Senin, 23 Mei 2011

maryati sutopo 7, bab 7

75 Pelajaran 7 Tokoh
7 TOKOH
A. Biografi
Aspek: Membaca
Standar Kompetensi
11. Memahami wacana tulis melalui kegiatan membaca intensif dan
membaca memindai.
Kompetensi Dasar
11.1.Mengungkapkan hal-hal yang dapat diteladani dari buku biografi
yang dibaca secara intensif.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika membaca buku
biografi adalah sebagai berikut.
1. Membaca biografi tokoh tersebut dengan saksama.
2. Menyarikan riwayat hidup tokoh.
Setelah membaca riwayat hidup tokoh tersebut, maka dapat
kita sarikan riwayatnya.
3. Menyimpulkan keistimewaan tokoh.
Seseorang disebut tokoh karena mempunyai kelebihan,
keunggulan, atau keistimewaan.
4. Mengungkapkan hal-hal yang dapat diteladani.
Seorang tokoh dalam perjalanan hidupnya pasti sangat
menarik. Berdasarkan keistimewaan dan cara hidupnya
tersebut, kalian dapat meneladaninya. Berikut ini contoh halhal
yang dapat diteladani dari seseorang tokoh.
1.
Alasan
Kesederhanaan akan
membuat hidup
tenang.
No.
Hidupnya selalu sederhana.
Hal-Hal yang Menarik
75 Pelajaran 1 Sains dan Budaya
76 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
Gesang,
Sang Maestro yang Bersahaja
“Si Piatu,
datang menangis
ingatkan nasibnya,
nasibnya yang sangatlah malangnya.
Oh, dia Si Piatu,
susah tak bertemu ayah dan bundanya,
untuk selama-lamanya ...”
1 Oktober 2004
Ini Usianya Genap 87 Tahun
SEANDAINYA bocah lelaki bernama Sutadi tidak menderita
sakit-sakitan, bisa jadi jagat musik Indonesia tak pernah memiliki
seorang maestro keroncong yang karyanya dikenal di berbagai
belahan dunia. Dialah Gesang, komponis kondang lagu
“Bengawan Solo”, yang 1 Oktober 2004 ini tepat menginjak usia
87 tahun.
Barangkali memang sudah suratan takdir. Ayahanda Sutadi
yang bernama Martodihardjo, akhirnya mengganti nama anak
lelaki paling bontot itu dengan Gesang. Sepotong nama yang
sangat bermakna, yakni hidup dan membawa si pemiliknya
sampai usia 87 tahun. Selama itu pula, Gesang mengabdikan
hidup di jagat seni musik keroncong dengan karya-karya
bermutu.
Kisah hidup Gesang yang semasa kecilnya berada di
lingkungan juragan batik Kampung Kemlayan, kini di usianya
yang kian renta dan sering sakit-sakitan, jiwa seni Gesang tetap
seperti semasa mudanya. Kendati jalannya tertatih-tatih dan
gerakan seniman tua itu juga semakin lamban, dia masih cukup
bergairah jika diundang ke pentas musik keroncong. Postur
tubuhnya yang tetap tegap, juga menyiratkan betapa semangat
hidup Gesang seperti tak pernah surut.
Darah seni yang mengalir di tubuh Gesang, sudah lama
menggelegak sejak masa kanak-kanaknya. Bahkan, tatkala anakanak
sebayanya (termasuk kakak kandungnya yang dipanggil
Mas Yazid) menggemari olahraga keras seperti sepakbola, Gesang
kecil lebih senang bersenandung, dalam bahasa Jawa disebut
rengeng-rengeng. Dari kebiasaan rengeng-rengeng sambil
berimajinasi itulah, pada gilirannya Gesang melahirkan karyakarya
lagu berirama keroncong yang liriknya sederhana namun
mengena.
77 Pelajaran 7 Tokoh
Pertama kali Gesang menggubah lagu adalah pada tahun
1934. Ketika usianya belum genap 20 tahun. Gesang telah
menghasilkan lagu yang dia beri judul “Si Piatu”.
Sebuah rumah bertipe-36 di Pelumnas-Palur, Karanganyar,
Solo, barangkali adalah satu-satunya harta benda paling berharga
yang dimiliki Gesang. Rumah pemberian Gubernur Jawa Tengah
Soepardjo Rustam itu, baru diperoleh saat Gesang mencapai usia
62 tahun. Selain itu, ada juga simpanan uang di bank yang
berasal dari para donatur, seperti Yayasan Gesang yang
menghimpun dana dari Jepang atau dari royalti lagu “Bengawan
Solo” yang dikumpulkan Rinto Harahap dan lain-lain.
Namun dana abadi itu hanya bisa digunakan Gesang dari
bunganya untuk biaya hidup di hari tuanya. Itupun sebagian
pernah digasak penjambret. Kejadiannya sewaktu Gesang pulang
dari bank membawa uang sebanyak Rp 5 juta untuk persiapan
Lebaran. Kehilangan itu dia ikhlaskan karena Gesang tak ingin
masalah itu menjadi beban.
Gesang yang lahir dari keluarga pengusaha batik, memang
telah menjatuhkan pilihan menekuni jagad seni musik
keroncong. Tekadnya hidup di jalur seni musik keroncong yang
diakui sebagai khas Indonesia itu, tampak tatkala dia menolak
pemberian mendiang ayahnya, berupa toko batik.
Gesang yang hanya menyelesaikan pendidikan kelas lima
Sekolah Rakyat Ongko Loro, termasuk seniman berbakat alam
yang sulit dicari tandingannya. Itu pula sebabnya, komponis
Gesang menyimpan sederet penghargaan dari berbagai lembaga.
Piagam penghargaan yang diterima dari dalam negeri, seperti
dari wali kota, gubernur, Dephankam, Deppen dan yang
tertinggi penghargaan hadiah seni dari Presiden RI. Gesang juga
mendapat penghargaan dari Oisca International untuk karyanya
sebagai pencipta lagu “Bengawan Solo”.
Perjalanan hidup Gesang sepanjang 87 tahun memang begitu
panjang. Berbagai kota di tanah air telah dia kunjungi dan kotakota
di mancanegara pun, seperti Singapura, Jepang, Suriname,
dan lain-lain pernah dia datangi. Semua itu tiada lain untuk
mengumandangkan lagunya yang legendaris, “Bengawan Solo”.
Di usianya yang ke-87 sekarang ini, komponis Gesang adalah
sebuah aset yang sangat berharga di tanah air. Dalam
kerentanannya, Gesang tidak lagi seperti semasa mudanya. Di
hari-hari tuanya, Gesang yang memiliki hobi memelihara burung
kicauan tidak lagi dapat mencari belalang di ladang-ladang untuk
78 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
Tokoh idola biasanya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1 Banyak dikagumi masyarakat.
2. Ahli di bidangnya.
3. Mempunyai prestasi yang menonjol.
4. Dapat menjadi panutan/teladan.
1. Identitas tokoh dan keunggulannya
Setelah membaca teks yang berisi seorang tokoh idola, maka
dapatlah disebutkan identitas dan keunggulannya.
B. Menceritakan Tokoh Idola
Aspek: Berbicara
Standar Kompetensi:
10. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan pengalaman
melalui kegiatan menanggapi cerita dan bertelepon.
Kompetensi Dasar:
10.1. Menceritakan tokoh idola dengan mengemukakan identitas dan
keunggulan tokoh serta alasan mengidolakannya dengan pilihan
kata yang benar.
burung piaraannya. Sepeda motor kesayangannya Honda bebek
C-70 yang dahulu begitu setia menemani perjalanan komponis
tua itu, kini juga menjalani masa pensiun.
Bahkan, rumahnya yang terletak di Jln. Nusa Indah No. 40
Perumnas-Palur yang semula dihuni maestro keroncong itu, kini
sehari-hari sunyi. Pemiliknya, Gesang yang kian renta terpaksa
menumpang di rumah keponakannya di Solo. Kita doakan saja,
semoga Gesang dengan karyanya yang mengharumkan nama
Indonesia mendapat karunia panjang usia, sehat, dan sejahtera.
Selamat Ulang Tahun ke-87 Sang Maestro.
http:/www.pikiran-rakyat.com/cetak/1004/01/0107.htm
79 Pelajaran 7 Tokoh
Chrisye
Anak kedua dari tiga bersaudara yang memiliki nama
lengkap Chrismansyah Rahardi ini dilahirkan di Jakarta,
16 September 1949. Ia mulai aktif merintis karier
musiknya di tahun 1968 saat bergabung sebagai basis
dalam formasi Sabda Nada. Tahun 1968 - 1969 ia tergabung
dalam Gipsy Band bersama Zulham Nasution, Keenan
Nasution, Gauri Nasution, Onan, dan Tami. Bersama
kelompok Gipsy Band inilah Chrisye yang kala itu jadi
vokalis sekaligus basis sempat tercatat sebagai band
penghibur di sebuah restoran Indonesia di New York.
Sayangnya Gipsy pun tak dapat bertahan lama. Tahun
1970, bersama Gipsy Band pula, Chrisye sempat manggung
di TIM Jakarta yang menghadirkan bintang tamu
almarhum Mus Mualim.
Sekitar tahun 1977, Chrisye baru memulai karir
solonya. Nampaknya bintang keberuntungan sedang
bersinar terang karena dalam waktu singkat namanya
langsung meroket sebagai vokalis andal saat
menembangkan lagu karya James F. Sundah yang berjudul
Lilin-Lilin Kecil. Di saat yang sama ia juga memenangkan
ajang “Lomba Karya Cipta Lagu Remaja Prambors”
(LCLR). Hebatnya lagi, sepanjang kurun era 1980-an
hingga memasuki tahun 2000 nama Chrisye tak pernah
tenggelam. Hampir semua album yang dilirisnya disambut
baik di industri musik Indonesia.
Penghargaan:
Dalam beberapa dekade itu Chrisye sudah menyabet
beragam pencapaian internasional seperti menjuarai ajang
Enka Song Festival yang diadakan oleh Fuji T.V., Tokyo,
Jepang serta menjadi Vidio Klip Pertama Indonesia yang
ditayangkan di MTV Hongkong lewat klip Pergilah Kasih.
Selain segudang prestasi musik Chrisye juga ternyata punya
talenta lain, karena ia ternyata pernah tercatat bermain
dalam beberapa film layar lebar seperti “Seindah
Rembulan” (1981) dan menjadi bintang tamu di “Gita Cinta
dari SMA” (1981).
Lima (5) dari delapan belas (18) album solo yang telah
dirilis Chrisye berhasil mendapatkan penghargaan musik
paling bergengsi di Indonesia yang diadakan oleh
80 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
Kerjakan tugas berikut ini, kemudian buatlah menjadi kliping!
1. 1. Identitas
........................................................
2. Keunggulan
........................................................
3. Alasan mengidolakannya
........................................................
2. 1. Identitas
........................................................
2. Keunggulan
........................................................
3. Alasan mengidolakannya
........................................................
perusahaan pabrik pita kaset, HDX dan BASF. Diantaranya
album Aku Cinta Dia, Hip Hip Hura, Kisah Cintaku, dan
Pergilah Kasih. Sebuah tembang diciptakan Chrisye yang
berjudul Lagu Cinta, yang dibawakan oleh Vina
Panduwinata berhasil mendapat penghargaan sebagai lagu
terbaik oleh BASF.
Selain tercatat sebagai penyanyi pop yang sukses,
Chrisye juga tercatat sebagai pencipta lagu. Ada lebih dari
80 lagu ciptaan Chrisye. Mengingat begitu banyak dan
sudah lama, Chrisye tak lagi dapat mengingatnya. Beberapa
lagu ciptaan Chrisye yang menjadi hit dibawakan oleh
antara lain. Vina Panduwinata, Tika Bisono, Andi M.
Matalatta, dan Utha Likumahua.
http:/www.amild.com/web/v4/biografi.
2. Alasan mengidolakannya
Seseorang menjadi tokoh idola dikarenakan alasan tertentu.
Contohnya, kepandaian memainkan gitar, kelihaiannya bermain
bulu tangkis sehingga menjadi juara dunia berkali-kali, dan
sebagainya.
Taufik Hidayat
Iwan Fals.
81 Pelajaran 7 Tokoh
3. 1. Identitas
........................................................
2. Keunggulan
........................................................
3. Alasan mengidolakannya
........................................................
Merefleksikan puisi berarti mengungkapkan isi puisi ke
dalam bentuk prosa. Untuk memudahkan hal itu, perlu
menentukan makna denotasi dan makna konotasinya.
Contoh:
Bacalah puisi berikut ini!
Dengan Puisi, Aku
Dengan puisi aku bernyanyi
Sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta
Berbatas cakrawala
Dengan puisi aku mengenang
Keabadian yang akan datang
C. Merefleksi Isi Puisi
Aspek: Mendengarkan
Standar Kompetensi:
13. Memahami pembacaan puisi.
Kompetensi Dasar:
13.2. Merefleksi isi puisi yang dibacakan.
Chris Jhon.
No.
1.
2.
Putih
Hitam
Kata Makna Denotasi Jawaban
warna putih/terang
warna hitam/gelap
kesucian, kejujuran,
kebaikan
kejahatan, kebusukan,
keburukan, misterius
82 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
Dengan puisi aku menangis
Jarum waktu bila kejam mengiris
Dengan puisi aku mengetuk
Nafas zaman yang busuk
Dengan puisi aku berdoa
Perkenankanlah kiranya
(Taufik Ismail)
Setelah kalian mencermati, menentukan makna konotasi
dan denotasinya, maka makna seluruh isi puisi tersebut sebagai
berikut.
Penyair berharap dengan puisinya ia ingin bernyanyi
sampai lanjut usia. Dengan puisi, ia juga ingin menyayangi
sekitarnya. Dengan puisi pula ia ingin merenungkan
kehidupan yang telah dilaluinya dan kehidupan yang akan
datang. Penyair juga mengutuk keadaan masyarakat yang
telah rusak, jauh dari norma dan etika. Tetapi penulis tetap
berdoa agar semua berubah ke arah yang lebih baik.
1. Baca puisi berikut ini dengan saksama!
2. Tentukan makna denotasi dan konotasinya!
3. Refleksikan isi puisi tersebut!
4. Diskusikanlah hasil refleksimu dengan kawanmu!
Bulan
Bulan sahabatku, mengapa engkau kelihatan muram?
Adakah keresahan dalam dadamu yang datangnya tiba-tiba.
Katakanlah, barangkali saya dapat menolongmu.
Bulan sahabatku, mungkinkah engkau marah karena pagi
tadi di sekolah nilai ulanganku mendapat angka lima. Kalau
begitu maafkanlah, itu memang kesalahanku.
Bulan sahabatku, lihatlah matamu berkaca-kaca! Karena
dari tadi engkau cemberut saja. Baiklah saya berjanji akan
belajar lebih giat lagi karena ingin melihat engkau tersenyum
kembali.
(Sherly Malinton)
83 Pelajaran 7 Tokoh
Sebelum kalian membaca cerpen berikut ini, tahu kah
kalian yang dimaksud dengan cerpen? Cerpen atau cerita
pendek merupakan cerita rekaan atau fiksi. Walaupun bukan
cerita sebenarnya, tetapi logis (masuk akal) dalam kehidupan
sebenarnya.
Bacalah cerpen berikut i ni!
Wajah di Balik Jendela
Odi tengah menyelesaikan tugas menggambarnya ketika
merasa ada yang tak beres di kamarnya. Ia segera meletakkan
pensil gambarnya dan mengamati keadaan kamar. Semua
seperti biasanya. Tetapi, ketika Odi melihat ke jendela kamar,
ia baru sadar, kaca nako belum tertutup sempurna. Angin
yang bertiup masuk itulah yang membuat perasaannya tak
tenteram.
Sambil merapatkan kaca nako, Odi mengamati keadaan
di luar. Ia merasa heran melihat daun palem yang tumbuh
belum seberapa tinggi itu bergoyang.
“Tidak mungkin digoyang angin. Ah, pasti ada kucing yang
lewat tadi,” pikir Odi menenteramkan hati.
Odi kembali ke meja belajar, meneruskan pekerjaannya
yang belum tuntas. Tetapi beberapa menit kemudian, ia merasa
ingin menoleh sekali lagi ke jendela kamar.
Odi berpekik kaget. Secara spontan, ia langsung
menghamburkan langkahnya keluar kamar menuju kamar
bang Agus di sebelah kamarnya.
“Ada apa dengan kamu, Di?” tanya bang Agus ketika
melihat Odi yang tiba-tiba masuk ke kamarnya dengan wajah
pucat pasi.
“Ada hantu ... ah, atau mungkin ...” Odi gugup.
D. Membaca Cerpen
Aspek: Berbicara
Standar Kompetensi:
14. Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan cerpen.
Kompetensi Dasar:
14.1.Menanggapi cara pembacaan suatu cerpen.
84 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
“Di mana?”
“Di balik jendela kamar. Aku baru saja
melihatnya,” jawab Odi.
Bang Agus langsung menuju kamar Odi,
diikuti Odi di belakang. Ia segera menuju jendela
dan mengamati keadaan di luar. Sepi dan tidak
ada benda apa pun yang aneh.
“Sebenarnya, apa yang kamu lihat tadi, Di?”
tanya Bang Agus sekali lagi.
“Ada muka yang menempel di kaca jendela ini. Tetapi, aku
tidak begitu jelas melihatnya. Sepertinya, ia memakai mantel
bertopi yang ia tutupkan ke kepalanya,” Odi mencoba
mengingat apa yang dilihatnya.
Bang Agus mendengus, “Buktinya di luar tidak ada apaapa.
Sudahlah, kamu pasti lagi ngelamun yang tidak-tidak
barusan,” ujar Bang Agus.
Odi ingin protes. Tetapi, dipikir-pikir percuma saja. Bang
Agus pasti akan tetap mengiranya mengada-ada.
“Tirai jendelanya ditutup saja. Terus, pintu kamarnya
dibuka. Nanti, kalau kamu lihat yang aneh-aneh lagi, teriak
saja,” kata Bang Agus sambil meninggalkan Odi sendirian.
Odi menurut apa yang dipesan kakaknya. Kemudian, ia
berusaha melupakan kejadian yang baru dialaminya dan
meneruskan pekerjaannya.
Setelah tugas sekolahnya selesai, seperti biasa, Odi
merapikan kamarnya dahulu. Beberapa mainan yang
tergeletak di lantai, dikembalikan ke tempatnya. dua hari yang
lalu, Odi baru saja merayakan pesta ulang tahunnya. Banyak
hadiah mainan, buku, dan benda pajangan diterimanya, yang
kini memenuhi kamarnya.
Ketika kantuk mulai menyerang, Odi langsung merebahkan
diri di tempat tidurnya. Matanya tak mau sedikit pun melirik
ke jendela kamar. Ia ingin segera menceritakan semuanya
kepada Ibek, temannya yang senang memecahkan kejadiankejadian
aneh.
Esok harinya, ketika bertemu Ibek di sekolah, Odi langsung
menceritakan tentang wajah di balik jendela semalam.
Saat istirahat tiba, Ibek mulai beraksi menanyakan temanteman
sekelas seputar kado yang diberikan mereka pada ulang
tahun Odi. Tetapi, jawabannya tidak memberikan hal yang
berarti bagi Ibek.
85 Pelajaran 7 Tokoh
Malamnya, Ibek sengaja belajar bersama di rumah Odi.
Sesekali, mereka memandang ke jendela. Tetapi, yang mereka
harapkan tidak muncul juga.
“Rupanya, hantu itu takut terhadapku,” bisik Ibek. Tak berapa
lama kemudian, ia pamit pulang meninggalkan rumah Odi.
Sepeninggal Ibek, Odi kembali gelisah. Apalagi, Ibek
berpesan agar tirai jendela kamarnya dibiarkan terbuka.
Sementara, Odi pura-pura mencari kesibukan di meja
belajarnya. Akhirnya, ia tidak bisa menahan keinginan untuk
menoleh ke jendela kamarnya.
“Wajah itu lagi!” Odi langsung berteriak.
Ia lari keluar kamar menuju kamar Bang Agus. Buru-buru,
diseretnya Bang Agus keluar rumah. Di halaman rumah, tepat
di depan kamar Odi, terlihat Ibek tengah bergumul seru
mencekal seorang anak sebayanya yang terus meronta.
“Hentikan! Dia itu Husen. Aku mengenalnya,” seru Bang
Agus kemudian.
Ibek melepaskan cekalanya. Husen langsung berlari
menghampiri Bang Agus. Ibek dan Odi sama-sama ternganga
ketika melihat Husen sibuk menggerak-gerakkan tangannya
dan anggota tubuh lainnya di depan Bang Agus. Anak itu
rupanya tak dapat bicara.
“Beberapa hari yang lalu, aku membeli patung kayu yang
dijual Husen di pasar untuk kado ulang tahun Odi. Rupanya
Husen ingin meminjam sebentar patung kayu itu, tetapi sulit
menemui aku. Makanya, dua malam ini, ia terus melihat
kamarmu untuk memastikan patung kayu itu masih ada.
Sekarang, coba kamu ambilkan patung itu,” pinta Bang Agus.
Odi berlari ke kamar dan kembali dengan patung kayu
berbentuk kuda di tangannya. Begitu Husen diserahi patung
itu, ia buru-buru merogoh bagian dasar patung. Ada rongga
kecil di sana. Dan, dari dalamnya ia mengambil sebentuk cincin.
“Itu cincin peninggalan ibunya,” jelas Bang Agus setelah
Husen mengembalikan patung kuda kepada Odi. Bang Agus
segera meminta mereka saling bersalaman, berkenalan, dan
saling memaafkan. Tak lama kemudian, Husen langsung
pulang, disusul Ibek yang bajunya sedikit terkoyak.
“Malam itu, Odi tidur nyenyak tanpa dibayangi ketakutan.
Besok, ia ingin Bang Agus mengajarkan bahasa isyarat agar ia
juga dapat bicara dengan teman barunya itu.
Karya: Benny Ramdani
Diubah seperlunya
86 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
Membaca sebuah cerpen berbeda dengan membaca berita.
Dalam membaca cerpen, hal-hal yang harus diperhatikan adalah
1. vokal atau pengucapan,
2. gerak dan mimik,
3. komunikatif,
Supaya lebih jelas, cobalah kalian pahami uraian berikut ini!
a. Vokal atau pengucapan
Vokal atau pengucapan yang tepat akan membuat
pendengar merasa senang untuk mendengar atau menyimak
isi cerpen tersebut. Bila vokal atau pengucapan kurang jelas,
pendengar akan merasa tidak senang, bahkan merasa bosan.
Selain itu juga perlu memerhatikan intonasi dan
pemenggalan yang dimaksud pemenggalan adalah
mengucapkan satuan-satuan atau kelompok-kelompok kata.
b. Gerak dan mimik
Gerak dalam membaca cerpen kadang diperlukan, kadang tidak.
Gerakan dan mimik (perubahan raut muka) yang ditampilkan
pembaca cerpen bukanlah gerakan yang diciptakan sendiri. Oleh
sebab itu, pembacalah yang harus mengikuti isi cerpen tersebut.
c. Komunikatif
Pembacaan cerpen bertujuan agar pendengar dapat memahami
isi cerpen tersebut sekaligus menikmatinya. Untuk itu, pembaca
cerpen harus mampu berkomunikasi dengan pendengar. Akan
terlihat aneh apabila pembaca cerpen sibuk sendiri. Ia harus
kontak dengan penonton. Hal ini dapat dilakukan dengan
sekali-kali melihat kepada penonton. Untuk dapat melakukan
hal itu dengan baik, sebaiknya pembaca cerpen membaca
terlebih dahulu cerpen tersebut sebelum tampil. Dengan
begiitu, pembaca tidak lupa bagian-bagian yang dibacanya
ketika ia melakukan kontak dengan penonton.
1. Bacalah cerpen tersebut dengan berkelompok!
2. Setiap kelompok memilih salah satu teman untuk
membacanya!
3. Anggota kelompok yang lain memberi tanggapan
dengan format berikut ini!
87 Pelajaran 7 Tokoh
Nama Pembaca Cerpen: .............................................................
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Vokal/pengucapan
Intonasi
Pemenggalan kata
Gerak tubuh
Mimik
Penampilan
Uraian Tanggapan
Vokal/pengucapan kurang
begitu jelas
................................................
................................................
................................................
................................................
................................................
Membaca cerita memang mengasyikkan, bukan?
Pernahkah kalian membaca cerita berjudul “Sepatu Kaca”,
boneka yang panjang hidungnya “Pinokio”, kehebatan sihir
“Harry Porter”? Nah, cerita tersebut bukan cerita asli Indonesia
tetapi berasal dari negara lain. Cerita tersebut telah diterjemahkan
dalam bahasa Indonesia sehingga disebut cerita terjemahan.
Berikut ini cerita yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Menurut pendapat saya: cara pembacaan cerpen tersebut
...............................................................................................
Alasan: ..................................................................................
E. Realitas Kehidupan Anak dalam Cerita
Aspek: Mendengarkan
Standar Kompetensi:
15. Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi dan buku
cerita anak.
Kompetensi Dasar:
15.1. Menemukan realitas kehidupan anak yang terefleksi dalam buku
cerita anak baik asli maupun terjemahan.
88 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
KUDA KAYU
Putra Raja Amsterdam menghadap ayahnya. Ia lulus dari
sekolah dan nilai-nilai rapornya amat bagus. Raja amat puas
dan ingin memberi hadiah. “Nah, apa yang kamu minta?”
tanya Baginda. “Apa saja akan kupenuhi, sejauh aku mampu.”
Pangeran, berkata, “Ayahanda, hamba amat suka teater dan
drama. Hamba mohon sebuah gedung teater. Juga mohon
sudilah Ayahanda menyelenggarakan sayembara bagi para
pemain sandiwara dan para seniman.”
Permintaan itu dikabulkan. Gedung kesenian segera
dibangun. Sayembara dengan hadiah-hadiah menggiurkan
juga segera diumumkan. Peserta di urutan kelima adalah
seorang lelaki dengan menenteng kuda kayu. Para penonton
mengira bahwa ia adalah pemimpin rombongan sebab ia
muncul sendiri. “Mana yang lain?” tanya Raja.
“Hamba sendirian saja. Ya, hanya dengan kuda kayu ini”,
sembah orang itu.
Raja mengernyitkan dahi dan tertarik setelah orang aneh
itu mengatakan bisa terbang dengan naik kuda kayunya.
“Wah, bagus!” sahut Raja. “Aku ingin lihat buktinya.
Orang itu naik kuda kayunya. Ia tiba-tiba melesat ke udara
menuju ke selatan. Setengah jam kemudian, ia sudah muncul
kembali di hadapan baginda. Dan memenuhi pesan baginda
ia juga membawa pokok pohon palem. Pohon palem ini hanya
tumbuh di selatan kerajaan. Melihat itu sang Pangeran berseru
“Ayahanda, saya mohon, belikan kuda itu buat saya.”
“Akan saya coba,” Sahut Baginda. “Apakah ia mau
menjualnya?”
Orang itu diundang ke istana. Ia datang. Kuda kayunya itu
ia tinggalkan di luar, di depan pintu. Baginda mengamat-amati
89 Pelajaran 7 Tokoh
kuda kayu itu. Ia tanyakan kepada sang pemilik. Apakah ia
mau menjual kuda kayu itu? Dan berapa harganya?
“Mohon ampun, Baginda,” sahut orang itu. “Hamba tidak
akan menjual kuda ini. Hidup saya bergantung darinya. Ia
memberi nafkah hamba seumur hidup.”
“O, gampang!” sahut Raja mantap. “Nafkahmu seumur
hidup kutanggung!”
“Jika demikian kehendak Baginda, hamba menurut,” ujar
orang itu.
Tak berapa lama Pangeran sudah menaiki kuda kayu itu.
Untunglah Pangeran bisa mengendalikan kuda itu. Kuda itu
pun makin lambat terbangnya dan makin turun mendekati
bumi kembali. Akhirnya, pada sore hari mereka mendarat di
istana milik Raja Parel. Gerbangnya dijaga prajurit. Dari
seragamnya pangeran tahu ia berada di sitana Raja Parel. Ia
menyelinap masuk saat penjaga lengah. Dua kamar serba
berlapis emas ia lewati, kosong. Lalu ia sampai ke kamar ketiga.
Ia melihat seorang puteri sedang tidur di ranjangnya.Putri itu
ayu sekali. Pangeran terkesima menatap paras yang molek
itu. Tiba-tiba sang Putri terbangun. Ia kaget melihat pangeran
berwajah tampan dalam kamarnya. “Saya putra Raja
Amsterdam,” kata Pangeran memperkenalkan diri. Pangeran
menceritakan ia bisa sampai ke tempat itu gara-gara kuda
kayu. Sang Puteri bingung. Ia tertarik pada pangeran tetapi
hubungan Amsterdam dan Parel kurang baik. Namun
demikian ia nekad menghadap ayahnya, memperkenalkan
sang Pangeran. “Terhadap dia aku tidak apa-apa,” kata
Baginda, “Urusanku dengan ayahnya!” Pangeran diterima baik
sebagai tamu. Bahkan Baginda mengizinkan Putri pergi ke
Amsterdam bersama Pangeran.
Sang Pangeran mengirim surat kepada ayahandanya. Ia
memberitahukan bahwa dirinya tidak kurang suatu apa dan
menjadi tamu terhormat Raja Parel. Ia juga menceritakan
akan segera pulang memboyong putri Raja Parel. Akhirnya ia
mohon, agar Baginda sudi menjemputnya di tapal batas
kerajaan. Sri Baginda tentu saja amat gembira mendengar
berita itu. Ia bersyukur bahwa putranya tidak menjumpai
malapetaka. Baginda menjawab berjanji sedia menjemput.
Pangeran dan Putri berangkat. Perjalanan ini makan waktu
lama. Ketika mereka sampai di tapal batas kerajaan, Raja
Amsterdam sudah menunggu. Namun, mereka juga sudah
90 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII
ditunggu Raja Yunani. Raja ini sedang mencari istri. Ia
menyodorkan surat dari Raja Parel. Isinya, meminta agar sang
Putri cepat-cepat kembali, mau dijodohkan! Pangeran kecewa
sekali. Ia segera berembuk dengan ayahnya mengenai hal ini.
Tetapi ... saat itu Raja Yunani mencuri kuda itu. Ia segera
terbang menggondol sang Putri.
Pangeran kelabakan. Ia mulai melakukan perjalanan
mencari-cari Sang Putri. Lebih tiga tahun ia berkelana.
Akhirnya, ia sampai di Yunani. Ia menginap di sebuah
penginapan dan menyamar sebagai tabib yang mampu
menyembuhkan segala penyakit. Pemilik penginapan itu
berpikir, “Sampai sekarang tak ada orang yang mampu
menyembuhkan penyakit calon Ratu kita. Jika ia mampu
menyembuhkannya, pasti Raja akan memberiku pangkat
tinggi.” Ia bertanya, apakah ia sanggup menyebuhkannya.
Pangeran bertanya, sejak kapan calon Ratu itu sakit? “Sudah
tiga tahun lalu, saat ia baru saja datang,” jawab pemilik
penginapan.
“Jelas, ia adalah orang yang kucari,” pikir Pangeran. Ia
berkata, “Saya belum pernah gagal menyembuhkan orang.”
Paginya, ia menuju istana. Raja segera mempersilahkannya
masuk kamar sang Putri. Ia minta ditinggalkan sendiri
bersama si sakit. Raja meninggalkan kamar. Putri segera
mengenalinya. “Ssst!” kata Pangeran. “Aku datang
membebaskanmu. Tapi, ikuti saja apa yang kukatakan.”
Selama tiga hari Pangeran berbuat yang aneh-aneh. Lalu ia
memberitahukan Raja bahwa Putri telah sembuh. Raja
menjumpai Putri. Ia senang bahwa calon istrinya sembuh.
Lalu, ia mau memberi hadiah pada sang Pangeran. Pangeran
pun berkata, “Hamba mohon Baginda menyelenggarakana
pertunjukan drama. Ini harus disaksikan segenap bangsawan
dan selruruh rakyat. Nanti sebelum pertunjukan dimulai, saya
akan memperlihatkan kepada khalayak bahwa calon
permaisuri sudah sembuh.” Ia juga minta disediakan sebuah
guci tempat dupa dan diperbolehkan membawa kuda kayu.
Permintaan itu dikabulkan. Pada hari dan jam yang telah
ditentukan duduklah Raja, para bangsawan istana dan rakyat
ke gedung teater. Dengan menggandeng sang Putri, tabib itu
mengitari arena tiga kali. Pada putaran yang terakhir, sang
Putri menyalakan dupa. Mereka terbungkus asap dupa.
Mereka lalu menunggang kuda kayu dan tiba-tiba melesat ...
lenyap ke udara!
91 Pelajaran 7 Tokoh
1. Carilah tokoh cerita terjemahan di perpustakaan sekolah atau
daerah!
2. Diskusikanlah bagian-bagian yang merupakan realitas
kehidupan anak!
Perhatikan contoh berikut ini!
3. Kutiplah bagian tersebut dan kumpulkan dalam bentuk
kliping!
Mereka sampai ke Amsterdam. Tak lama kemudian,
mereka pun kawin. Dengan perkawinan mereka, Kerajaan
Parel bersatu dengan Amsterdam. Mereka memegang takhta
dengan bijaksana. Ia membuat rakyat bahagia dan sejahtera.
Andaikata mereka masih hidup, mungkin mereka masih
memegang takhta.
Sumber: cerita dari Belanda
Karya:L.Murbandono Hs)
No.
1.
2.
Putra Raja Amsterdam
menghadap ayahnya. Ia
lulus dari sekolah dan nilai
rapornya amat bagus dan
Raja amat puas dan ingin
memberinya hadiah.
Orang itu naik kuda
kayunya. Ia tiba-tiba
melesat ke udara menuju
selatan.
Kutipan
Realitas
Kehidupan Anak
Orang tua akan merasa
senang/bahagia apabila
anaknya berhasil.
Pada dasarnya, manusia
ingin terbang. Keinginan
itu terpenuhi dengan
penemuan pesawat yang
bisa terbang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar