk saling berbagi
Menggugah nurani dalam naluri tuk menjamah hati
Mencipta resah dalam ego tuk menjalin kisah
Melodi syahdu terbingkai untaian sejuta puisi
Bergelora lantunkan dendang lagu rindu
Menggetarkan sanubari di dasar lubuk hati
Senandung indah alunan kasih asmara
Terbalut nada sumbang kemelaratan asa
Tak mampu lagi bisikkan lirik merdu
Tersapukan sepinya nuansa sensasi
166 Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs
Tugas 9.1
Seperti kuncup bunga mekar mewangi
Perlahan layu dan jatuh berguguran
Tembang cinta pun terkikis dan kian pudar
Tak lagi lantang menggemakan gaung iramanya
Kata-kata tlah mati
Hampa dan tak lagi miliki arti
Hancur tertindas keangkuhan tutur sapa
Terlebur dalam riuh ramainya kepenatan jiwa
Usailah sudah nyanyian sang pujangga
Terhenti oleh tersendatnya jamahan aliran cerita
Terbungkam dalam kebisuan khayal ilusi
Terpupuskan misteri pergeseran warna rasa
Bernadeth "aya" Nasrani
a. Judul apa yang tepat untuk puisi tersebut?
b. Menurut pendapatmu, puisi tersebut bercerita tentang apa?
c. Apa maksud ungkapan pada bait keempat?
Buatlah satu puisi kemudian bacakan di depan kelas! Mintalah temanmu merefleksikan
isi puisi yang kamu buat!
B Menjelaskan Hubungan Latar dengan Realitas
Sosial
Tujuan pembelajaran:
Setelah mempelajari materi pada subbab ini, kamu diharapkan dapat:
1. mengetahui dan memahami latar dalam karya sastra
2. menemukan dan menjelaskan hubungan latar dengan realitas sosial.
Arti latar dalam karya sastra adalah keterangan mengenai ruang, waktu, dan suasana
saat berlangsungnya peristiwa. Adapun pengertian dari realitas ialah kenyataan yang terjadi
di dalam kehidupan. Realitas sosial adalah kenyataan yang berhubungan dan terjadi
dalam kehidupan masyarakat.
167 Mengenal Sastra 167
Bacalah puisi-puisi berikut!
1. Aku menulis untuk menyatakan betapa aku sangat memerhatikanmu dan betapa
Aku ingin engkau mengenal-Ku dengan baik.
Ketika engkau bangun pagi tadi, aku melemparkan berkas sinar matahari melalui
jendelamu karena ingin mendapat perhatianmu. Engkau bergegas!
Aku melihatmu berjalan dan bercakap-cakap dengan beberapa kawan, memandikanmu
dalam sinar matahari yang hangat. Aku mengharumkan udara dengan semerbak
alam. Engkau masih bergegas. Engkau tidak memerhatikan-Ku!
Siang tadi, Aku meneriakimu dalam badai dan angin taufan. Aku membawamu
melalui badai. Kemudian, Ku-lukis buatmu sebuah pelangi nan indah di langit. Engkau
memandang sekilas, namun tetap saja engkau bergegas!
Malam ini, Aku menjatuhkan cahaya bulan di wajahmu. Aku kirimkan angin sejuk
'tuk tenangkanmu dan menyingkirkan rasa takutmu. Aku menjagamu saat engkau tidur
dan bangun esok harinya. Aku selalu bersamamu setiap waktu.
Aku menanggung beban pikiran. Tidakkah engkau sadar bahwa Aku begitu dekat?
Aku telah memilihmu dan Aku juga punya tugas khusus untukmu. Aku akan selalu dekat.
Aku kawanmu! Aku sangat mengasihimu. Kuharap engkau mau berbicara kepada-Ku
segera.
2. Cinta …
Cinta itu ajaib
Kau tak kan tau kapan dia datang
Juga tak pernah mengerti
Kenapa dia datang
Cinta datang tanpa terduga
Cinta datang tanpa kenal batas waktu dan usia
Jangan pernah berharap
Cinta datang saat kau panggil
Dia tak kan menghampiri
Saat dia mendekat padamu,
Kau pun tak mampu mengusirnya
Cinta itu anugerah, bukan pilihan
Cinta tak berkeinginan untuk merusak
Karena cinta selalu menjaga
Cinta pun tak berniat ingin menyakiti
Bukan juga membawa kehancuran
Cinta itu memberi kekuatan
Di dalam cinta selalu ada kesetiaan
Cinta adalah harapan
Cinta seperti air di lautan bebas
Cinta mengalirkan inspirasi
Cinta seperti perpaduan kemilau warna
168 Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs
Latihan 9.2
Cinta itu memesonakan
Kuharap, cinta kan berdiam di hati kita
Selalu untuk selamanya
Semoga ….
Bernadeth "aya" Nasrani
Puisi pertama mengambil latar suasana pagi hingga malam hari. Penulis atau pelaku
yang digambarkan oleh penyair sebagai Tuhan merasa sedih dengan perilaku manusia yang
melupakan Tuhan. Lalu, apa hubungan antara latar dalam puisi tersebut dengan kehidupan
sosial manusia? Saat ini manusia mulai tidak lagi mempedulikan soal agama atau keimanan.
Manusia cenderung disibukkan dengan kegiatan atau aktivitas sehari-hari. Manusia mulai
menganggap bahwa apa yang diperolehnya merupakan hasil jerih payahnya sendiri, bukan
karena pertolongan Tuhan. Oleh karena itu, manusia tidak lagi mengucapkan syukur kepada
Tuhan lewat doa dan ibadah, bahkan cenderung melupakan Tuhan.
Puisi kedua yang berjudul ”Cinta” mengambil latar suasana hati dan pemikiran penyair
tentang cinta. Hubungan dengan realitas sosial saat ini adalah manusia yang tidak lagi
mencintai dengan tulus. Di masa sekarang ini, cinta merupakan suatu hal yang langka dan
tidak lagi tulus. Seseorang mencintai orang lain bukan karena ketulusan, namun karena
alasan lain, misalnya harta, kekuasaan, kehormatan, atau ketakutan. Masyarakat tidak
lagi memandang cinta sebagai hal yang suci namun sesuatu yang dapat dibeli bahkan
dipermainkan.
Bacalah dua puisi berikut, tuliskan latar dan carilah hubungannya dengan
realitas sosial yang ada!
1. Kata Maaf
ribuan kata terserak di antara namamu
ada kata caci, kata maki, kata benci
namun lebih sering ku menemukan
kata kasih, kata cinta, kata surga
hanya saja kesemuanya bisu
ada satu kata bersuara mengelus ibaku
mencoba bertahan pada air mata
benarkah kau tak pernah mau memaafkan?
mungkin aku harus mengingatkanmu
bahwa aku datang
untuk menjamah perasaanmu
Soerjo Sani, S. (Pada Tepi Hari Itu)
169 Mengenal Sastra 169
Situs Bahasa
Tugas 9.2
2. Renungan Malam
dalam renungan malam
dalam hening suasana
dalam kelamnya ruang
dalam diamnya pijakan
dalam tangisnya hati
dalam jeritnya nurani
dalam sesalnya laku
dalam tenangnya jiwa
dalam gejolak raga
dalam sesaknya dada
dalam hilangnya bayang
dalam tetes air mata
dalam teduhnya kasih
dalam merdunya nada
dalam khusyuknya doa
aku merasa dekat dengan-Mu
J.S.A. Putra (Kita Masih Punya Cinta)
Bacalah kembali puisi berjudul AKU ADA kemudian temukan realitas sosial yang
ada di dalamnya!
Kata Ulang
1. Pengertian
Kata ulang adalah kata yang terdiri dari perulangan kata dasar.
Contoh:
kata → kata-kata gerak → gerak-gerik
senang → senang-senang sayur → sayur-mayur
tiba → tiba-tiba lauk → lauk-pauk
balik → bolak-balik baik → baik-baik
170 Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs
2. Kata dasar kata ulang
a. Berdasarkan bentuknya
1) Kata asal, misalnya, takut-takut, tiba-tiba, makan-makan, bolak-balik,
gerak-gerik, dan sebagainya.
2) Kata bersambungan, misalnya, makanan-makanan, berjalan-jalan,
hulubalang-hulubalang, dan sebagainya.
b. Berdasarkan jenis katanya
1) Kata keadaan, misalnya, takut-takut, baik-baik, dan sebagainya.
2) Kata kerja, misalnya, makan-makan, minum-minum, tiba-tiba, dan sebagainya.
3) Kata benda, misalnya, hulubalang-hulubalang, makanan-makanan, baju-baju,
dan sebagainya.
4) Kata bilangan, misalnya, satu-satu, sepuluh-sepuluh, dan sebagainya.
5) Kata ganti, misalnya, apa-apa, siapa-siapa, dan sebagainya.
3. Pengulangan kata dasar
Ada empat cara dalam mengulang kata dasar, yaitu sebagai berikut.
a. Mengulang seluruh kata dasarnya, contohnya:
takut → takut-takut datang → datang-datang
tiba → tiba-tiba tanda → tanda-tanda
b. Mengulang sebagian dari kata dasarnya, contohnya:
berjalan → berjalan-jalan sama → sesama
memukul → memukul-mukul tangga → tetangga
berlari → berlari-lari berapa → beberapa
c. Mengulang kata dasar sekaligus dengan afiksasi, contohnya:
malas → bermalas-malas
tinggi → setinggi-tingginya
pandai → sepandai-pandainya
d. Mengulang kata dasar dengan perubahan, contohnya:
balik → bolak-balik gerak → gerak-gerik
sayur → sayur-mayur mandir → mondar-mandir
4. Arti perulangan
a. Menguatkan, misalnya,
1) Malam ini sunyi-senyap (amat sunyi).
2) Pesta di rumah terdengar hiruk-pikuk (sangat hiruk = ribut).
b. Kebanyakan, pada umumnya, selalu dalam keadaan, misalnya,
1) Pemain basket di tim itu tinggi-tinggi (pada umumnya tinggi).
2) Bayi di pemukiman itu sehat-sehat (kebanyakan sehat).
171 Mengenal Sastra 171
c. Agak atau sedikit, misalnya,
1) Bunga itu hampir layu, warnanya merah kecokelat-cokelatan (agak
cokelat).
2) Akibat terjatuh dari pohon, anak itu berjalan terpincang-pincang (sedikit
pincang).
d. Paling, bagaimanapun, …mungkin, misalnya,
1) Nilai agar dapat lulus UAN serendah-rendahnya 5,0 (paling rendah).
2) Potonglah sayuran itu sekecil-kecilnya (sekecil mungkin).
3) Sejahat-jahatnya manusia, suatu saat pasti akan bertobat (bagaimanapun
jahatnya).
e. Berulang-ulang, misalnya,
1) Jangan berteriak-teriak di sini, mengganggu orang!
2) Adik mencari ibu sambil memanggil-manggil namanya.
f. Saling, misalnya,
1) bersalam-salaman
2) berpeluk-pelukan
g. Bermacam-macam, misalnya,
1) buah-buahan
2) lauk-pauk
3) sayur-mayur
h. Menyerupai, misalnya,
1) kuda-kudaan
2) anak-anakan
3) langit-langitan
i. Menyatakan jumlah, misalnya,
1) sedikit-sedikit
2) masing-masing
3) satu-satu
j. Selalu, misalnya,
1) Ibu membela-belai adik untuk menunjukkan kasih sayangnya.
2) Hatinya sedih karena setiap hari dimaki-maki oleh pamannya.
Kata Sandang
Kata sandang dipergunakan untuk menegaskan kata yang dilekati atau yang mengikutinya.
Pemakaian kata sandang adalah sebagai berikut.
1. Yang, sebagai kata sambung berfungsi:
a. menegaskan dan memberi ketentuan kepada kata benda, misalnya, yang lakilaki,
yang perempuan,
b. membedakan, misalnya, yang hitam, yang panjang, yang tidur.
172 Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs
Latihan
2. Si, biasanya digunakan di depan nama orang atau binatang yang kurang dihormati.
Contohnya: Si kancil, Si maman, Si buta, Si cebol, dan sebagainya.
3. Sang, untuk menyebutkan seseorang atau sesuatu yang dihormati. Contohnya:
sang raja, sang Pencipta, sang Merah Putih, sang prabu, dan sebagainya.
1. Lengkapilah kolom berikut!
No. Kata Ulang Contoh Kalimat Arti Pengulangan
1. huru-hara
2. bertangis-tangisan
3. menari-nari
4. kucing-kucingan
5. baris berbaris
6. melompat-lompat
2. Buatlah kalimat dengan menggunakan kata sandang sang, si, dan yang!
C Membaca Indah Puisi
Tujuan pembelajaran:
Setelah mempelajari materi pada subbab ini, kamu diharapkan dapat membaca puisi dengan benar
dan indah.
Setiap orang pasti pernah membaca. Membaca berita, membaca buku cerita, membaca
buku komik, membaca buku pelajaran, atau membaca puisi. Membaca puisi tidak
sama dengan membaca tulisan biasa.
Ketika membaca puisi, sebaiknya kamu pahami isi puisi dengan baik. Hal tersebut
penting agar cara membaca kamu benar. Maksudnya, cara membaca kamu sesuai
dengan maksud yang ingin disampaikan oleh penulis puisi . Jika kamu langsung
membaca puisi tanpa memahami isinya terlebih dahulu, kamu mungkin bisa salah
membacanya. Sebagai contoh, puisi yang bertema kesedihan kamu baca dengan
gembira atau puisi tentang kemarahan kamu baca sambil tertawa-tawa. Pasti akan
terdengar aneh bukan? Oleh karena itu, memahami puisi sebelum membacanya tidak
boleh kamu lupakan.
173 Mengenal Sastra 173
Keindahan puisi selain terletak pada syair-syairnya juga terletak dari cara
membacanya. Puisi dengan kata-kata yang indah tidak akan terlihat indah jika dibaca
secara asal. Puisi yang kata-katanya terkesan biasa saja, akan terdengar sangat indah
apabila orang yang membaca puisi itu bisa membaca dan mendeklamasikannya. Lalu,
bagaimana cara membaca puisi yang baik? Beberapa hal yang perlu dilakukan ketika
kamu membaca puisi, antara lain:
1. pahami isinya dan bacakan sesuai tema puisi tersebut,
2. lafalkan tiap kata dengan jelas,
3. berikan penekanan pada kata-kata tertentu (intonasi),
4. apabila membawa naskah atau teks, pandangan mata jangan hanya tertuju pada naskah,
usahakan pandangan mata tertuju ke depan atau melihat pendengar,
5. jangan terlihat gemetar dan gugup,
6. apabila diperlukan, gunakanlah gaya tetapi jangan berlebihan,
7. jangan tergesa-gesa saat membaca, berikan jeda pada tiap baris,
8. bacalah puisi tersebut dengan penuh perasaan, bayangkan bahwa kamu benar-benar
mengalami kisah yang diceritakan puisi tersebut,
9. jangan monoton, maksudnya jangan membacanya dengan suara keras terus, sesekali
bacalah dengan suara lembut.
Apakah kamu juga suka membaca puisi? Puisi apa yang sering kamu baca? Sekarang
waktunya kamu membaca puisi. Pilihlah satu dari puisi-puisi berikut ini dan bacakan dengan
indah di depan kelas. Apabila kamu merasa kesulitan, minta tolonglah kepada kakak atau
gurumu untuk membantumu! Buatlah teman-temanmu terpukau dengan penampilanmu!
1. Saat sepi datang
Merasuk menjelma menghampiri
Relung kalbuku bergetar
Menyeret anganku mengembara
Tertegun terpaku
Ku tersudut dalam kegelisahan rasa
Gelapnya nurani angkuh menyapa
Membelai sunyi sepi sendiriku
Sakiti raga memenjara jiwa
Pabila ego dipaksakan
Keangkuhan diri dipertahankan
Prasangka 'kan hadir membayangi
Mencabik koyakkan rasa hati
Tancapkan luka di kedalaman batin
Hingga akhirnya kacaukan segalanya
Tanpa bisa temukan jawab
Ingin ku mampu
Menghapus duga prasangka
Yang datang mendera
174 Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs
Ingin ku mampu
Tepiskan rasa kecewa
Membalut lara jiwa
Ingin ku mampu
Mengejar mentari
Memeluk pijarnya
Namun,
Hanyalah lolongan resah
Terdengar olehku
Bebaskan aku dari jeritan panjang …..
Bernadeth "aya" Nasrani
2. Jejak-jejak Kaki
Margareth Fishback Powers
Suatu malam aku bermimpi
berjalan-jalan di sepanjang pantai bersama Tuhanku
melintas di langit gelap babak-babak hidupku
Pada setiap babak, aku melihat dua pasang jejak kaki
yang sepasang milikku dan yang lain milik Tuhanku
ketika babak terakhir terkilas di hadapanku,
aku menengok jejak-jejak kaki di pasir
dan betapa terkejutnya aku
Kulihat bahwa acapkali di sepanjang hidupku
hanya ada sepasang jejak kaki
aku sadar bahwa ini terjadi justru saat hidupku
berada dalam keadaan yang paling menyedihkan
Hal ini selalu menggangguku,
dan aku pun bertanya kepada Tuhan tentang dilemaku ini
"Tuhan, ketika aku mengambil keputusan untuk mengikuti-Mu
Engkau berjanji akan selalu berjalan
dan bercakap-cakap denganku di sepanjang jalan hidupku
namun ternyata dalam masa yang paling sulit dalam hidupku
hanya ada sepasang jejak kaki
aku benar-benar tidak mengerti
mengapa ketika aku sangat memerlukan-Mu
Engkau meninggalkan aku
Ia menjawab dengan lembut, "Anak-Ku, Aku sangat mengasihimu
dan sekali-kali Aku tidak akan pernah membiarkanmu
terutama sekali ketika percobaan dan ujian datang
bila engkau melihat hanya ada sepasang jejak kaki
itu karena engkau berada dalam gendongan-Ku"
175 Mengenal Sastra 175
3. Nyanyian Mentari
sebelum sampai pada hari
layarkan perahumu
bumi akan begitu gaduh
rindumu tak kan jemu
kudekap siang kesumatku
laut akan dalam menyimpannya
sebelum ada sampai tenggelam
simpan badai waktuku
sunyi langit menapasiku
ilalang terbayang di ladang-ladang
2005, A. Setiawan (Yang Paling Manis itu Kata)
4. Badai Pasti Berlalu
Ada badai dalam relung jiwa
angin ribut pun nyatakan kuasanya
memporak-porakkan taman hatiku
Tersentak …
Terluka …
Sekarat …
Sakit …
Terlalu sakit …
Kesenyapan meliputi semestaku
pudarlah sudah gairah hidupku
hanya alam jadi teman sepiku
hanya alam pahami rasaku
Berontak- menjerit - aku berteriak
tanpa suara ….
kebisuan ini semakin menderaku
sanggupkah aku terus bertahan?
rintihku pada sang alam
Sayup terdengar
lembut sang alam bersuara
menggetarkan asa di tengah kegalauanku
berikan napas kesejukan pada sudut kalbuku
ku yakin …
sedahsyat apa pun tamanku tergoncang
badai pasti berlalu
Bernadeth "aya" Nasrani
176 Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs
D Menemukan Realitas Kehidupan Anak dari
Cerita
Tujuan pembelajaran:
Setelah mempelajari materi pada subbab ini, kamu diharapkan dapat:
1. menemukan pesan yang terdapat dalam cerita
2. menemukan persamaan isi cerita dengan kehidupan anak sehari-hari.
Kamu sering membaca cerita, bukan? Pernahkah kamu menemukan adanya persamaan
antara cerita yang kamu baca dengan kenyataan yang kamu alami sehari-hari?
Kehidupan anak sering kali digambarkan lewat sebuah cerita. Melalui cerita, anak akan
lebih mudah menemukan dan memahami pesan yang ingin disampaikan. Pada umumnya,
cerita selalu mengambil tema tentang kehidupan anak sehari-hari. Dalam cerita tersebut,
selalu ditanamkan nilai-nilai kebaikan yang ditujukan kepada anak-anak. Bacalah cerita
berikut dengan sungguh-sungguh!
Karena Bangun Kesiangan
Oleh Devi T. Royang
Jam menunjukkan angka 05.30 pagi. Vinna masih terlelap di kasur
empuknya, ditemani Piko boneka anjing kesayangannya. Ia tidak mendengar
bunyi klakson mobil yang hampir sepuluh menit berbunyi di depan rumahnya,
berusaha membangunkan.
"Vin, Vinna! Ayo bangun. Mobil antarjemputnya sudah nunggu di depan
rumah!" teriak Mama membangunkan anak bungsunya. "Mama kira kamu sudah
mandi. Kok, tidur lagi, sih?"
Suara keras Mama langsung membangunkan Vinna. Ia melompat dari tempat
tidurnya dan segera berlari ke kamar mandi. Ia tidak mau ditinggal mobil
antarjemput. Vina agak malas naik angkot karena harus melewati jalan yang
berputar-putar dulu.
"Ma, berangkat!" teriak Vinna setelah lima belas menit mempersiapkan diri.
Ia pun segera melompat naik ke mobil antarjemputnya yang telah menunggunya
sekitar setengah jam.
Selama perjalanan ke sekolah, Pak Sadi mengomel terus Karena lama
menunggu Vinna.
"Maaf, maaf, deh, Pak Sadi! Semalam, kan Vinna tidurnya malam banget.
Soalnya harus belajar untuk ulangan hari ini…"
Vinna berbohong. Padahal semalam ia main game PS yang baru dia beli
siangnya. Mendengar penjelasan Vinna, Pak Sadi pun berhenti mengomel.
Tapi mereka hampir terlambat sampai ke sekolah karena terkena macet di jalan.
177 Mengenal Sastra 177
Setiba di sekolah, teman-teman Vinna memandanginya dengan geli. Mereka
tertawa sambil menunjuk-nunjuk dirinya. Vinna tak mengerti apa yang ditertawakan
oleh teman-temannya. Vinna cuek saja dan terus berjalan menuju kelasnya. Hari
ini ,ada upacara bendera. Vinna sudah membawa semua perlengkapannya, seperti,
topi, dan dasi. Kukunya pun sudah dipotong rapi kemarin siang oleh Mama.
Seminggu sekali sekolah Vinna selalu mengadakan pemeriksaan sebelum
upacara bendera. Mulai dari kelengkapan atribut sekolah sampai dengan kuku,
rambut, dan baju seragam yang rapi dan bersih.
"Vin, kamu mau sekolah atau mau tidur, sih?" tanya Rendy sambil tertawa
dan terus memandangi Vinna dengan geli.
"Ya sekolah, Ren! Memang kenapa?" Vinna penasaran.
"Lihat, tuh, kepala anjingnya lucu sekali! Ha…ha…ha…" Angga tergelak
melihat Vinna kebingungan.
Vinna menundukkan kepala, mencari ada apa yang salah pada dirinya.
Dengan terkejut ia melihat sepasang kepala anjing yang menghiasi kakinya.
"Ya ampun, aku masih pakai sandal rumah!" seru Vinna. Wajahnya memerah
malu. Aku, kok, tidak sadar tadi, pikirnya jengkel pada dirinya sendiri.
Gara-gara bangun kesiangan dan terburu-buru Vinna jadi malu di sekolah.
Tak mungkin ia mengikuti upacara bendera.
"Lo Vinna, kenapa kamu tidak ikut upacara?" tanya Ibu Arni, guru piket
yang bertugas memeriksa kelas. Vinna hanya diam menunduk. Ia tak sanggup
mengatakan apa-apa pada Bu Arni.
Karena Vinna tidak segera menjawab, Bu Arni pun menghampirinya dan
melihat sandal Vinna.
Bu Arni pun segera mengerti. Untunglah Bu Arni yang baik hati itu mulai
menghibur Vinna.
"Setiap orang memang pernah melakukan kesalahan. Setiap orang pernah lupa.
Tapi alangkah baiknya jika kamu belajar untuk berdisiplin dan mengatur diri sendiri.
Vinna kan sudah kelas enam, harus bisa mandiri."
Vinna hanya mengangguk. Dalam hatinya ia berjanji tidak akan melakukan
kesalahan yang sama lagi. Bu Arni yang baik pun meminjamkan sepasang sepatu
yang ada di ruang BP untuk Vinna, beruntung ukuran sepatu itu pas di kaki Vinna. Ia
pun tak malu lagi mengikuti pelajaran di kelas hari itu.
Sumber: Bobo, No. 05 Tahun XXXV, 10 Mei 2007
Cerita berjudul "Karena Bangun Kesiangan" yang telah kamu baca tersebut, berisi
tentang seorang anak yang terlambat bangun pagi bahkan hampir terlambat sampai ke
sekolah. Penyebabnya adalah karena di malam sebelumnya Vinna bermain PS hingga
larut malam. Oleh karena tergesa-gesa dalam mempersiapkan diri, Vinna lupa
mengganti sandal tidurnya dengan sepatu sekolah. Akibat keteledorannya, Vinna
ditertawakan oleh teman-temannya.
178 Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs
Latihan 9.4
Adakah persamaan cerita tersebut dengan kehidupan kamu sehari-hari? Apakah
kamu juga pernah mengalami hal serupa seperti Vinna? Nilai-nilai kebaikan atau pesan
apa yang ingin disampaikan oleh cerita itu? Dalam kehidupan sehari-hari, kejadian
mirip cerita "Karena Bangun Kesiangan" sering kali terjadi. Anak-anak sering kali
melakukan aktivitas atau bermain tanpa mengingat waktu, misalnya, waktu makan,
waktu mandi, waktu belajar, atau waktu tidur. Anak-anak cenderung tidak memedulikan
hal-hal lain selain aktivitas atau permainan yang sedang dinikmatinya. Tidak jarang,
akibat lupa waktu tersebut, anak-anak mengalami kejadian kurang mengenakkan atau
bahkan memalukan. Misalnya, akibat lupa belajar nilai ulangan menjadi jelek. Akibat
lupa makan, perut menjadi sakit dan kepala pusing atau akibat lupa mandi, badan
menjadi gatal dan dijauhi oleh teman-teman karena bau badan kurang sedap.
Cerita berjudul "Karena Bangun Kesiangan" tersebut ingin memberikan pesan,
khususnya kepada anak-anak bahwa seseru atau semenarik apa pun aktivitas dan
permainan yang dilakukan, kewajiban tidak boleh dilupakan dan harus didahulukan.
1. Bacalah cerita berikut!
Oldi si Radio Tua
Nenek Lucy memiliki sebuah radio tua di rumahnya. Ia membelinya ketika
berusia 24 tahun. Nenek Lucy sangat menyayangi radio itu. Ia
menamainya si Oldi.
Selain Oldi, Nenek Lucy juga sayang pada Rose, cucu satu-satunya.
Rose berusia 11 tahun. Kedua orang tuanya meninggal saat kecelakaan
mobil. Nenek Lucy kini menjadi satu-satunya keluarga yang Rose miliki.
Rose sebenarnya juga suka mendengarkan musik dari radio. Namun,
ia kurang suka pada si Oldi. Bunyi Oldi kadang melengking dan berdecit
membuat telinganya sakit.
"Oldi dijual saja, Nek!" saran Rose pada suatu hari.
"Aah, jangan, Rose. Oldi masih bagus dan berguna. Nenek tidak akan
menjualnya!" kata Nenek Lucy sambil melangkah ke dapur.
Di dapur, Nenek Lucy mulai sibuk membuat kue. Besok pagi teman-teman
Rose akan datang mengerjakan tugas kelompok. Rose meminta Nenek Lucy
menyuguhkan kue kering gula dan roti bulat madu. Itu kue dan roti kesukaan
teman-temannya.
Rose asyik melihat neneknya mengeluarkan kue kering dari oven,
aromanya sangat harum.
"Sekarang masukkan kue-kue ini ke stoples untuk teman-temanmu
besok!" kata Nenek Lucy.
179 Mengenal Sastra 179
Esoknya, kira-kira pukul 09.00 pagi, teman-teman Rose datang. Nenek
Lucy merasa senang kedatangan tamu-tamu kecil, yaitu Diana, Marie,
Albert, dan James.
"Wah, nenekmu baik sekali ya. Aku sudah rindu sekali ingin makan
kue kesukaanku ini. Di sekolah sudah tidak dijual, kan?" kata Albert
"Iya. Nenekmu baik. Seperti yang sering kau ceritakan, Rose,"
komentar Marie. Rose sangat bangga pada neneknya.
"Eh, rasanya sepi ya kalau tidak ada musik," kata Rose
"Tidak juga. Biasa saja," ungkap Diana.
Tiba-tiba Nenek Lucy datang dan berkata, "Oho…, tentu saja Rose
merasa sepi tanpa musik. Ia selalu belajar diiringi musik."
"Ooooh….pantas saja,"" kata Diana.
"Dan untuk menyetel kaset, kalian harus menggunakan Oldi," kata
Nenek Lucy sambil menaruh Oldi.
"Oldi? Siapa itu?" tanya James penasaran.
"Ehm… itu radio kaset tua nenek," jawab Rose malu. Wajahnya
seketika menjadi merah. Semua menahan tawa. Oldi saat itu terlihat jelek
sekali.
"Biar Nenek yang menyetel kaset," kata Nenek Lucy sambil
memasukkan kaset. Suara lagu The Corrs berjudul Breathless terdengar,
namun beberapa saat kemudian terdengar bunyi deciatan yang melengking
tinggi. Langsung saja Rose mematikan radio. Wajahnya bertambah malu.
"Si Oldi kenapa?" tanya James sambil tertawa. Yang lain ikut tertawa.
"Radio ini sudah tua. Lebih baik tak usah pakai musik saja," kata
Rose sedih. Teman-teman Rose merasa Rose tersinggung. Setelah tugas
itu selesai, mereka segera pamit pulang.
"Nek, kumohon buanglah atau jual Oldi. Gara-gara Oldi, aku malu
pada temanku,” pinta Rose sambil menangis. Nenek Lucy memeluk cucu
satu-satunya itu. Ia bisa merasakan kesedihan Rose.
"Baiklah, sayang. Tapi kau harus rela tidak mendengarkan musik
selama seminggu ini. Kau sanggup?" tanya Nenek Lucy. Rose
mengangguk bahagia. Mungkin Nenek akan menabung dulu untuk
membelikan radio baru untuknya.
Seminggu sudah Rose belajar tanpa musik. Tentu saja ia merasa sepi.
Ia sudah tidak punya radio lagi. Rose tahu kalau neneknya sedih tanpa
Oldi. Bagaimanapun Oldi sudah menemaninya selama 36 tahun.
"Rose, Kamis besok kau ulang tahun, kan?" Nenek akan kasih kado.
Mudah-mudahan kamu suka," kata Nenek Lucy. Ia sudah merajut sebuah
sweater untuk Rose. Di sweater itu nantinya akan ada tulisan Rose dan
gambar mawar.
"Nenek akan memberikanku kado radio?" tanya Rose penasaran.
Nenek Lucy hanya tersenyum rahasia.
180 Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs
Tugas 9.4
Hari Kamis pagi, Nenek Lucy mencium dan memberi ucapan selamat
ulang tahun untuk Rose. Namun, Nenek Lucy tidak membawa kado apaapa
kecuali sweater hasil rajutannya. Rose heran sekali.
Saat Rose ke sekolah, Nenek Lucy pergi ke rumah seorang teknisi.
"Apa sudah betul semuanya?" Coba pasang kaset ini!" kata Nenek
pada si teknisi. Tak lama kemudian, alunan lagu Mariah Carey berjudul
Trough The Rain terdengar sangat lembut dan lancar.
"Bagus sekali kerjamu, anak muda. Ini kubayar lebih," Nenek Lucy
memberikan 23 dolar.
Rose baru pulang sekolah pukul 13.00 siang. Ia memandang sebuah kotak
berbungkus merah muda di meja makan.
"Ini pasti kado untukku!" Rose membuka bungkus kotak itu cepat-cepat.
Namun ia sangat kaget melihat isinya, "Astaga! Inikah kado untukku?"
"Yup! Itu kado untukmu dari Nenek. Penampilannya memang tidak
berubah. Tapi coba pasang si Oldi. Kau takkan percaya," kata Nenek Lucy
Rose menyetel kaset Westlife. Bunyi yang keluar tidak biasanya. Suaranya
lembut dan sangat lancar. Rose terbelalak tak percaya.
"Ini betul-betul Oldi, Nek?" tanya Rose tak percaya. Nenek Lucy mengangguk.
"Wah, kalau begitu Nenek tak usah menjual Oldi," kata Rose bahagia,
lalu memeluk neneknya. Ini pertama kali Rose menyayangi Oldi
(Ajeng Ayu Hapsari)
Sumber: Bobo, No. 23 Tahun XXXIV, 14 September 2006
1. Siapa saja tokoh dalam cerita berjudul “Oldi si Radio Tua”?
2. Tuliskan realitas kehidupan yang ada dalam cerita tersebut!
Carilah sebuah cerita yang dimuat dalam majalah dan tempelkan pada buku
latihanmu! Tulilskan realitas kehidupan yang ada dalam cerita tersebut!
181 Mengenal Sastra 181
E Menulis Puisi Berdasar Pengalaman
Tujuan pembelajaran:
Setelah mempelajari materi pada subbab ini, kamu diharapkan dapat menulis puisi dengan kreativitas
dan imajinasi yang baik.
Apakah kamu senang menulis puisi? Dari mana sumber inspirasi menulis puisi? Puisi
merupakan ungkapan hati. Sumber inspirasi dalam menulis puisi dapat berasal dari bermacammacam
hal. Seperti, perasaan kamu, seseorang, keindahan alam, peristiwa yang terjadi,
hewan kesayangan, pikiran kamu, khayalan kamu, atau hal-hal yang lain. Pengalaman
yang kamu alami pun dapat menjadi sumber inspirasi.
Setelah mendapatkan sumber inspirasi, lalu bagaimana cara menuliskannya
menjadi puisi? Menulis adalah merangkai kata-kata. Perbanyaklah kosakatamu sehingga
kamu dapat merangkai kata-kata dengan baik dan menulis puisi yang indah. Agar
puisi yang kamu tulis menjadi menarik, pergunakanlah imajinasi kamu sekreatif
mungkin.
Ketika kamu menulis puisi, bentuk puisi tidak harus berwujud bait demi bait yang
terdiri dari beberapa baris. Kamu dapat menulis sesuai dengan keinginanmu sendiri.
Kadang-kadang, puisi dibuat dengan wujud atau bentuk tertentu. Seorang penyair
dapat menulis puisi ciptaannya seperti prosa atau paragraf. Ada pula yang menulis
puisi berbentuk lingkaran, atau bentuk-bentuk lain. Pada umumnya, melalui bentukbentuk
puisi tersebut, penyair ingin menyampaikan suatu maksud. Selain itu, ada juga
yang sekadar gaya saja tanpa maksud tertentu, hanya untuk membuat puisi yang ditulis
terlihat menarik dan berkarya seni.
Bentuk puisi yang bebas menurut keinginan sang penyair tersebut merupakan
puisi modern. Dalam puisi lama, penulisan puisi terikat oleh syarat-syarat tertentu.
Syarat-syarat tersebut, antara lain:
1. irama,
2. persamaan bunyi/sajak,
3. pengelompokan baris,
4. pemilihan kata-kata yang tepat,
5. jumlah baris pada setiap bait,
6. banyaknya suku kata pada setiap baris.
Berikut beberapa contoh penulisan puisi.
Aku Cinta Kamu
Saat kupejamkan mataku
pesona- Mu melintas dalam pikirku
saat kubuka kedua mataku
Kauberi aku senyum termanis milik-Mu
182 Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs
Kala ku termenung dalam kesenyapan
Kau temani aku lewati dasah napasku
kala langkahku tanpa arah tujuan
Kaubawa aku dalam lautan teduh-Mu
Jika Kau lihat kesedihan tengah menderaku
Kau beri aku peluk suka cita-Mu
di masa aku penuh kebahagiaan
Kau manjakan aku dengan luapan kasih-Mu
Ketika aku mulai melupakan hadir-Mu
Kau getarkan rindu dalam kalbuku
Ketika aku pun meragukan kesetiaan-Mu
Kau rengkuh hatiku dan berkata,"Aku mencintaimu"
Selalu …..
Kau ulurkan tangan buatku
Kau dekap aku dalam hangat cinta-Mu
Cinta yang suci, tulus dan abadi
terucap janji
kau tak kan terganti
Cermin Kehidupan
Tetesan embun adalah cermin cahaya
Karena menyatu dengan cahaya
Dan kita adalah cermin kehidupan
Karena kita dan kehidupan adalah satu adanya
2006, Hinu O.S. (99 Surat Cinta Kahlil Gibran)
Selamat Malam, Tuhan
Hadir-Mu, Tuhan, menenangkan jiwa, menyejukkan rasa
Bagai embun di pagi hari, sepoi angin di terik sinar mentari, derai hujan di kala
kemarau panjang.
Tak terganti. Tak ternilai.
Maka, ku gapai hadir-Mu. Dengan sepenuh rindu. Dan cinta
Tuk menghantarku ke peraduan dalam damai. Sampai esok pagi.
Atau, bila esok tak terjelang
Selamat malam, Tuhan.
Ayub Yahya (Ku Gapai Hadir-Mu)
183 Mengenal Sastra 183
Wujud Cinta
Jika cinta berujud sandal
Akan kupasangkan pada kakimu
Jika cinta berwujud pakaian
Akan kukenakan pada tubuhmu
Jika cinta berwujud topi
Akan kukenakan pada kepalamu
Apapun wujud cinta
Akan menjaga dan melindungimu
M.M. Rosani (Rumah untuk Cinta)
Keajaiban
Hidup adalah mahakarya
Diciptakan, dibentuk, ditetapkan segambar dengan-Nya
Hidup adalah kesempatan
Mencintai dan dicintai
Mengampuni dan diampuni
Berkarya dalam pertobatan
Kehidupan adalah lorong waktu
Kehidupan adalah sebuah perjalanan
Yang membawa kita kepada hati-Nya
Dan ...
Kenyataan untuk dapat menyaksikan
Keajaiban ...
Wawan
PREDESTINASI
Remy Sylado (Puisi Mbeling Remy Sylado)
184 Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs
Uji Kompetensi
Rangkuman
Latihan 9.5
Tugas 9.5
1. Tulislah sebuah puisi tentang kekagumanmu terhadap karya penciptaan
Tuhan! Setelah itu, bacakan hasil karyamu di depan kelas!
2. Buatlah puisi berdasarkan pengalamanmu kemudian mintalah teman
sebangkumu memberi penilaian terhadap hasil karyamu!
Bentuklah kelompok yang beranggotakan 4–5 orang, kemudian bersama kelompokmu
buatlah satu puisi dengan tema bebas!
1. Merefleksi isi puisi adalah mencerminkan kata-kata yang terdapat dalam puisi.
2. Latar adalah keterangan mengenai ruang, waktu, dan suasana saat terjadinya suatu
peristiwa.
3. Realitas sosial adalah kenyataan yang terjadi di dalam kehidupan.
4. Keindahan puisi terletak pada syair dan cara membacanya.
5. Puisi merupakan ungkapan isi hati.
6. Puisi modern tidak terikat oleh syarat-syarat tertentu.
A. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Berikut yang merupakan bentuk karya sastra adalah ….
a. gurindam c. pantun
b. puisi d. semua benar
2. Batasan jumlah suku kata tiap baris dalam puisi adalah ….
a. delapan c. tidak dibatasi
b. dua belas d. lima
185 Mengenal Sastra 185
3. Mencerminkan kata-kata yang terdapat dalam puisi merupakan pengertian ….
a. merefleksi isi puisi c. gurindam
b. puisi modern d. membaca puisi
4. Hal yang membuat suatu puisi terkadang sulit dipahami adalah ….
a. panjang
b. menggunakan bahasa simbolik
c. penulisnya merupakan penyair baru
d. tidak ada judulnya
5. Sumber inspirasi suatu puisi berasal dari ….
a. pengalaman penyair c. semua aspek kehidupan
b. perasaan penyair d. alam
6. Keterangan mengenai ruang, waktu, dan suasana saat berlangsungnya peristiwa
merupakan pengertian ….
a. latar c. tema
b. alur d. plot
7. Sang Pencipta menciptakan segala sesuatu dengan sangat indah.
Kata sang dalam kalimat di atas merupakan salah satu penggunaan dari kata ….
a. sambung c. benda
b. ganti d. sandang
8. Dalam peristiwa tembak-tembakan itu, dua puluh orang diberitakan meninggal.
Arti perulangan kata tembak-tembakan dalam kalimat di atas adalah ….
a. sedang c. selalu
b. saling d. berulang-ulang
9. Berikut merupakan hal yang perlu dilakukan ketika membaca puisi, kecuali ….
a. jangan terlihat gemetar c. tidak monoton
b. pelafalan yang jelas d. lakukan dengan cepat
10. Di toko itu dijual buah-buahan segar dengan harga yang murah.
Arti perulangan kata buah-buahan dalam kalimat di atas adalah ….
a. menyerupai c. bermacam-macam
b. kebanyakan d. menyatakan jumlah
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas!
1. Sebutkan perbedaan pantun dengan puisi!
2. Apakah yang dimaksud dengan latar?
3. Sebutkan hal-hal yang perlu dilakukan saat membaca puisi!
186 Aktif Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs
4. Jelaskan maksud ungkapan berikut!
Kesendirian itu kejam seperti maut
Aku sendiri seperti bunga mawar
Tumbuh di balik tingginya batu karang
Kehidupan tak merasakan keberadaanku
5. Bacalah kembali puisi yang berjudul Badai Pasti Berlalu! Menurut pendapatmu,
pesan apa yang disampaikan oleh penyair?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar