Jumat, 20 Mei 2011

SARWIJI, BAB 4

Keledai yang Malas
56 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs
A. Menyimak Dongeng
Setelah mempelajari materi pembelajaran ini diharapkan kamu mampu:
menentukan tema dongeng yang didengarkan,
menjelaskan relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang.
Pada pembelajaran sebelumnya kamu sudah terlibat dengan kegiatan
menyimak dongeng untuk menemukan hal-hal yang menarik dari dongeng
tersebut. Pada pembelajaran ini kita masih akan membahas dongeng.
Sebagaimana yang telah kamu pahami bahwa sebagai karya sastra lama
dongeng sudah berkembang sejak dahulu. Meskipun zamannnya sudah sangat
berbeda, isi yang terkandung di dalam dongeng banyak yang masih relevan
dengan situasi sekarang. Tema dan pesan yang ada di dalamnya dapat dijadikan
pendidikan bagi generasi sekarang. Inilah salah satu hal penting perlunya
mempelajari dongeng. Di samping itu, dengan membaca dongeng, kamu akan
beroleh kesenangan dan hiburan serta memperluas cakrawala pengetahuan.
Sekarang dengarkan dongeng yang akan dibacakan guru atau temanmu
berikut ini! Ingat, segera tutuplah bukumu dan berkonsentrasilah menyimak
dongeng tersebut!
Keledai Pembawa Garam
Oleh Latisya Nalfa Naila
Pada suatu hari di musim panas, tampak seekor keledai berjalan di
pegunungan. Keledai itu membawa beberapa karung berisi garam di
punggungnya. Karung itu sangat berat, sementara matahari bersinar dengan
teriknya. "Aduh, panas sekali. Sepertinya aku sudah tidak kuat berjalan lagi,"
kata keledai. Di depan sana, tampak sebuah sungai. "Ah, ada sungai! Lebih
baik aku berhenti sebentar," kata keledai dengan gembira. Tanpa berpikir
panjang, ia masuk ke dalam sungai dan….
Byuur… Keledai itu terpeleset dan tercebur. Ia berusaha untuk berdiri
kembali, tetapi tidak berhasil. Lama sekali keledai berusaha untuk berdiri.
Anehnya, semakin lama berada di dalam air, ia merasakan beban di
punggungnya semakin ringan. Akhirnya keledai itu bisa berdiri lagi. "Ya ampun,
garamnya habis!" kata tuannya dengan marah. "Oh, maaf… garamnya larut
di dalam air, ya?" kata keledai.
57 Moral
Beberapa hari kemudian, keledai mendapat tugas lagi untuk membawa
garam. Seperti biasa, ia harus berjalan melewati pegunungan bersama tuannya.
"Tak lama lagi akan ada sungai di depan sana," kata keledai dalam hati. Ketika
berjalan menyeberangi sungai, keledai menjatuhkan dirinya dengan sengaja.
Byuuur…. Tentu saja garam yang ada di punggungnya menjadi larut di dalam
air. Bebannya menjadi ringan. "Asyik! Jadi ringan!" kata keledai ringan. Namun,
mengetahui keledai melakukan hal itu dengan sengaja, tuannya menjadi marah.
"Dasar keledai malas!" kata tuannya dengan geram.
Keesokan harinya, keledai mendapat tugas membawa kapas. Sekali lagi, ia
berjalan bersama tuannya melewati pegunungan. Ketika sampai di sungai, lagilagi
keledai menjatuhkan diri dengan sengaja. Byuuur…. Namun apa yang
terjadi? Muatannya menjadi berat sekali. Rupanya kapas itu menyerap air dan
menjadi seberat batu. Mau tidak mau, keledai harus terus berjalan dengan beban
yang ada dipunggungnya. Keledai berjalan sempoyongan di bawah terik
matahari sambil membawa beban berat di punggungnya.
Sumber: Elexmedia
1. Menentukan Tema Dongeng yang Diperdengarkan
Tema dongeng adalah ide pokok dongeng. Bagi pendengar dongeng,
tema dapat dinyatakan dalam bentuk kata, frasa, atau kalimat. Tentukan
tema dongeng Keledai Pembawa Garam!
Tema dongeng Keledai Pembawa Garam adalah . . . . .
(nyatakan dengan satu kata)
Tema dongeng Keledai Pembawa Garam adalah . . . . .
(nyatakan dengan frasa)
Tema dongeng Keledai Pembawa Garam adalah . . . . .
(nyatakan dengan satu kalimat)
Menentukan Pesan Dongeng
Salah satu unsur yang menonjol dalam dongeng adalah pesan.
Tentukanlah pesan-pesan apa yang ada di dalam dongeng Keledai Pembawa
Garam.
Pesan yang terkandung dalam dongeng tersebut adalah:
1. ..............................................................................................................
2. ..............................................................................................................
3. ..............................................................................................................
58 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs
2. Menunjukkan relevansi dongeng dengan situasi sekarang
Cerita yang senada dengan "Keledai Pembawa Garam" tidak hanya
ada dan terjadi pada zaman dahulu, tetapi tema seperti dalam cerita itu
bisa terjadi pada masa sekarang.
Latihan
1. Tunjukkan relevansi isi dongeng "Keledai Pembawa Garam" dengan situasi
sekarang!
2. Adakah sifat yang sama antara tokoh-tokoh dalam cerita itu dengan sifatsifat
orang-orang yang ada di sekitarmu atau yang pernah kamu baca?
Tuliskan dengan ilustrasi secukupnya!
Tugas
1. Pinjamlah buku dongeng dari perpustakaan sekolahmu, perpustakaan
yang ada di daerahmu, atau temanmu dan jika memungkinkan kamu
dapat membeli buku dongeng tersebut dari toko buku.
2. Baca dan jelaskan relevansi isi dongeng tersebut dengan situasi
sekarang!
B. Menceritakan Pengalaman
Setelah mempelajari materi pembelajaran ini diharapkan kamu dapat:
mengembangkan kerangka untuk menceritakan pengalaman yang mengesankan,
menceritakan pengalaman yang paling mengesankan,
memberi tanggapan terhadap pengalaman mengesankan yang disampaikan
teman.
Pada pembelajaran terdahulu kamu telah mempelajari materi pembelajaran
menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan
pilihan kata dan kalimat efektif. Pengalaman itu sering bukan saja penting bagi
diri kita, tapi juga berguna bagi orang lain. Oleh karena itu, kita kadang-kadang
merasa perlu menceritakan pengalaman itu kepada orang lain, sekalipun kita
59 Moral
bahasa
tidak dimintanya. Pernahkah hal tersebut kamu lakukan? Baiklah, pada
pembelajaran kali ini, kamu akan diajak kembali berlatih menceritakan
pengalaman yang paling mengesankan dengan pilihan kata yang tepat dan
dengan kalimat yang efektif. Pilihan kata yang tepat dan kalimat yang efektif
sangat diperlukan agar pengalaman yang kita ungkapkan dapat dengan mudah
dipahami oleh mitra bicara (pendengar) kita.
Latihan
1. Pilih dan tentukan salah satu pengalaman yang paling mengesankan dari
kehidupanmu, khususnya yang berkaitan dengan tata krama pergaulan,
budi pekerti, atau keluhuran moral!
2. Kembangkan kerangka dan susunlah pengalamanmu itu dengan bahasa
yang baik dan benar (ketepatan pilihan kata dan keefektifan kalimat)!
3. Ceritakan di depan kelas pengalaman yang telah kamu susun tersebut
dengan disertai penghayatan agar pengalaman yang kamu sampaikan
menarik dan mudah dipahami temanmu! Usahakan sewaktu bercerita
kamu tidak membaca teks yang telah kamu kembangkan! Sewaktu
bercerita, kamu hanya boleh membaca kerangka cerita, bukan karangan
utuh! Berceritalah di depan kelas dengan penuh rasa percaya diri!
4. Berikan komentar berkaitan dengan penampilan temanmu! Fokuskan
komentarmu pada aspek berikut ini:
Aspek yang
Deskripsi Ya/Tidak dinilai
Isi Adakah hikmah yang dapat kamu petik
dari pengalaman yang diceritakan
temanmu?
Apakah ada kesesuaian antara kejadian
satu dengan kejadian yang lain dalam cerita
yang diceritakan temanmu?
Penggunaan Apakah kalimat-kalimatnya tidak
monoton?
Apakah kata dan kalimat yang digunakan
mampu menarik perhatian pendengar?
Apakah dengan kata dan kalimat yang
digunakan temanmu, kamu dapat
membayangkan suasana yang
diceritakan?
60 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs
C. Membaca dan Menceritakan Cerita Anak
Setelah mempelajari materi pembelajaran ini diharapkan kamu dapat:
mengemukakan hal-hal yang menarik dari buku cerita,
menceritakan kembali cerita anak yang dibaca,
mengomentari buku cerita yang dibaca.
1. Membaca Cerita Anak
Bacalah cerita anak berikut ini!
Bagaimana Tuhan Menghukum Anak Nakal
Nasrudin sangatlah sabar dan bisa bersahabat, baik dengan anak-anak
maupun dengan orang dewasa. Salah satu dari anak-anak itu sangatlah
nakal. Ia tidak menghormati orang dewasa dan sering mengusik anak-anak
lain.
Suatu hari anak yang sangat nakal itu pergi ke kedai kopi tempat
Nasrudin dan temannya biasa berkumpul dan bercakap-cakap. Ia datang
menghampiri Nasrudin dan meminta uang. Nasrudin memberinya sedikit
uang. Ia tidak berterima kasih bahkan memukul kepala Nasrudin sehingga
sorban Nasrudin jatuh ke lantai. Lalu anak itu berlari. Nasrudin tidak marah
dengannya. Ia tidak berkata apa-apa lalu mengambil sorbannya dan
memakainya kembali.
"Betapa nakalnya anak itu!" bisik seorang temannya. Hari selanjutnya
anak itu datang lagi ke Nasrudin. Tapi Nasrudin tidak punya uang. Anak
itu marah dan memukul kepala Nasrudin lagi hingga sorbannya
menggelinding ke lantai. Anak itu lari. Nasrudin dengan kalem mengambil
sorbannya dan memakainya kembali. Besoknya anak itu datang lagi ke
kedai kopi dan melakukan hal yang sama seperti hari sebelumnya.
"Nasrudin, anak itu terlalu nakal, kenapa tidak kau tangkap dan
menghukumnya?" tanya salah satu temannya.
"Itu bukan cara yang baik dan waktunya belum tepat", ia menjawab.
"Apa maksudmu?" tanya temannya. "Tunggu, lihat saja. Tuhan akan
menghukumnya sendiri", jawab Nasrudin.
Hari besoknya teman Nasrudin yang menjadi tentara, yang kuat,
mengunjunginya. Nasrudin mengundangnya ke kedai kopi dan bersamasama
menikmati segelas kopi. Nasrudin mengatakan kepadanya untuk
duduk di kursi yang biasanya ditempatinya.
61 Moral
Isi mengacu pada fakta cerita, tidak mengada-ada
Kalimat bervariasi, tidak monoton
Kata-kata khas, menarik
Gaya pengungkapan khas
Ide yang dimunculkan asli, tidak mencontoh
paparan yang ada dalam cerita yang dibaca
Beberapa saat kemudian anak nakal itu datang dan memukul kepala
tentara itu dari belakang. Tentara itu terkejut dan marah kepadanya. Ia
cepat-cepat berdiri dan mengejar anak nakal itu dan dengan mudah dapat
menangkapnya. Orang-orang di dalam kedai kopi itu bisa melihat
bagaimana tentara itu memukul anak itu beberapa kali.
Nasrudin berkata kepada teman-temannya, "Itulah apa yang telah
kukatakan kemarin. Tunggu dan lihat saja, Tuhan akan memberi keadilan
kepada anak itu".
(dikutip dari Nasrudin, Seorang
yang tak pernah putus asa, 1995)
2. Mendeskripsikan Hal-hal yang Menarik dari Cerita
Dalam cerita yang kamu baca, tentu ada hal-hal yang menarik. Halhal
yang menarik itu adalah tokoh dan wataknya, aspek humor dalam cerita
itu, cara pengarang menyajikan cerita itu, hikmah atau nilai-nilai yang dapat
dipetik dari cerita itu, atau yang lain.
Latihan
Deskripsikan hal-hal yang menarik dari cerita yang kamu baca dalam bentuk
karangan singkat. Kerjakan deskripsi ini secara individual, kemudian tempelkan
hasil karyamu di dinding kelasmu atau tempat lain yang ditentukan guru!
3. Memberikan Komentar Terhadap Karya Teman
Kamu dipersilakan bekerja secara individual! Pilihlah salah satu karya
temanmu yang sudah ditempel di dinding dan bacalah! Setelah itu, berikan
komentar secara lisan tentang hasil karya temanmu itu! Komentar
difokuskan pada dua kriteria, yaitu kebenaran isi dan kreativitas. Jabaran
dari kedua kriteria tersebut dapat dilihat pada tabel berikut!
Aspek Deskripsi
kebenaran isi
kreativitas
penggunaan bahasa
kreativitas
penggarapan isi
62 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs
Contoh komentar
Deskripsi tentang kemenarikan cerita bersumber dari fakta yang
terungkap dalam cerita. Pengungkapan dengan gaya retoris (bertanya)
cukup menarik dan enak dibaca. Ide yang dimunculkan cukup kreatif,
tidak mengutip paparan yang ada dalam cerita.
Latihan
1. Bacalah cerita berikut ini dengan seksama!
Saudagar Jerami
Dahulu kala, ada seorang pemuda miskin
yang bernama Taro. Ia bekerja untuk ladang
orang lain dan tinggal di lumbung rumah
majikannya. Suatu hari, Taro pergi ke kuil
untuk berdoa. "Wahai, Dewa Rahmat! Aku telah
bekerja dengan sungguh-sungguh, tapi
kehidupanku tidak berkercukupan. Tolonglah
aku agar hidup senang". Sejak saat itu setiap
selesai bekerja, Taro pergi ke kuil. Suatu malam,
sesuatu yang aneh membangunkan Taro. Di sekitarnya menjadi bercahaya,
lalu muncul suara. "Taro, dengar baik-baik. Peliharalah baik-baik benda
yang pertama kali kau dapatkan esok hari. Itu akan membuatmu bahagia."
Keesokan harinya ketika keluar dari pintu
gerbang kuil, Taro jatuh terjerembab. Ketika
sadar ia sedang menggenggam sebatang jerami.
"Oh, jadi yang dimaksud Dewa adalah jerami,
ya? Apa jerami ini akan mendatangkan
kebahagiaan…?", pikir Taro. Walaupun agak
kecewa dengan benda yang didapatkannya, Taro
lalu berjalan sambil membawa jerami. Di tengah
jalan ia menangkap dan mengikatkan seekor lalat
besar yang terbang dengan ributnya mengelilingi
Taro di jeraminya. Lalat tersebut terbang berputar-putar pada jerami yang
sudah diikatkan pada sebatang ranting. "Wah menarik ya", ujar Taro. Saat
itu lewat kereta yang diikuti para pengawal. Di dalam kereta itu, seorang
63 Moral
anak sedang duduk sambil memperhatikan lalat Taro. "Aku ingin mainan
itu." Seorang pengawal datang menghampiri Taro dan meminta mainan
itu. "Silakan ambil", ujar Taro. Ibu anak tersebut memberikan tiga buah
jeruk sebagai rasa terima kasihnya kepada Taro.
"Wah, sebatang jerami bisa menjadi tiga buah jeruk", ujar Taro dalam
hati. Ketika meneruskan perjalanannya, terlihat seorang wanita yang sedang
beristirahat dan sangat kehausan. "Maaf, adakah tempat di dekat sini mata
air ?" tanya wanita tadi. "Ada di kuil, tetapi jaraknya masih jauh dari sini,
kalau anda haus, ini kuberikan jerukku", kata Taro sambil memberikan
jeruknya kepada wanita itu. "Terima kasih, berkat engkau, aku menjadi
sehat dan segar kembali". Terimalah kain tenun ini sebagai rasa terima kasih
kami, ujar suami wanita itu. Dengan perasaan gembira, Taro berjalan sambil
membawa kain itu. Tak lama kemudian, lewat seorang samurai dengan
kudanya. Ketika dekat Taro, kuda samurai itu terjatuh dan tidak mampu
bergerak lagi. "Aduh, padahal kita sedang terburu-buru." Para pengawal
berembuk, apa yang harus dilakukan terhadap kuda itu. Melihat keadaan
itu, Taro menawarkan diri untuk mengurus kuda itu. Sebagai gantinya Taro
memberikan segulung kain tenun yang ia dapatkan kepada para pengawal
samurai itu. Taro mengambil air dari sungai dan segera meminumkannya
kepada kuda itu. Kemudian dengan sangat gembira, Taro membawa kuda
yang sudah sehat itu sambil membawa 2 gulung kain yang tersisa.
Ketika hari menjelang malam, Taro pergi ke
rumah seorang petani untuk meminta makanan
ternak untuk kuda, dan sebagai gantinya ia
memberikan segulung kain yang dimilikinya.
Petani itu memandangi kain tenun yang indah itu,
dan merasa amat senang. Sebagai ucapan terima
kasih petani itu menjamu Taro makan malam dan
mempersilakannya menginap di rumahnya. Esok
harinya, Taro mohon diri kepada petani itu dan
melanjutkan perjalanan dengan menunggang kudanya.
Tiba-tiba di depan sebuah rumah besar, orang-orang tampak sangat
sibuk memindahkan barang-barang. "Kalau ada kuda tentu sangat
bermanfaat," pikir Taro. Kemudian Taro masuk ke halaman rumah dan
bertanya apakah mereka membutuhkan kuda. Sang pemilik rumah
berkata,"Wah, kuda yang bagus. Aku menginginkannya, tetapi aku saat
ini tidak mempunyai uang. Bagaimana kalau kuganti dengan sawahku?"
64 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs
"Baik, uang kalau dipakai segera habis, tetapi sawah bila digarap akan
menghasilkan beras. Silakan kalau mau ditukar", kata Taro.
"Bijaksana sekali kau anak muda. Bagaimana jika selama aku pergi ke
negeri yang jauh, kau tinggal di sini untuk menjaganya?" tanya si pemilik
rumah. "Baik, terima kasih Tuan". Sejak saat itu Taro menjaga rumah itu
sambil bekerja membersihkan rerumputan dan menggarap sawah yang
didapatkannya. Ketika musim gugur tiba, Taro memanen padinya yang
sangat banyak.
Semakin lama Taro semakin kaya. Karena
kekayaannya berawal dari sebatang jerami, ia
diberi julukan "Saudagar Jerami". Para
tetangganya yang kaya datang kepada Taro dan
meminta agar putri mereka dijadikan istri oleh
Taro. Tetapi akhirnya, Taro menikah dengan
seorang gadis dari desa tempat ia dilahirkan.
Istrinya bekerja dengan rajin membantu Taro.
Mereka pun dikaruniai seorang anak yang lucu.
Waktu terus berjalan, tetapi si pemilik rumah tidak pernah kembali lagi.
Dengan demikian, Taro hidup bahagia bersama keluarganya.
Sumber : Elexmedia
3. Berbagilah menjadi beberapa kelompok! Diskusikan garis besar isi cerita
dan hal-hal menarik dari cerita yang baru saja kamu baca!
4. Ceritakan kembali dengan kata-katamu sendiri cerita di atas secara lisan
dengan urutan yang tepat dan bahasa yang menarik. Kerjakan tugas
ini secara individual! Ingat-ingatlah bagian awal, tengah, dan akhir cerita
tersebut! Pilihlah kata-kata yang khas dan menarik untuk mengawali
ceritamu! Jangan tergesa-gesa menunjukkan akhir cerita, biarlah
pendengar penasaran dan terus mendengarkan sampai cerita berakhir!
Untuk membantumu dalam menceritakan kembali cerita tersebut,
perhatikan contoh pembuka cerita, penceritaan inti cerita, dan
penceritaan akhir cerita di bawah ini.
65 Moral
Contoh penceritaan di awal cerita
Apakah teman-teman pernah melihat
jerami?
Di manakah biasanya jerami itu dapat
kita temukan?
Siapakah yang biasanya berhubungan
dengan jerami?
Apakah kita merasa malu jika memiliki
orang tua sebagai petani?
Nah, teman-teman kisah yang akan saya
ceritakan ini menceritakan tentang
seorang petani yang suka menolong
hingga menjadi kaya raya.
Contoh penceritaan inti cerita
Contoh penceritaan bagian penutup (akhir cerita)
Membuka cerita dengan
kalimat tanya
Menceritakan bagian inti cerita
dengan bantuan gambar para
tokoh
Menceritakan bagian inti cerita
dengan bantuan gambar berseri
Pajanglah gambar para tokoh
dalam cerita sewaktu menceritakan
inti cerita.
Buatlah gambar berseri sesuai
dengan urutan cerita. Gunakan
gambar berseri itu sewaktu
menceritakan inti cerita.
Menutup cerita dengan
mengungkapkan nilai-nilai
yang terkandung dalam cerita
Menutup cerita dengan
pertanyaan retoris, yaitu
pertanyaan yang tidak perlu
jawaban
Banyak nilai yang dapat kita petik dari
cerita berjudul Saudagar Jerami.
Salah satu nilai yang dapat kita ambil
hikmahnya adalah dalam menjalani
hidup hendaknya kita selalu berdoa
dan selalu berbuat baik dengan sesama
manusia.
Demikian banyak keajaiban dan
kebesaran Tuhan yang diberikan pada
umat-Nya. Masihkah kita ragu akan
kebenarannya?
66 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs
D. Menulis Buku Harian
Setelah mempelajari materi pembelajaran ini diharapkan kamu dapat:
menyebutkan unsur-unsur yang terdapat dalam buku harian,
menulis buku harian atau pengalaman pribadi dengan memperhatikan cara
pengungkapan dalam bahasa yang baik dan benar.
Buku harian atau catatan pribadi bukan hanya sarana untuk menumpahkan
perasaan, pikiran, dan pengalaman. Banyak cerpen, novel, dan tulisan-tulisan
terkenal, justru lahir dari buku harian. Oleh karena itu, biasakanlah menulis
buku harian!
1. Mengamati Contoh Buku Harian
Baca dan amatilah beragam contoh penulisan dan pengungkapan buku
harian berikut!
Contoh 1
Gara-Gara TV
Ibuku marah sekali padaku. Aku bangun tidur, sholat subuh kesiangan,
terus nonton TV. Ibuku marah karena pekerjaan rutinku, yaitu menyapu
dan membersihkan tempat tidur, belum kukerjakan, aku sudah nongkrong
di depan TV. Bagaimana lagi? Aku, sih, inginnya tak ketinggalan acara TV
minggu yang bagus-bagus itu. Dengan mencuri-curi pandang ke TV tugas
rutinku kukerjakan dengan lunglai.
Minggu, 6 Juli 2007
Contoh 2
Senin, 14 Agustus 2007
Surprise!
Aku tidak menduga.
Ayah ibuku memberi gitar sebagai hadiah ulang tahun.
Kini aku tidak perlu lagi meminjam dari temanku.
Oh gitar baruku.
Hari-hari akan kulalui bersamamu untuk bersenandung.
2. Menemukan Unsur-Unsur yang Ditulis Dalam Buku Harian
Setelah kamu amati dengan seksama contoh buku harian di atas,
diskusikan dengan kelompokmu hal-hal berikut!
67 Moral
a. Adakah model lain dalam pengungkapan buku harian?
b. Unsur-unsur apa saja yang ditulis dalam buku harian?
c. Apa keuntungan atau kerugian menulis buku harian?
d. Bolehkah buku harian itu dipublikasikan?
Kesimpulan hasil diskusi
Buku Harian Hasil Diskusi
Macam model/format ..........................................................
penulisan buku harian ..........................................................
Unsur-unsur yang terdapat ..........................................................
dalam buku harian ..........................................................
Keuntungan dan kerugian ..........................................................
menulis buku harian ..........................................................
Bolehkah buku harian ..........................................................
dipublikasikan? ..........................................................
Tugas
Setelah memahami beragam contoh dan mendiskusikan beberapa hal
berkaitan dengan buku harian, tulislah pengalaman, pikiran, perasaan,
atau peristiwa-peristiwa yang kamu anggap penting dalam hidupmu
dalam buku harianmu atau kerjakan di buku tugasmu!
Memahami dan Menggunakan Kalimat Berita
1. Kalimat Berita Positif
Perhatikan contoh-contoh kalimat berikut ini!
a. Setiap hari Senin kami mengikuti upacara bendera.
b. Sekolahku sudah memiliki laboratorium bahasa.
c. Banjir di Jakarta kali ini lebih besar daripada banjir tahun 2002.
d. Bagus sekali lukisan itu.
e. Dia sahabat saya.
f. Telah saya tulis surat ini seminggu yang lalu.
Kalimat-kalimat tersebut isinya berupa pernyataan atau pemberitaan
tentang suatu hal atau peristiwa yang disebut kalimat berita. Dalam kalimatkalimat
tersebut tidak kita temukan adanya bentuk pengingkaran. Dengan
demikian, kalimat berita seperti itu disebut kalimat berita positif.
68 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VII SMP dan MTs
Uji Kompetensi
2. Kalimat Berita Negatif
Perhatikan pula contoh-contoh kalimat berikut ini!
a. Rapat kenaikan kelas tidak dilaksanakan hari ini.
b. Tampaknya ia tidak sakit.
c. Utangnya tidak sedikit.
d. Dia bukan seorang dokter, melainkan perawat.
e. Ayah tidak mengizinkan saya.
f. Anton tidak pernah melalaikan tugas sekolah.
Dalam kalimat-kalimat tersebut kita temukan penggunaan bentuk
ingkar. Kalimat berita yang menggunakan bentuk ingkar seperti itu disebut
kalimat berita negatif. Kata ingkar tidak dan bukan ternyata pemakaiannya
berbeda-beda. Bentuk ingkar tidak digunakan untuk predikat verba,
adjektiva, numeralia tak tentu. Bentuk ingkar bukan digunakan untuk
predikat nomina dan numeralia tentu.
Latihan
Buatlah masing-masing lima kalimat berita negatif dengan menggunakan kata
ingkar tidak dan bukan!
1. Dengarkan dongeng yang akan dibacakan oleh Bapak/Ibu gurumu dan
jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini! Teks dongeng dapat diambil
pada lampiran buku ini!
a. Apakah tema dongeng tersebut?
b. Hal menarik apakah yang terdapat dalam dongeng?
c. Apakah relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang?
d. Jelaskan pesan atau amanat yang terdapat dalam dongeng tersebut!
2. Bacalah buku cerita yang terdapat di dalam perpustakaan sekolahmu!
Laporkan hasil kegiatan membacamu seperti berikut ini!
3. Tulislah dua buah paragraf yang berisi tentang pengalaman pribadimu yang
paling mengesankan! Perhatikan cara mengungkapkan isi cerita! Gunakan
bahasa yang baik dan benar dalam menulis cerita!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar