Senin, 23 Mei 2011

DWI_SEPTI viii, BAB X

Bab 10 Budaya dan Peradaban 107
BUD BUDAYA A D DAN AN PER PERAD AD ADAB AB ABAN AN 10 Bab
107
Kata Kunci
• membawakan acara
• menulis
• membaca novel
• mendengarkan
• Membawakan Acara
• Menulis Rangkuman Isi Buku Pengetahuan Populer
• Membaca Novel
• Mendengarkan Pembacaan Kutipan Novel
Materi dalam bab ini:
gambar orang zaman purba naik pesawat luar
angkasa
Sumber: www.tribuneindia
Bahasa Indonesia VIII SMP/MTs 108
Peta eta K Konsep onsep Bab 10
Budaya dan
Peradaban
Membawakan Acara
Menulis
Rangkuman Buku
Membaca Novel
Mendengarkan Pembacaan
Membawakan Acara dengan
bahasa yang baik, benar,
dan santun
Menulis rangkuman
isi buku berdasarkan
butir-butir pokok
Menjelaskan
alur cerita, pelaku, dan
latar novel
Mengidentifikasi karakter
tokoh dan mendiskripsikan
alur cerita
Bab 10 Budaya dan Peradaban 109
Membawakan acara adalah tugas seorang pemandu acara/pembawa
acara. Pembawa acara juga disebut presenter, MC (master of ceremony), host,
dan VJ (video jockey). Pembawa acara memandu acara dari awal sampai
akhir. Pembawa acara yang membawakan acara harus mempunyai sikap
yang baik sehingga meninggalkan kesan yang baik pula pada peserta acara.
Hal tersebut berpengaruh pada kesuksesan acara yang diselenggarakan.
Dalam membawakan acara, seorang pembawa acara hendaknya
menggunakan bahasa yang baik, benar, dan santun. Bahasa yang baik dan
benar merupakan bahasa yang sesuai dengan kaídah bahasa yang berlaku,
mudah dipahami, serta sesuai dengan situasi dan kondisi. Selain itu,
pembawa acara wajib menggunakan bahasa yang santun sehingga tidak
menyinggung perasaan pihak tertentu.
Berikut contoh penggunaan bahasa yang baik, benar, dan santun dalam
membawakan acara.
Selamat pagi para pemirsa setia acara “Cerdas Cermat ala Anak Pintar”
Bersama saya Pratiwi Romansa. Seperti biasanya acara ”cerdas cermat” ini
akan diikuti oleh teman-teman cerdas kamu dari sekolah-sekolah unggulan
nasional dan internasional. Mereka akan berkompetisi beradu pengetahuan
dan wawasan untuk memperebutkan beasiswa sekolah ke Señor High School
di Melbourne, Australia.
Membawakan Acara
Tujuan Pembelajaran:
Siswa mampu membawakan acara dengan bahasa yang baik, benar, dan santun.
A
1. Membuka sebuah acara ulang tahun anak remaja.
2. Membuka sebuah acara pengajian.
3. Mempersilakan pembicara tampil ke mimbar.
1. Siapa yang bertugas memandu jalannya sebuah acara?
2. Mengapa sikap yang baik dari seorang pembawa acara berpengaruh pada kesuksesan
acara yang diselenggarakan?
3. Mengapa diperlukan bahasa yang baik, benar, dan santun dalam membawakan acara?
4. Apa yang dimaksud dengan bahasa yang baik dan benar?
5. Apa yang dimaksud dengan bahasa yang santun?
6. Halo, para anak nongkrong yang keren abis, berjumpa lagi dengan VJ Okto dalam
acara “Nongkrong Ala Anak Gaul” di stasiun televisi kebanggaan kita ini.
Menurutmu, bagaimana bahasa yang digunakan dalam pembukaan acara di atas?
Latihan atihan 10.1
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
Latihan atihan 10.2
Lakukan sebagai pembawa acara berikut ini!
Bahasa Indonesia VIII SMP/MTs 110
Menulis R Rangk angk angkuman uman Isi Buk Buku u P Pengetahuan engetahuan P Populer opuler B
Tugas ugas
1. Susunlah sebuah acara cerdas cermat yang diikuti oleh para petani (kelompencapir)!
2. Bawakan acara tersebut dengan menggunakan bahasa yang baik, benar, dan santun!
3. Ajaklah teman-temanmu untuk mendemonstrasikan acara tersebut!
4. Menutup acara rapat karang taruna.
5. Menutup sebuah acara pentas musik.
Buku pengetahuan populer berisi tentang wawasan pengetahuan yang
harus diketahui oleh masyarakat umum. Jadi, apabila membutuhkan
informasi pengetahuan umum tentang hal tertentu, kamu bisa membaca
buku pengetahuan populer yang bidangnya sesuai.
Agar lebih mudah memahami isi bacaan dari buku pengetahuan
populer, alangkah baik jika kamu menulis rangkuman setelah membaca
buku tersebut. Dalam menulis rangkuman isi buku, hal yang harus kamu
perhatikan ialah butir-butir pokok yang berisi pengetahuan yang kamu
butuhkan.
Berikut contoh rangkuman isi buku pengetahuan populer tentang Asal-
Usul Kehidupan di Bumi, halaman 66-70.
ASAL-USUL KEHIDUPAN DI BUMI
Untuk itu berikut ini berbagai pendapat dikemukakan yang berupa hipotesis
atau teori:
(1) Generatio spontanea
Enam abad sebelum masehi para ahli filsafat Ionia (Orang Yunani)
berpendapat bahwa organisme hidup berasal dari lendir laut. Penduduk Ionia
percaya bahwa segala yang ada di alam semesta ini hidup pada lendir laut
sebagai tempat permulaan itu hanya kebetulan laut merupakan tempat yang
serasi bagi benih-benih kehidupan (yang menurut gambaran mereka
beterbangan di udara seperti debu) untuk memapankan diri dan mulai
membentuk organisme yang dapat hidup dan kasat mata. Beberapa abad
kemudian Aristoteles mengikuti jejak penduduk Ionia. Ia berpendapat bahwa
binatang muncul tidak dari binatang lain saja, tetapi dari benda mati melalui
campur tangan “nyawa” yang merupakan milik empat unsur, yaitu udara, air,
api, dan tanah. Pada hakikatnya Aristoteles mengatakan bahwa kehidupan
dapat timbul dari lendir atau sembarang bahan yang kelihatannya mati, kalau
Tujuan Pembelajaran:
Siswa mampu menulis rangkuman isi buku berdasarkan butir-butir pokok
Bab 10 Budaya dan Peradaban 111
bahan tersebut dijiwai oleh unsur di atas akan menjadi hidup. Aristoteles
menerangkan terbentuknya kunang-kunang dari embun pagi dan lahirnya tikus
dari tanah basah. Hal ini merupakan aliran yang omong kosong, tetapi dapat
bertahan sampai 2000 tahun. Tokoh-tokoh gereja umumnya menerima
pandangan Aristoteles dengan menambah unsur campur tangan Tuhan.
Paham itu disebut generatio spontanea, yaitu makhluk hidup yang
terbentuk secara spontan atau dengan sendirinya. hal itu sering disebut juga
dengan abiogenesis, yaitu makhluk hidup yang terbentuk dari bukan makhluk
hidup.
Contoh lain : Ulat timbul dengan sendirinya dari bangkai tikus.
Cacing timbul dengan sendirinya dari dalam lumpur.
(2) Omne vivum ex ovo
Paham abiogenesis ditentang oleh seorang biolog bangsa Italia yang
bernama Francesco Redi (1626-1697). Dia membuktikan bahwa ulat pada
bangkai tikus berasal dari telur lalat yang terletak pada bangkai tikus tersebut.
Dari berbagai percobaannya yang serupa, ia menyimpulkan bahwa asal mula
kehidupan adalah telur omne vivum ex ovo.
(3) Omne ovum ex vivo
Lazzaro Spallanzani (1729 – 1799) juga ahli dari Italia melalui percobaannya
terhadap kaldu membuktikan bahwa jasad renik (mikroorganisme) yang
mencemari kaldu dapat membusukkan kaldu. Apabila kaldu ditutup rapat
setelah mendidih, akan terjadi pembusukan. Ia menyimpulkan bahwa adanya
telur harus ada jasad hidup terlebih dahulu, maka muncul teori omne ovum
ex vivo atau telur berasal dari makhluk hidup.
(4) Omne vivum ex vivo
Louis Pateur (1822-1895), sarjana kimia Perancis, melanjutkan percobaan
Spallanzani dengan percobaan berbagai mikroorganisme. Akhirnya, dia dapat
menunjukkan bahwa harus ada kehidupan sebelumnya agar tumbuh
kehidupan baru. Teori ini disebut omne vivum ex vivo yang disebut juga teori
biogenesis dengan konsep dasar bahwa kehidupan itu berasal dari kehidupan
juga. Dengan teori itu, teori agiogenesis ditinggalkan orang. Sebenarnya, teori
ini belum menunjukkan asal mula kehidupan, tetapi merupakan perkembangan.
(5) Cosmozoa
Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa makhluk hidup di bumi ini
asal-usulnya dari luar bumi, mungkin dari planet lain. Benda hidup yang datang
ini mungkin berbentuk spora yang aktif jatuh ke bumi, lalu berkembang biak,
Hal itu disebut teori cosmozoa. Pendapat itu terlalu lemah karena tidak didukung
fakta. Dengan demikian, asal mula kehidupan mulai berkembang menjadi
masalah yang belum terungkap, tetapi hampir semua ahli berpendapat bahwa
asal mula kehidupan itu timbul di bumi kita ini bukan dari angkasa luar.
(6) Teori Urey
Harold Urey (1893), seorang ahli kimia Amerika Serikat, mengemukakan
bahwa atmosfir bumi pada mulanya kaya akan gas metana (CH4), amoniak
(NH3), hidrogen (H2) dan Air (H2O). Zat itu merupakan unsur penting yang
Bahasa Indonesia VIII SMP/MTs 112
terdapat dalam tubuh makhluk hidup. Karena diduga ada energi dari aliran
listrik halilintar dan radiasi sinar kosmos, unsur itu mengadakan reaksi kimia
membentuk zat hidup. Zat hidup itu mula-mula terbentuknya kira-kira sama
dengan virus yang kita kenal sekarang. Zat itu berjuta-juta tahun berkembang
menjadi berbagai jenis organisme.
(7) Teori Opatin – Haldane
A.I. Oparin adalah ahli biologi berkebangsaan Rusia. Pada tahun 1924 ia
mempublikasikan pendapatnya tentang asal mula kehidupan. Dia menyatakan
bahwa makhluk hidup terjadi dari senyawa kimia, dan pada waktu itu di
atmosfer belum ada oksigen bebas. Pendapat Oparin mendapat dukungan
dari J.B.S. Haldane ahli biologi berkebangsaan Inggris. Pada tahun 1936 Opari
berpendapat bahwa makhluk hidup terjadi dari hasil reaksi kimia antara
molekul-molekul di dalam lautan yag panas. Lautan yang terbentuk pada
mulanya bersuhu tinggi sehingga energinya dapat digunakan untuk
berlangsungnya reaksi kimia. Hasil reaksi kimia membentuk semacam uap
yang terdiri atas bahan organik, yaitu sebagai bahan pembentuk sel. Pendapat
Oparin, Haldane dan Harold Urey, dapat dipandang sebagai hipotesis yang
menyatakan adanya evolusi kimia yang mengarah pada terbentuknya makhluk
hidup.
Pada tahun 1953 hipotesis tentang evolusi kimia tersebut mendapat
dukungan oleh Stanley Miller, seorang mahasiswa Amerika di bawah bimbingan
Harold Urey, dia membuat percobaan dengan menyalakan bunga api listrik di
dalam tabung yang berisi amonia, metana, air, dan hidrogen. Kemudian, bahan
di dalam tabung tersebut dianalisis dan diperoleh senyawa asam amino yang
diduga merupakan bahan dasar kehidupan.
No. Tokoh Perwatakan
1.
2.
3.
4.
5.
Omne vivum ex ovo
Omne ovum ex vivo
Omne vivum ex vivo
Teori Urey
Teori Oparin - Haldane
...........................................................................
...........................................................................
...........................................................................
...........................................................................
1. Apa yang dimaksud dengan hipotesis?
2. Dalam rangkuman di atas, ada berapa teori asal usul kehidupan di bumi?
3. Bagaimana asal usul kehidupan di bumi menurut teori generatio spontanea?
4. Bagaimana asal usul kehidupan di bumi menurut teori cosmozoa?
5. Jelaskan isi teori di bawah ini!
1. Tulislah pokok-pokok dari kutipan buku di atas!
2. Buatlah rangkuman berdasarkan pokok-pokok yang kamu tulis!
Latihan atihan 10.3
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
Latihan atihan 10.4
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
Bab 10 Budaya dan Peradaban 113
Karya novel dibangun oleh beberapa unsur intrinsik. Unsur intrinsik
tersebut, antara lain alur cerita, pelaku/penokohan, dan latar kejadian atau
peristiwa. Alur merupakan urutan kejadian dalam cerita novel. Alur terbagi
dalam tiga jenis, yaitu.
1. alur maju (progresif), yaitu urutan kejadian mengarah ke masa depan,
2. alur mundur (regresif/flash back), yaitu urutan kejadian mengarah ke
masa lalu,
3. alur campuran, yaitu alur/urutan kejadian yang merupakan gabungan
dua macam alur di atas. Ada alur maju dan ada alur mundur.
Unsur pelaku/penokohan merupakan tokoh yang menjadi pelaku
dalam cerita novel. Pelaku atau tokoh tersebut mempunyai karakterisasi
masing-masing. Ada yang perwatakannya pemarah, tegas, pemalu dan
sebagainya. Latar novel sudah pernah dijelaskan pada pelajaran sebelumnya.
Latar dalam novel memiliki tiga kategori, yaitu latar tempat, latar waktu,
dan latar suasana.
Bacalah kutipan novel berikut!
Hampir empat tahun lamanya Kenanga menempuh program S-2 di
Yogyakarta. Sangat terlambat dibanding jangka waktu yang wajar. Bisa
dibayangkan seperti apa wajah Profesor Rahyuda yang begitu meyakini
kapasitas intelektual Kenanga. Meski lulus dengan nilai meyakinkan, Kenanga
merasa datar. Perasaannya hampa.
Kenanga telah mengirimkan kabar kepulangannya ke Bali dan berharap
keluarganya datang menjemput di Bandara Ngurah Rai. Namun, betapa
terkejutnya ia tatkala orang pertama yang dikenalnya setelah turun dari pesawat
adalah Bhuana. Kenanga benar-benar jengkel. Perjalanan dari bandara ke
rumahnya jadi terasa begitu panjang dan menyiksa.
Berkali-kali Bhuana coba mencuri pandang kepada Kenanga. Mereka tidak
mengucapkan sepatah kata pun. Bhuana sibuk mengatasi perasaan
bersalahnya yang kembali berkecambuk dengan dahsyat. Ingin sekali ia
menemukan jalan untuk menebus segala bentuk malapetaka yang terlajur
dibuatnya. S2 Kenanga baru selesai hampir empat tahun lamanya. Bhuana
tahu betul kemampuan Kenanga. Kalau Kenanga sampai terlambat
menyelesaikan studi, tentu itu akibat ulahnya yang di luar batas dulu. Tetapi
apa persisnya penyebab keterlambatan itu, masih gelap bagi Bhuana. Lelaki
Tugas ugas
1. Bacalah sebuah buku pengetahuan populer tentang flora dan fauna!
2. Tulislah rangkuman isi buku tersebut berdasarkan butir-butir pokok!
3. Menjelaskan alur cerita, pelaku, dan latar novel remaja (asli/terjemahan)
Membaca Novel C
Bahasa Indonesia VIII SMP/MTs 114
itu hanya samar-samar merasa ada sesuatu yang tak ingin diungkapkan
Kenanga kepada siapa pun juga.
“Kencana.... Aji..... Ibu....
Sesampainya di rumah, Kenanga langsung menghambur kepada orangorang
tercinta yang telah sekian lama menantikan kepulangannya dari rantau.
Kristal cair menderas di kedua pipinya yang mulai memahatkan jejak
kematangan usia seorang perempuan.
“Kenanga, anakku, kautampak makin dewasa,” sambut ibunya dengan
pelukan dan bola mata berkaca-kaca.
Kegembiraan Kenanga tumpah, seakan air bah yang membuncah dari
pintu dam yang pecah diterjang amuk gelora kerinduan. Namun, sepatah rasa
sesal masih bertahan di tepi hujan dan cahaya kebahagiaan yang membasuh
hati Kenanga. Pertemuannya dengan Bhuana seperti firasat kematian yang
menggelebat dalam riang suasana pesta. Kenapa justru laki-laki jahanam itu
yang pertama kali menyuguhkan wajahnya? Kenapa bukan wajah Kencana,
Ibu ataupun Aji yang menyongsongku seteleh bertahun-tahun lamanya aku
menghilang demi sebuah rahasia besar? Sekilas Kenanga dapat merasakan
tatapan Bhuana seolah menembus ulu hatinya. Gerangan apakah kiranya
kini yang bersemayam di benak laki-laki itu? Penyesalan? Kemenangan?
Pedulikah dia pada apa yang terjadi dengan tubuhku? Pada nasib segumpal
daging kehidupan yang ditanamnya dalam rahimku? Berlarik-larik kecamuk
pertanyaan dan penasaran menggenangi pikiran Kenanga.
“Mbok tega sekali, tidak mau datang pada upacara perkawinan tiang.”
rajuk Kencana, sambil terus menciumi pipi Kenanga.
“Tiang tidak bisa, Kencana. Tugas tiang begitu banyak dan tak mungkin
ditinggalkan,” kata Kenanga berpura-pura tak menyadari sorot tajam mata
ayahnya.
“Tapi mbok kan mestinya...”
“Kencana,” potong ayahnya berwibawa, “Studi S-2 itu berat. Perlu
konsentrasi. Kuliahmu tidak selesai. Jadi, kau tidak tahu betapa sulit yang
namanya membuat tesis itu.”
Kenanga menangkap nada pengertian dalam kata-kata ayahnya. Lelaki
itu kini tampak renta. Pandangannya seolah menyelimuti Kenanga dengan
hangat kebijaksanaan dan perlindungan.
“Terima kasih, Aji,” bisik Kenanga saat tiba gilirannya memeluk ayahnya.
“Tiang tahu kesulitanmu, Nak. Sangat tahu,” balas laki-laki itu dalam suara
yang hampir-hampir tak terdengar.
Kenanga mencium aroma keprihatinan yang mendalam dari cara ayahnya
mengucapkan kalimat sederhana itu. Tentu ayahnya berpikir bahwa Kenanga
memang bukannya tidak bisa menghadiri perkawinan adiknya, tetapi tak
sanggup. Aji tahu betul Kenanga tidak pernah dekat dengan laki-laki mana
pun yang sebaya usianya, kecuali Bhuana. Mungkin juga Aji pernah mendengar
selentingan kabar burung yang biasa ditiupkan oleh orang-orang griya yang
kurang kerjaan. Biang gosip macam Biang Logaya, misalnya, bisa saja
mengarang berbagai cerita seru dan menjajakannya sebagai berita yang tak
perlu dipersoalkan kebernarannya. Bisa saja perempuan itu berkeliling dari
rumah ke rumah di lingkungan griya dengan mulut berbusa-busa menebar
bual:
Bab 10 Budaya dan Peradaban 115
“Sial sekali nasib Kenanga. Dia tidak bisa menerima perkawinan Kencana.
Sudah dilangkahi, eh suami Kencana orangnya ganteng dan gagah sekali.
Dokter, lagi. Jelas saja hatinya sakit. Cemburu dia. Tiang tahu perasaannya,
tiang juga perempuan. Apalagi Kenanga kan aslinya naksir berat sama suami
Kencana. Cuma tidak ditanggapi. Istilahnya, bertepuk sebelah tangan. Makanya
dia dendam betul. Sampai tidak mau datang ke upacara perkawinan adiknya
sendiri. Salahnya sendiri juga, habis Kenanga aneh begitu. Semua orang tahu
dia ada main dengan Rahyuda. Itu, perjaka karatan dari Griya Kesiman. Ya,
mana mau dokter ganteng itu dengan dia, biarpun seribu kali lebih pintar
dibanding adiknya. Lalu, minggatlah dia ke Yogya. Katanya sekolah. Sekolah
apa? Sudah jadi dosen kok sekolah. Cari-cari alasan saja. Aslinya dia patah
hati. Namanya juga perasaan perempuan. Tiang paham betul itu. Istilahnya,
frustasi, begitu. Kasihan sekali.”
Frustasi? Perasaan perempuan? Kenanga tersenyum sendiri teringat
mulut Biang Logaya yang selalu monyong dan mencang-mencong kalau
sudah asyik bergosip. Tahu apa mereka semua tentang dirinya? Sampai di
mana mereka mampu mendekati jejak-jejak kebenaran yang tercecer di
sepanjang jalan hidupnya? Orang lain, bahkan keluarganya sendiri, paling jauh
hanya bisa menduga-duga. Beberapa mungkin yakin pada gambar dan
prasangka yang mereka karang sendiri. Tapi, tak lebih dari itu. Tidak lebih.
Sumber: Kenanga karya Oka Rusmini, Grasindo, 2003: 60 – 63
1. Unsur intrinsik apa saja yang membangun sebuah novel?
2. Tema apa yang diangkat dalam novel tersebut?
3. Siapa saja tokoh dalam kutipan novel di atas?
4. Bagaimana perwatakan setiap tokoh tersebut?
5. Apa saja istilah dari bahasa Bali yang digunakan dalam kutipan novel di atas?
6. Cocokkan istilah dan artinya dalam bahasa Indonesia berikut ini!
7. Alur apa yang digunakan dalam kutipan novel di atas ?
8. Bagaimana latar yang mendasari cerita novel tersebut ?
No. Istilah Bali
1.
2.
3.
4.
Aji
Mbok
Tiang
Griya
Istilah Bali
a. Kakak perempuan
b. Saya
c. Ayah
d. Rumah orang kasta Brahmana di Bali
Tugas ugas
1. Bacalah novel remaja karya pengarang asli Indonesia atau novel terjemahan!
2. Jelaskan alur ceritanya!
3. Sebutkan tokoh dan perwatakannya!
4. Jelaskan latar tempat, waktu dan suasana dalam novel tersebut!
Latihan atihan 10.4
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
Bahasa Indonesia VIII SMP/MTs 116
Dalam sebuah novel, setiap tokoh memiliki karakteristik yang unik
dan berbeda satu dengan yang lain. Karakter tokoh dapat dianalisis melalui
dialog antartokoh, deskripsi/gambaran langsung dari pengarangnya, dan
pandangan atau sikap tokoh lain terhadap tokoh tersebut. Alur dalam novel
merupakan urut-urutan kejadian cerita. Pada pelajaran yang lalu kamu
telah mempelajari jenis alur, yaitu alur maju, alur mundur dan gabungan
dari dua jenis alur tersebut. Alur memiliki tahapan. Dalam novel, alur
biasanya detail dan kompleks. Tahapan alur, antara lain pengenalan cerita,
pengenalan konflik, klimaks, antiklimaks, dan berakhir pada penyelesaian.
Dengarkan pembacaan novel berikut ini!
Judul : Perempuan Kembang Jepun
Penerbit : Gramedia
Tahun : 2006
....
Pengurus kelenteng sendiri tidak merasa keberatan menampung dan memberi
makan para pengungsi. Yang mengungsi ke dalam kelenteng bukan saja orang-orang
Cina yang sering bersembahyang di sana, tapi juga orang-orang Jawa yang tinggal di
sekitar kelenteng.
Hanya aku dan Kaguya yang orang Jepang!
Awalnya, pengurus kelenteng dan pengungsi lainnya tidak tahu bahwa aku dan
Kaguya orang Jepang karena aku seputih dan sesipit orang Cina. Kaguya lebih mirip
anak Indonesia dengan matanya yang bulat besar dan bulu matanya yang lentik.
Hanya kulit kuningnya yang menbuat ia tampak berbeda dengan anak-anak pribumi.
Aku sendiri bisa membaca semua huruf kanji yang ada di dalam Kelenteng Boen
Bio karena huruf-huruf kanji Cina dan Jepang hampir sama, hanya berbeda pada saat
mengucapkannya. Aku juga ikut melakukan ritual sembahyang di Kelenteng Boen
Bio karena sewaktu menghabiskan masa kanak-kanak dan remajaku di Jepang, aku
juga kerap bersembahyang di kuil.
Namun aku tidak bisa berlama-lama tinggal di kelenteng itu karena Kaguya tidak
bisa berbicara dengan bahasa Jawa ataupun Cina. Aku dan Kaguya berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa Jepang. Lalu, muncullah kasak-kusuk di antara pengungsi
yang sampai ke telinga para pengurus kelenteng bahwa aku bukan orang Cina dan
bukan pula orang Jawa.
Sampai pada suatu hari…….
“Aku salah satu pengurus kelenteng ini. Orang-orang memanggilku Tuan Tan,”
pria itu memanggilku di ruang kerjanya.
“Aku Tjoa Kim Hwa…….”
Kemudian, Tuan Tan menanyaiku dalam bahasa Cina.
Mendengar Mendengarkan kan P Pembac embac embacaan aan K Kutipan utipan N Novel el
Tujuan Pembelajaran:
Siswa mampu mengidentifikasi karakter tokoh dan mendeskripsikan alur cerita novel remaja (asli/terjemahan).
D
Bab 10 Budaya dan Peradaban 117
Aku mulai gemetar, tidak tahu persis apa pertanyaannya, tapi aku dapat menangkap
maksudnya. Pasti ia mencurigai identitasku. Rasa takut pelan, tapi pasti merayapi
hatiku.
Apakah aku akan diusir? Ke mana aku harus mengungsi membawa seorang bocah
berusia dua tahun sementara keadaan di luar kacau sekali? Aku mulai gelisah dan
panik sendiri. Aku menggeliat seperti duduk di atas bara.
Ketika melihat aku tidak menjawab pertanyaannya, pria itu langsung menatapku
dengan pandangan menyelidik.
“Kamu orang Jepang….,” gumamnya.
“Ya…tetapi….aku bisa sedikit bahasa Indonesia,” kataku tersendat. “Aku juga
bisa membaca huruf kanji.”
“Kenapa bersembunyi di sini?” Pria itu mengajakku bicara dalam bahasa Cina.
Lalu, ia meraih selembar kertas putih dan menuliskan beberapa huruf kanji di atas
kertas itu. Ia menyodorkannya padaku.
Kuambil kertas yang ditulisnya. Kubaca. Lalu, kutulis juga jawabannya di atas
kertas itu.
“Apakah tidak boleh?” aku balik bertanya dengan tulisan dengan perasaan waswas.
Pria itu menatapku dengan pandangan heran.
“Rumahmu di mana? Kenapa justru mengungsi ke Kelenteng Boen Bio? Bukankah
kamu tahu, orang-orang Cina membenci orang Jepang. Tentara Jepang telah membantai
tiga ratus ribu orang di Nanjing. Kejam sekali. Apalagi orang-orang Indonesia…..Tentara
Jepang benar-benar melukai perasaan orang Indonesia. Bagi bangsa Indonesia, Jepang
tidak lebih dari penipu. Awalnya, mengaku saudara tua yang hendak membantu
memberikan kedaulatan penuh di negara ini. Tetapi, penderitaan yang dialami bangsa
ini lebih menyakitkan daripada dijajah Belanda. Romusa, jugun ianfu, kemiskinan,
rasa takut dan tertindas, ternyata semua itulah yang diberikan Jepang kepada
Indonesia . Kenapa kamu tidak mengungsi dengan sesama orang Jepang saja?” Akhirnya
ia menulis panjang lebar.
“Bagaimana kau bisa sampai ke sini? Di sini tidak pernah ditemukan perempuan
Jepang! Apa jadinya kalau tentara Indonesia menemukanmu?” Mata tuanya berlumuran
tanda tanya ketika menatapku.
Aku diam dengan air mata mulai menggantung di pelupuk. Sulit sekali rasanya
membuka cerita. Lidahku kelu karena hidup telah membeku dan hati membatu.
Bingung kerena akan kubawa ke mana langkah kakiku menimbulkan rasa sakit
bertubi-tubi di hati. Rasa takut menyesak di dada. Menggumpal di tenggorokan. Meluap
menjadi air mata yang siap meleleh.
“Kudengar di luar, orang-orang Jepang dikumpulkan dan didata ulang untuk
dipulangkan ke Jepang. Kau tidak mau ikut?” Tuan Tan menulis lagi.
“Aku mau….,” jawabku gemetar.
Laki-laki itu diam menunggu kelanjutan ucapanku.
Sejenak aku ragu untuk bercerita. Apakah orang Cina ini akan berbaik hati
kepadaku? Atau justru ia menyimpan dendam kepada orang Jepang? Jangan-jangan
ia malah melaporkanku kepada tentara Indonesia. Lalu, bagaimana? Apakah aku bisa
mempercayainya? Batinku berperang sendiri.
“Bagaimana….?” Ia menunggu jawabanku.
Suara kebapakannya meruntuhkan rasa curigaku. Tidak ada pilihan lain bagiku
untuk menceritakan keadaanku yang sesungguhnya. Saat ini hanya kepadanyalah
Bahasa Indonesia VIII SMP/MTs 118
aku menggantungkan nasibku dan Kaguya. Semoga saja ia orang yang berbelas kasihan,
doaku dalam hati.
“Aku mau…..,” jawabku. “ Tetapi, anakku tidak bisa ikut…..”
Tuan Tan menatap Kaguya yang duduk tenang di pangkuanku dengan
mengernyitkan keningnya.
“Kenapa anakmu tidak bisa ikut pulang ke Jepang?” Tulisnya lagi.
Kami saling menulis dan menjawab di atas selembar kertas.
“Dia anak Indonesia. Dia anak orang Jawa….,” akhirnya aku menuliskan beban
berton-ton yang menghimpit dadaku.
Ia terperangah cukup lama.
“Siapa ayahnya? Bupati? Wedana? Orang kaya? Di mana rumahnya? Aku akan
mengantarmu. Kau pasti aman di sana. Tidak perlu mengungsi di sini,” ia bertanya
bertubi-tubi.
Tanpa mampu kutahan, air mataku justru semakin deras mengalir mendengar
niatnya yang tulus. Kebaikan hatinya menyentuh sisi terdalam hatiku. Ternyata, tidak
semua orang Cina membenci orang Jepang.
Aku menggelengkan kepala.
“Aku tidak mau bertemu ayah anakku....,” tulisku dengan bercucuran air mata.
“Aku justru ingin meninggalkannya sejauh mungkin. Aku tak ingin bertemu dengannya
lagi....”
Bahuku terguncang ketika aku selesai menulis kata-kata itu. Kututup wajahku
dan menangis sepuas hatiku. Sedu sedan yang sejak tadi kutahan tidak mampu
kubendung lagi. Air mata berhamburan membanjir di sela-sela jari yang menutup
wajahku.
Laki-laki separuh baya itu terdiam. Ia terkejut melihatku menangis seperti itu.
Tetapi, ia sama sekali tidak menghentikan tangisku sehingga di ruang kantor kelenteng
itu yang terdengar hanya isakku yang tanpa jeda. Tuan Tan seakan-akan memberiku
ruang dan waktu untuk menumpahkan segala getir yang selama ini hanya kukecap
sendiri.
“Menangislah....kalau itu bisa membuatmu merasa lebih nyaman. Sejak perang
berkecamuk, rasanya tiada henti kami mengeluarkan air mata, sehingga air mata
kami sudah kering. Kau boleh menangis sepuasmu. Jangan khawatir. Di sini kau
aman. Bila bebanmu sudah terasa lebih ringan, berceritalah, akan kudengarkan. Mudahmudahan
aku bisa menolongmu...,” katanya lemah lembut.
Sampai akhirnya, kurasakan seluruh rasa takut, cemas, marah, dan sedih yang
selama ini berkecamuk tidak menentu meluntur ketika air mataku menyusut. Kutarik
napas dalam-dalam untuk memberikan udara di ruang dadaku yang sudah lama hampa.
Tuan Tan lalu menuangkan secangkir teh panas cina yang masih mengepulkan
asap ketika sedu sedanku sudah berkurang menjadi isak tertahan. Ia mendorong cangkir
kecil itu ke depanku.
Aroma daun teh cina yang disedu berbaur dengan wangi asap hio tua yang
menyeruak masuk ke dalam ruang kantor kelenteng. Sangat mistis.
“Minumlah.... teh panas akan membuatmu merasa lebih nyaman dan hangat.”
Tuan Tan memberiku waktu untuk menenangkan diri.
Bab 10 Budaya dan Peradaban 119
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Berikut ini bahasa yang harus digunakan dalam membawakan acara, adalah ....
a. hiperbola
b. prokem
c. santun
d. rumit
2. Berikut ini yang bukan sebutan lain dari pembawa acara, adalah ....
a. presenter
b. moderator
c. master of ceremony
d. host
3. Buku pengetahuan populer berisi ....
a wawasan dan pengetahuan
b. berita
c. gosip
d. wawancara selebritis
1. Siapa saja tokoh-tokoh dalam kutipan novel di atas?
2. Bagaimana karakteristik Matsumi dan Tuan Tan?
3. “....Menangislah sepuasmu. Jangan khawatir. Di sini kau aman. Bila bebanmu sudah
terasa lebih ringan, berceritalah, akan kudengarkan. Mudah-mudahan aku bisa
menolongmu...,”
Bagaimana perwatakan Tuan Tan dilihat dari perkatannya di atas?
4. Siapa tokoh Tjoa Kim Ha (Matsumi) dan tokoh Tuan Tan dalam kutipan novel di
atas?
5. Bagaimana alur cerita dalam kutipan tersebut?
No. Tokoh Karakteristik/Perwatakan
1.
2.
Tjoa Kim Ha
Tuan Tan
...........................................................................
...........................................................................
Tugas ugas
1. Dengarkan pembacaan novel pada dalam acara sastra!
2. Identifikasikan karakter tokoh di dalamnya!
3. Deskripsikan alur cerita dalam novel tersebut!
Latihan atihan 10.5
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
Latihan atihan akhir bab
Kerjakan pada buku latihanmu.
Bahasa Indonesia VIII SMP/MTs 120
4. Ringkasan isi materi dari sebuah buku disebut .....
a. notulen
b. rangkuman
c. sinopsis
d. esai
SHAUN FRANK PROMOSI INDONESIA
Sudah tiga kali grup Crowned King asal Kanada ke Indonesia. Mereka manggung ke
beberapa tempat, seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali. Buat mereka, penonton di Surabaya
paling heboh, sedangkan penonton di Bali kalem.
“Penonton di Bali lebih kalem menanggapi aksi panggung kami,” klata Shaun Frank
(24), sang vokalis, pekan lalu.
Tiap kali diundang ke Indonesia, mereka antusias. Bukan hanya karena di mata mereka
penduduk Indonesia ramah dan negerinya indah, melainkan mereka juga bisa mengenal
musik Indonesia. Mereka menyebut, antara lain, Band Boomerang dan penyanyi Iwan Fals.
“Kami bisa menyanyikan lagu Iwan Fals, Bento. Dalam album kami mendatang, akan
muncul musik Indonesia. Sayang, pada album yang baru diluncurkan, Break the Silence, kami
belum sempat memasukkan unsur musik Indonesia. Album itu dalam proses akhir waktu
kami datang ke Indonesia pada tahun 2005,” ungkap Shaun Frank.
Mereka cukup mengenal Indonesia maka personel Crowned King, yakni Adam Brown,
Chris Lambert, Ryan Darnell, dan Jonny Biggs, suka mempromosikan Indonesia kepada
kenalan mereka di Kanada.
“Betul kami selalu mengabarkan hal-hal baik tentang Indonesia,” ujar Shaun Frank.
Sumber: Kompas, 22 Agustus 2007
5. Apa nama grup musik dalam teks di atas?
a. Crowned King
b. King Crowded
c. Cornet Beef
d. The Corn
6. Berikut ini kota yang belum pernah disinggahi grup tersebut, adalah ....
a. Bali
b. Surabaya
c. Jakarta
d. Kuala Lumpur
7. Apa judul album baru mereka yang sedang diluncurkan?
a. Break Fast
b. Bento
c. Break the Silence
d. Boomerang
8. Berikut ini yang bukan anggota personel Crowned King, adalah.....
a. Adam Brown
b. Chris Lambert
c. Ryan Darnell
d. Darient Lambert
Bab 10 Budaya dan Peradaban 121
9. Cerita fiksi yang menceritakan kisah hidup seseorang secara panjang lebar disebut....
a. cerita pendek
b. cerita bersambung
c. novel
d. cerita mini
10. Unsur-unsur pembangun isi novel yang berada di dalam novel itu sendiri disebut unsur ....
a. intrinsik
b. ekstrinsik
c. estetika
d. komposisi
11. Berikut ini yang bukan unsur intrinsik novel, adalah ....
a. penokohan
b. alur
c. latar
d. biografi pengarang
12. Berikut ini yang yang bukan unsur ekstrinsik dalam novel adalah ....
a. tema
b. amanat
c. latar belakang pendidikan pengarang
d. perwatakan tokoh
13. Berikut ini merupakan jenis alur, kecuali ....
a. alur zig-zag
b. alur maju
c. alur mundur
d. alur campuran
14. Wajah gadis yang sendu itu tampak semakin kuyu terguyur gerimis. Kesepian
mencekamnya. Gelap turun bersamaan dengan hatinya yang kian kelam. Tidak lagi kelabu,
tapi pekat, dirundung duka lara yang penat.
Latar di atas menjelaskan ....
a. tempat
b. waktu
c. suasana
d. tokoh
15. Aku tidak peduli dengan obrolan banyak orang tentang penyakitku. Aku tahu aku akan
lumpuh. Tapi, hidup harus terus berlanjut. Aku harus tegar. Tuhan tidak akan memberiku
cobaan melebihi kemampuanku.
Karakter tokoh aku adalah ....
a. kuat dan tegar
b. putus asa
c. mudah menyerah
d. egois
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Apa tugas pembawa acara?
2. Bagaimana cara membawakan acara dengan baik?
3. Apa yang dijelaskan dalam rangkuman isi buku?
4. Apa yang dimaksud dengan alur balik atau flash back? Jelaskan dengan contoh!
5. Dari mana kamu dapat mengetahui karakter tokoh dalam sebuah novel?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar